Sekam

2.8K 167 2
                                    

Melihat keponakan kesayangannya hanya tidur bermalas-malasan dipinggir kolam renang indoorrumah mereka sambil menatap langit-langit ruangan yang terlihat sangat puncat sedikit banyak membuat namja berbadan berisi itu sedikit jengkel. Tidak adakah yang bisa keponakan yeoponya itu kerjakan selain bermalas-malasan seperti itu? Ish!

"Yah Joongie ya!" panggilnya dengan suara nyaring.

Bukannya menyahut sang keponakan bahkan menutup kedua mata indahnya, pura-pura tidur.

"Yah! Daripada bermalas-malasan seperti itu lebih baik kau pergi kuliah saja! Ahjushimu sudah mengeluarkan uang yang banyak untukmu! Kajja!" diseretnya kaki sang keponakan yang menjuntai itu, berharap keponakan yeopo namun napeunnya itu mau tergerak untuk bangun dan mendengarkan apa yang dikatakannya kali ini.

"Ahjumma...."

"Apa? Kalau kali ini kau meminta mobil baru lagi, jangan harap! Lihatlah belasan mobil limitied edition yang memenuhi garasi rumah itu! Yah! Cepat bangun."

"Umma gwaechanayo?" tanyanya lirih.

Dilepaskannya kaki sang keponakan yang tadi diseretnya begitu saja hingga kaki indah yang malang itu berbenturan dengan lantai pinggiran kolam renang, menghasilkan suara gedebuk cukup nyaring. Matanya yang tiba-tiba nanar itu membuatnya mengalihkan pandangannya, berjalan menuju jendela kaca besar dan menyibakkan gorden berwarna lumut agar bias sinar matahari bisa menerangi ruangan yang agak remang-remang itu.

"Aku bermimpi didatangi seeokor naga perak dari timur yang dulu sempat Umma pelihara sebelum jenis naga itu punah, Ahjumma. Naga itu hanya menatapku dan menitikkan air matanya, membuat tanah yang ku pijak dibanjiri oleh air bah." Gumamnya pelan, "Umma gwaechanayo? Apakah tidak ada surat atau kabar yang Ahjumma dan Ahjushi dapatkan?"

"Joongie ya...."

"Ahjumma, bolehkah aku pulang sekarang?" tanyanya, doeeyes nanarnya terbuka lebar, "Aku sungguh tidak pernah menginginkan tahta itu apalagi berniat untuk merebutnya dan melakukan kudeta. Aku hanya ingin bertemu dengan Umma. Bolehkah?" lelehan cairan bening itu perlahan turun dari sepasang doeeyes kelamnya yang indah.

"Joongie ya.... Mianhae...."

"Artinya tidak boleh ya?" tanyanya, "Kalau begitu selamanya aku akan terjebak di sini? Begitu? Baiklah...." didudukkannya dirinya, berdiri kemudian berjalan pergi meninggalkan sang Ahjumma yang hanya bisa terisak melihat punggung rapuhnya menjauh.

"Joongie ya, mianhae.... Maafkan Ahjumma yang tidak bisa membahagiakanmu. Mianhae...."

.

.

"Kita harus mengasingkan Joongie." Namja yang memakai mahkota kebesaran bangsa Dryad itu menghela napas beratnya, keputusan ini adalah keputusan tersulit yang pernah diambilnya selama dirinya menjabat sebagai seorang raja. Tetapi apa boleh buat, keputusan berat ini pulalah yang suatu saat akan menyelamatkan kaumnya dari kehancuran.

"Kau tidak akan berani Wonie!" sosok berkulit pucat yang sedang tergolek di atas ranjangnya karena sakit itu menatap nyalang suaminya.

"Bumie, mengertilah...."

"Bagaimana bisa kau tega melakukan hal sekeji itu pada anakmu sendiri, huh? Aku mengandung dan melahirkannya susah payah dengan mempertaruhkan nyawaku, sekarang saat dia sudah besar kau berencana memisahkan kami? Jung Siwon, lebih baik kau bunuh aku daripada menyiksaku perlahan-lahan seperti ini!" pekiknya histeris.

Nests Defiler  (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang