1

12.9K 187 6
                                    

"Uhukk.. uhuk"cika meraih minuman yang terletak dimeja kantin tersebut tangannya berbelok kekanan dan kekiri untuk membuka tutup botolnya tapi hasilnya nihil hanya sia-sia.

"Sini gw bukain"ucap raina tanpa rasa segan ia merebut minuman yang masih digenggam oleh cika.

"Nih!lain kali gak usah syok gitu napa" lirihnya sambil memberikan minuman milik cika.

"Uhukk...maksih"cika mengambil minumannya kembali dan menghabiskan setengah air nya dengan sekali tegukan "Huft..legaaa"ucapnya sambil memegang lehernya.

"Dia salah satu badboy disekolahan kita" ucap raina menjelaskan laki-laki barusan yang membuat sahabatnya itu tersedak.

"Apa dia jodoh gw ya ra"tanya cika sambil membayangkan laki-laki yang tengah memesan makanan itu,wajahnya tampan belasteran indonesia Arab kulitnya putih ia memakai baju basket dan sambil membawa bola basket miliknya yang disimpan di pinggang kirinya dan dihempit oleh tangan kirinya agar tidak terjatuh.

"Sungguh sempurna"lirihnya sambil terus menatap laki-laki itu.

"Sampai segitunya"ejek raina karena ia geram dengan perlakuan sahabatnya itu "sangat memalukan" pekiknya.

Bel masuk berbunyi semua siswa/siswi berlari berhamburan untuk masuk kekelasnya masing-masing tetapi berbeda dengan cika yang masih duduk dengan tangan yang menunjang pipinya agar terlihat tetap tegak dan sambil menatap laki-laki yang tengah duduk disampingnya "tampan"ucapnya dalam hati

"WOYYYY!! Bel udah bunyi lo mau masuk apa mau liatin dia makan disini"teriak raina membuat cika terkejut setengah mati karna laki-laki itu kini menatapnya.

"IYA IYA BUSET DAH"cika langsung bangun dari duduknya dan meraih tas miliknya ia meninggalkan raina sendirian.

"Nah gitu dong ngegas" ucap raina  dengan sedikit berlari dan terkekeh melihat sikap sahabatnya.

"BODOAMAT!"

*

"Na..Na.. RAINAAA"Panggilnya sedikit mengeras membuat sepasang mata menatap mereka berdua.

"Apasi"jawabnya sambil menunjukkan expresi kesalnya dahinya mengkerut matanya melotot membuat cika kaget melihatnya "pasti titisan setan ni anak" ucapnya dalam hati cika.

"Ini maksudnya apa si"sambil menyodorkan kertas soal ujiannya.

"Yang mana "tanya raina bingung karna cika tidak memberi tahu nomor berapa yang ia tidak mengerti.

"Ini nih where are the syinonims of pain maksudnya pain itu cat tembok bukan ra" raina terkekeh dengan pertanyaan temannya itu.

"Pain itu sakit jadi sinonim dari sakit itu apa cika"jawab raina enteng karena ia memang jago berbahasa Inggris.

"Oh kirain cat hehe"pipi cika terangkat membentuk lengkungan dipipinya matanya menyipit semua terhipnotis dengan senyumnya yang manis membuat lesungnya terlihat.

"Huft... apa si yang lo tau hah! CINTA" raina terkekeh kecil.

"Apasielah"perkataan raina membuat senyumnya hilang berganti dengan bibirnya yang kini semakin memaju.

"Cika liat tuh"ucapnya sambil menunjuk searah yang ia lihat.

"What!!si tampan bukan ra"kepala nya sedikit memiring keluar agar ia bisa meyakinkan apakah itu benar-benar sitampan Omg!.

raina hanya memutarkan bola matanya ketika melihat sikap sahabatnya yang seperti anak kecil "tukangcilok"jawab raina.

"Yaelah dikira sitampan" jelas cika membuatnya kecewa yang ia harapkan memang tidak bisa menjadi kenyataan sungguh "miris" pekiknya.

Kringgg...

Bel pulang berbunyi membuat cika sangat kecewa karena ia tidak bisa melihat sitampan lagi"fuck bel"sambil menunjukkan jari tengahnya.

"Akhirnya bel surga bunyi juga"ucap raina sambil menunjukkan deretan giginya.

"Cika lo mau bareng gak"ajak raina karna ia khawatir kalau cika pulang sendiri apalagi sudah mau magrib begini.

"Nggak lo duluan aja ra lagian gw mau taruh buku dulu di perpustakaan "ucapnya untuk meyakinkan raina sambil membereskan buku-buku nya.

"Oke gw duluan ya"raina keluar dari kelas nya meninggalkan cika sendirian.

"Hati-hati dengan hati"canda cika kepada raina membuatnya tertawa sendiri.

"Bucin"raina menjawab ditengah larinya.

*

"Aduh gelap banget si ini koridor"bulu ditangannya terangkat membuat suasana semakin menegang.

Dengan terus berjalan melawati koridor ia sesekali melirik kekanan dan kekiri untuk mengawasi disekelilingnya.

Bruk..

Deg. "Aduh gak enak ni perasaan gw"Bruk... untuk kedua kalinya suara itu mampu mengusir cika dari tempat itu "Huaaaa ampunn" sambil berlari  secepat kilat ia memejamkan matanya  dan berdoa didalam hatinya.

Dup.
Langkah ika terhenti karena ia menabrak dada bidang seorang laki-laki yang wajahnya tak asing, tampan putih memakai kacamata membuatnya semakin manis "Hah! Ngapain lo disini"tanya cika.

"Suthh"kini jari laki-laki itu menyentuh bibir imut milik cika.


Lanjut gak ni🤗💗maaf kalo gak nyambung.










My posesif boyfrienddd! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang