ButterFly

1.1K 95 0
                                    

Tittle : ButterFly (Ga nyambung dengan isi)

Writer : NaraYuuki

Betta Reader : Hyeri

.

.

.

neoreul chaja gagesseo Hello Hello...

naya maja Follow Follow...

yeoreun sikhyeo Butterfly ppajyeonagaryeo haedo...

deo neujeosseo yongseohaedo haedo oh neon Butterfly....

Jemari panjang itu mematikan MP3 yang mengalun dari handphonenya, meletakkan lagi majalah gosip yang sejak beberapa waktu lalu dibukanya. Mata tajam yang terbingkai kaca mata itu menatap lekat sebuah figur yang terbingkai rapi dalam frame foto yang berdiri dengan angkuhnya di atas meja kerjanya.

"Tuan...." seorang pelayan memasuki ruangan bernuansa klasik itu perlahan, membungkuk hormat pada si empunya ruangan.

"Dia sudah datang?"

"Ne, Tuan."

"Biar aku menemuinya."

.

.

You're just another girl

Nareul gajigoman noneun neo

You're just another girl

Nareul apeuge hajima....

Bibir penuh semerah chery itu bersenandung. Mata hitam legamnya yang angkuh mengamati ruangan tempatnya berada sekarang. Mencoba sekali lagi mengenali barang-barang yang berada di sana, mencoba sekali lagi mengingat-ingat kenangan yang pernah ditorehkan rumah itu padanya, mencoba sekali lagi menelan pahit kekecewaan dan sakit hatinya pada para penghuni rumah itu.

"Kau sudah pulang?"

Ahh.... Suara yang mendatangkan aroma kerinduan, kebencian, kemarahan dan kepedihan diwaktu yang bersamaan itu benar-benar memabukkan. Suara rendah dan berat itu seperti dawai surga jahat, yang menjerat dan menjatuhkan mangsangnya ke dasar neraka! Namun tetap memabukkan. Membangkitkan hasrat dan dendam disaat yang sama.

Doe eyes hitam legam itu beradu dengan sepasang mata berwarna kecoklatan setajam musang yang sedang memburu mangsanya. Tidak ada yang mau mengalah dalam pertandingan sengit itu. Hingga seorang pelayan mendatangi mereka untuk mengambil koper-koper yang berada di sekitar sosok cantik pemilik mata menghanyutkan itu.

"Dimana kamarku?" alunan suara merdu namun terdengar sedikit angkuh itu terdengar ketika sang pelayan mulai mengangkat koper-koper besar miliknya.

"Masih sama, Tuan." Jawab sang pelayan.

Sosok cantik berkulit pucat itu menganggukkan kepalanya sejenak sebelum akhirnya berjalan dengan langkah angkuhnya. Ketika melewati namja tampan bermata musang yang masih berdiri dengan harga diri dan kesombongannya, namja cantik itu berujar, "Aku adalah mimpi burukmu, Jung Yunho." Ucapnya angkuh sebelum melangkah lebih jauh mengikuti sang pelayan.

"Kau adalah mimpi buruk terindah yang ku rindukan dan ku nantikan selama ini, Jung Jaejoong...." gumaman lirih itu keluar dari pemilik bibir berbentuk hati itu. Mata setajam musangnya nanar namun dicobanya untuk tetap tegar menghadapi kemelut ini.

.

.

Setelah menanggalkan semua kain yang menutupi tubuh berkulit pucatnya, sosok malaikat terluka itu memasuki bathup yang sudah diisi dengan air hangat dan beberapa wewangian aroma terapi yang dicampurnya sehingga menghasilkan wangi unik yang sedikit berbeda. Wangi yang menguar itu seolah menyiratkan pribadinya, misterius, angkuh namun rapuh disaat bersamaan.

Nests Defiler  (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang