Satu

27 2 0
                                    

"Aku melihat sesuatu yang berbeda darinya, entah itu dirinya bidadari dari surga, atau aku dengan rasa yang haus akan cinta"

   Jingga namanya, murid baru di sekolahku, sejak pertama melihatnya, hatiku seakan berkata "Dia, dialah sinar senja yang selama ini kudamba, jingga dan Senja, perpaduan yang sempurna." Sejak saat itu dirinya selalu ada dalam pikiranku, bisa dibilang, dia itu moodbooster ku.

      Oh ya kenalkan, namaku Senja, aku masih berseragam abu-abu putih, dan aku sudah mendambakan mempunyai pacar, lucu kan, aku yang sebelumnya merasa bodo amat tentang cinta sekarang menjadi gila hanya karena risih diejek temanku yang kebanyakan sudah berpacaran. Aku kapten tim basket di sekolahku, tentu saja banyak yang menyukaiku tapi tak satupun yang berbalas, aku terkenal cuek, aku hanya berbicara pada guru dan beberapa temanku saja, yang lainnya? Aku tak peduli.

    Angin malam adalah kawan baikku selama ini, angin malam selalu mendengar curhatku tanpa pernah mengeluh, ia selalu menjawab semua curhatku dengan tiupan angin malam yang mengusap pipiku lembut. Aku yang sebelumnya tak pernah memikirkan cinta, kini berubah ketika bertemu Jingga, aku mengakui, hingga saat ini hanya Jingga yang berhasil membuka hatiku.

         Jingga, ohh, memikirkan namanya saja sudah membuatku melayang, bagaimana bisa ada seseorang yang bahkan tidak mengenalku bisa meluluhlantahkan perasaanku, sebenarnya ingin aku mengenalkan diri padanya, tapi gengsi ah, lebih baik nunggu dia dulu yang memulai percakapan.

      Menunggu dan terus menunggu, jenuh sih, tapi ya gimana lagi, demi pertahanin rasa gengsi doang. Lambat laun akhirnya aku cerita ke temenku tentang jingga, aku memulai dengan "eh tau gak, anak baru di kelas sebelah itu."

        Hanya dari kalimat itu temanku bisa berprasangka aku menyukainya, ia terkejut, menurutnya, inilah kali pertama dalam hidupnya bisa melihatku menyukai seorang wanita. Temanku berteriak "Woy, Senja dah punya first lovenya woy."

         Sontak seluruh teman teman kelasku terkejut dan mendatangi mejaku, teman perempuanku histeris semua, mungkin karena pangeran yang mereka damba mulai ada yang punya. Aku heran, disaat semua temanku histeris, ada satu teman wanitaku yang termenung seakan tidak mempedulikan yang terjadi, aneh rasanya, kalau dipikir, dia itu yang selalu bersemangat saat berbicara denganku, ah sudahlah mungkin dia sedang memikirkan tugas.

Ajeng p.o.v

        Pagi hari berlalu seperti biasanya, aku terbangun dari tidurku, mandi, sarapan, dan berangkat sekolah, sungguh bosan rasanya menjalani hidup seperti ini, ah tak apa, toh ada Senja yang selalu membuatku semangat, menatapnya saja sudah membuatku bersemangat menjalani hari.

     Sampai di sekolah, aku langsung menuju bangku paling sudut, tempat favoritku, aku segera menaruh tasku kemudian pergi berkumpul bersama temanku. Senja datang, seperti biasa, ia selalu datang ke sekolah dengan rambut yang acak acakan, ganteng banget sih. Awalnya suasana kelas biasa saja sampai ketika seorang teman dekat Senja berteriak "Woy, Senja dah punya first lovenya woy."

       Ah hancur sudah hatiku, saat yang lain histeris karena terkejut, aku hanya diam, kembali menuju bangkuku dan duduk dengan tenang, hancur semua harapan, hatiku remuk tak bersisa, aku menjalani hari itu dengan penuh kekecewaan.

Ajeng p.o.v-end

Thanks for reading:*

Senja dan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang