First Day #1 -4

9 3 0
                                    

Setelah waktu istirahat lewat, kegiatan belajar pun kembali. Kini semuanya biasa saja, karena sudah kena hukum, aku dan Reza tidak berani mengobrol pada saat waktu pelajaran berlangsung kecuali hal yang penting. Kegiatan belajar mengajar berlangsung sampai selesai yaitu jam 1 siang tepat.

Kelas dibubarkan, aku sibuk membereskan barang-barangku begitu juga dengan Reza.

Megan datang menghampiriku dengan menjinjing ransel lucunya mengajakku untuk jalan bersama dan Reza yang sudah selesai membereskan barangnya langsung pamit kepadaku dan Megan. Setelah aku selesai membereskan barangku,aku langsung membawa tasku dan jalan bersama dengan Megan keluar dari sekolah sambil mengobrol

Obrolanku dengan Megan berakhir setelah kami sudah berada di depan gerbang sekolah karena jemputan Megan sudah tiba, Megan pun pamit. Aku pun menunggu dengan sabar dan pada akhirnya abangku,Ian pun datang menjemputku dengan mobil.Aku pun membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil.

Kebiasaan Ian, setiap kali kalau kami bertemu, ia selalu mengelus kepalaku dengan lembut dan menatapku dengan senyum hangatnya.

"Uh! Aku bukan anak kecil lagi!" Ucapku dengan kesal.

"Hahahaha... kalau bukan anak kecil lagi, kok masih pendek.." ejek Ian kepadaku.

Oh ya.. karena Ian adalah mantan pemain basket, dia sangat tinggi, seperti tiang. Apadayaku yang merasa pendek ketika berdiri disampingnya walaupun aku sering dikatakan tinggi di kelasku :').

Ian pun mulai menyetir mobilnya, sepanjang perjalanan Ian selalu melontarkan pertanyaan tentang hari ini. Aku pun menceritakan dengan senang tapi aku menyembunyikan tentang Reza.

Ketika sudah sampai didepan rumah, akupun turun dari mobil.Biasanya setelah aku pulang ke rumah, itulah giliranku untuk menjaga rumah. Ian pergi magang sebelum ia pergi ke kuliah.Aku pun berpamitan sama Ian.

Melepaskan sepatu, meletakannya dirak , masuk kedalam rumah , meletakan barang-barangku , uh... sungguh melegakan. Aku segera pergi makan siang yang sudah tersedia di meja makan yang ditutupi oleh tudung saji. Abangku juga pintar dalam hal memasak, itulah nilai tambahannya makanya ia sungguh disukai oleh banyak cewe di kampusnya, idaman banget bukan? Hehee.

Setelah aku menghabiskan makan siangku, aku segera membereskannya dan pergi mandi.

Setelah semua kegiatanku selesai, aku langsung mengambil dan mengecek hp-ku dan.... Wah ! Ternyata Reza mengechatku!

Reza :"P, P, P ! Hi Ina, aku Reza ,  di add back ya!"

Ina :" Hai Reza , udah kok!"

Tanpa aku sadari, aku mengetik kalimat itu dengan ekspresi senyum yang bahagia. Tak lama kemudian, Reza membalas chatku

Reza :"Wow.. lihat siapa yang sudah balas !
             Hahaha... kamu sedang ngapain?"

Ina :"sedang istirahat sambil bermain hp, bagaimana denganmu?"

Reza:" sedang ngechat dengan Ina ! Cewe yang baru kutemui tadi pagi~"

Ketika aku membaca kalimat yang dikirimkan oleh Reza, aku pun tertawa kecil dan membalas

Ina :" oh.. rupanya aku lagi istirahat sambil ngechat dengan Reza, cowo yang kutemui tadi pagi!"

Reza :"hahaha, nice. Oh ya kamu mau tahu tidak cowo yang duduk disebelahmu pas di kantin? Namanya Charles , nak sultannn wkwkk. Aku juga sempat melihat kalian mengobrol sebentar, dan mukamu mencerminkan kamu takut banget dengannya, lucu banget wkwk. Dia itu memang terlihat kasar tapi dia aslinya baik koo"

Charles? Wow..nama yang bagus. Tapi karena aku merasa penasaran, aku pun bertanya

Ina :" Oh, Charles ya? Btw, kamukan anak baru, kok kamu udah bisa kenal banyak orang?"

Reza :" Simple, aku dulu pernah sekolah di sekolahmu kok, tapi pas kelas 1SMP aku pindah ke sekolah lain, dan sekarang aku pindah kembali :P"

Ohh.. akhirnya rasa penasaranku kandas.. tetapi ketika dipikir-pikir lagi, satu pertanyaan terlintas di pikiranku dan ini adalah yang paling membuatku penasaran, aku pun langsung bertanya

Ina :"Reza, soal tadi pagi.. kok kamu bisa tahu namaku duluan, padahal kita gapernah ketemuloh."

Reza :"Hmmm.. kasi tahu gak yaa :P"

Jawaban yang dikirimkan Reza sungguh mengesalkan, aku pun memaksa Reza untuk menjawab pertanyaanku, dan pada akhirnya dia pun menjawabnya

Reza:"hahaha, ok-ok aku jawab. Aku bisa tahu namamu karena aku sudah menyukaimu ketika aku kelas 6SD,  hari itu  ketika kelas kita ada acara bersama itulah pertama kalinya aku melihatmu"

Jawaban Reza sungguh mengejutkan. Aku sampai kehilangan kata-kata dan perasaanku seketika menjadi sangat sesak... Jantungku mulai berdetak dengan kencang dan dengan secepat kilat aku segera mengakhiri percakapanku dengan Reza dengan beralasan belajar.

"Gila, demi neptunus. Dia pasti hanya bercanda.. tapi sepertinya dia serius.. aduh pusing!" Ucapku dalam hati

Aku segera mengambil buku pelajaran dan mulai belajar untuk melupakan apa yang terjadi, tetapi semuanya itu sia-sia karena kejadian itu terus melekat di otakku.

Berjam-jam kulewatkan dengan berbaring, duduk, tidak melakukan apa-apa hingga abangku Ian pulang ke rumah.

Ketika Ian membuka pintu, aku langsung berlari dan memeluk Ian. Ian pun terkejut karena itu adalah pertama kalinya aku memeluknya karena keinginanku sendiri. Ia pun bertanya

"Apakah sesuatu terjadi?"

"Tidak, aku hanya ingin memeluk sesuatu..." balasku.

Ian pun tertawa kecil dan setelah  aku melepaskan pelukanku kami berjalan bersama ke ruang makan untuk makan malam. Ian memanaskan makan malam dan aku pun bertanya

"Bang, kalau misalnya abang suka sama cewe, abang langsung tembak gak?"

"?, wah adikku rupanya sudah dewasa" balas  Ian dengan sedikit tertawa.

"Huh !  Aku hanya bertanya, jawab dong !" kataku dengan sedikit kesal

"Iya-iya, kalau aku suka sama cewe, aku bakal deketin dia dulu, itulah namanya PDKT, setelah dia nyaman, barulah tembak!" Balas abangku dengan ekspresi bahagia.

Aku pun merespon balasan abangku dengan tertawa kecil. Aku langsung terpikir akan Reza yang langsung mengatakannya terang-terangan di chat. Tapi karena aku masih agak sedikit malu, aku menyembunyikan hal itu dari Ian.

Makan malam pun dihidangkan, aku dan abangku pun memakannya dengan lahap. Setelah kami menghabiskan makanannya, aku segera menggosok gigiku dan pergi ke kamar. Aku ingin sekali mengakhiri hari ini karena merasa lelah, tapi sebelum itu aku mengecek hp-ku sekali lagi. Ternyata Reza mengechatku lagi, namun aku tidak ingin membalasnya karena waktu tidurku akan dimakan olehnya. Aku pun segera menutup hp dan lampu kamarku dan berbaring di atas kasur. Sebelum mimpi menguasaiku, aku berharap esok hari akan menjadi hari yang menyenyangkan.

Begitu juga dengan Reza, berbaring di kasurnya dan berharap keesokan harinya akan menjadi hari terbaiknya.

PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang