EMPAT:) ES KRIM

114 21 0
                                    

...

Hari Hari berlalu sudah 3 hari saat hari dimana Briyan izin bersamaan dengan Rasya dan kevin,Briyan tidak pernah menyapa Lily,ia tidak pernah bersama Lily lagi ia selalu bersama kevin dan Rasya serta Toni.Sahabat laki laki nya

Sebelum hari dimana Briyan tidak menyapa Lily terjadi,Briyan bahkan selalu memilih untuk menemani Lily dikantin,bermain bersama,mengantar dan menjemput Lily pulang layaknya seorang kekasih

tapi sudah 3 hari Briyan tidak melakukan itu,Lily sedikit kesal terhadap sikap Briyan yang seperti itu

Lily berhasil mendapat izin dari Mamih dan Papih untuk menjenguk Tita ke Bogor...itu juga karena Indah..Indah itu selain sahabat Lily dia juga sepupunya Lily

Saat ini Lily terus fokus pada cuaca hari ini,mentari hangat yang Lily pandang dari jendela kamarnya sejak ia selesai Mandi,Sekarang hari Minggu tapi tidak tau kenapa Lily bisa bisanya Mandi Pagi Pagi..Padahal jika hari Minggu tiba ia hanya akan Mandi jika Mamih sudah merasa ada bau busuk di Rumahnya ^^

'Briyan Lily Rindu'

Lily Membuang nafasnya pelan ia terus menunggu kehadiran Briyan,dengan terus setia didepan jendela kamarnya

Lily sebenarnya tidak terlalu Berharap Briyan akan memberikan Bunga Lily Minggu ini karena sikap nya 3 hari yang lalu pada Lily yang tidak seperti biasanya

'Apa Briyan sudah tidak ingin bersahabat dengan Lily?'

"jika Briyan gak mau sahabatan lagi sama Lily...Gak Papa..Biarinnn! Lily Gak butuh Briyannnnn"

Lily menangis ia menangis,ia membaringkan tubuhnya diatas kasur,ia takut Briyan tidak datang,sudah 2 jam Lily menunggu Briyan biasanya Briyan akan datang pukul 8 pagi tapi saat ini ia tidak datang sekarang sudah Jam 10,2 jam lewat dari waktu biasanya,Apakah Lily harus terus bertahan atau menyerah,Lily terus mengeluarkan air matanya,Hingga..

suara mobil yang berhenti didepan Rumah Lily menghentikan tangisan Lily..Lily tersenyum 'Briyan' Lily dengan cepat menuruni tangga ia melihat papih yang akan membuka pintu Rumah

"Maaf mengganggu Om"

"Briyan? kamu rajin banget sampai sekarang kayaknya gak pernah kamu gak kesini bawain Bunga Lily untuk Lily" ucap Papih takjub melihat Briyan

Langkah kaki Lily terhenti saat mengetahui bahwa itu adalah benar benar Briyan

Briyan menatap Lily dari kejauhan hingga Briyan membuat Papih melihat Lily yang sedikit berada jauh dibelakangnya,Papih kebingungan menatap Lily

"Lily nya Papih kenapa?"

Lily Mulai melangkah kan kakinya, berjalan dan mulai mendekati Papih dan Briyan dan langsung memeluk tubuh Briyan tanpa izin,Briyan terkejut bukan main,Lily memeluk Briyan hangat,ia menangis lagi melanjutkan tangisan yang terhenti karena kedatangan Briyan,Lily berusaha untuk tidak terisak

Briyan menepuk-nepuk punggung Lily pelan,Lily mengusapi bekas air matanya dan melepaskan pelukannya

"Lily kenapa Nangis?"tanya Papih khawatir,Lily menatap Papih "Lily gak Papa....Lily mau sama Briyan"

"Yaudah kalau gitu Papih tinggal ya"

"Lily pergi sama Briyan ya Pih"pinta Lily sebelum Papih meninggalkan mereka berdua

"Yaudah terserah yang penting Briyan jaga Lily baik-baik ya"pesan Papih pada Briyan yang dibalas dengan anggukan kepala dari Briyan "Pasti Om"

Papih langsung meninggalkan Lily dan Briyan berdua

"kita mau kemana?"tanya Briyan sedikit Bingung

"Lily mau jalan sama Briyan"jawab Lily lugu

"Kenapa lo Nangis?"

"..."

"kok gak dijawab?kenapa lo sampai Nangis!?"Ucap Briyan meninggikan suaranya,membentak Lily,Apakah Lily sudah melupakan janji nya agar tidak akan menangis lagi?

"Briyan yang kenapa!?diemin Lily!gak nyapa Lily,jauhin Lily,Briyan udah gak mau sahabatan sama Lily Bilang jangan buat Lily kaya gini"

'cuma tiga hari aja lo gue gituin sampai segininya...Lily Lily'

"cuma tiga hari lebay banget?"jawab Briyan tekekeh geli

"cuma tiga hari!!???Briyan benar benar jahattttt"

"stttt iya iya Maafin kalau gitu"

"Lily Mau Es Krim Briyan yang Bayarin!"

"cuma Es krim gak masalah Lily sayanggg"

"suyang sayang jijikkkk"lily terkekeh geli yang melihat Briyan dengan lebay nya mengucapkan kata sayang

"nih Bunga Lily untuk Lily nya gueee"

"Maksihhh Briyannya gueee"

Lily menutup pintu Rumahnya lalu berjalan dibelakang Briyan

"Briyan gak setiaaaaa sampai gak tungguin Lily tutup pintu"

Briyan menghentikan langkah kakinya lalu membukakan pintu mobil untuk Lily dengan senyuman tampannya

"silahkan tuan putri"

"Makasih Pangeran"ucap Lily tulus hingga membuat wajah Briyan sedikit memerah karena Malu,baru kali ini Lily memanggilnya Pangeran

Briyan langsung mengalihkan pandangannya,membuat Lily terkekeh geli lalu masuk kedalam mobil saat Briyan akan menutup pintu mobilnya Lily mencegahnya dan berkata "Seatbelt nya pasangin"ucap Lily manja sambil tersenyum geli

"Mulai dah Manja nya"

Briyan memakaikan Seatbelt nya,hingga wajahnya dengan Lily berjarak kurang lebih 15 Cm

"kamu lebih istimewa dari apapun keajaiban Semesta yang terjadi,kamu yang terbaik Lily karena itu aku melakukan semua ini"goda Briyan membuat wajah Lily langsung memerah,Briyan tertawa

"satu sama siapa suruh lo buat gue salting"

"ishhhhh"

###

Briyan mengerutkan keningnya bingung menatap Lily dari kejauhan yang membawa banyak Es krim dengan senyuman yang lebar

"Ya Allah.Untuk Apa Es krim sebanyak itu Lily??"

Lily memaksa untuk turun dan membeli Es krim di toko Es krim yang Bukan tempat favorit mereka selama ini karena ia sudah tidak ingin menunggu lagi untuk memakan Es krim,Lily meminta Maaf kepada Pak Ferdi pemilik toko Es krim favorit dirinya dan Briyan karena tidak bisa membelinya disana

"Ya untuk dimakan lah Briyan"jawab Lily dengan polosnya

"Lily lo mau buka toko Es krim??lu habisin Es krim ditoko ini biar tokonya gulung tikar?"

"Ya Nggak lah Malah toko Es krim ini punya Rezeki yang lancar pagi ini"

"ini toko Es krim nya Mahal.lu kira uang saku gue berapa Lily saayangggg??memangnya bakalan habis semua?"Lily menggigit bibir bawah nya dan Matanya sudah mulai berkaca kaca,habis lah Briyan dia yang ingin Lily selalu tidak menangis tapi dirinya paling sering menjadi Alasan Lily menangis

"kan Briyan sayang Lily..lagian Lily pingin ini semua tauk...ini buat stok Lily dirumah,lagian siapa suruh Briyan diemin Lily sampai 3 hari..cuek sama Lily?Briyan buat Lily kesal... gak nyapa Lily?Sampai sekarang pun Briyan gak mau ceritain Alasannya sama Lily"jawab Lily menahan tangisannya

Briyan menatap Lily ia menghela nafasnya pelan "Maaf Briyan memang Salah sudah diemin Lily,Briyan bakal cerita in Alasannya nanti"

"Briyan jangan bohong.. Lily kesal banget sama Briyan"

"Iya"jawab Briyan lembut

"Yaudah sekarang Bayarin Es krim nya Lily ini banyak tauk Lily berat pegangnya"

"Es krim nya ada rasa Vanila?"tanya Briyan Antusias,tidak masalah jika ia harus membayarnya toh ia sedang memegang Black card milik Ayahnya,nanti ia bisa cari Alasan yang masuk akal yang penting Lily tidak mengomel ini itu lagi

"Ada sih tapi kan ini punya Lily,masa dibagi sama Briyan?"jawab Lily polos sambil memperhatikan wajah Briyan yang seketika mendatar setelah satu detik ia mengucapkan kata itu

-salammanisauthor






BUNGA LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang