Bab 3 - Ketemu lagi

135 6 0
                                    

Happy reading...

Alfa memperhatikan Nanda yang berdiri di depan kelas masih dengan wajah datarnya.

"Cakep yaa Al?" Tanya Bima yang duduk di sebelahnya.

Alfa hanya meliriknya. "Biasa aja dong liatin ya Al." Ucap Bima dengan senyum jahil. Alfa tidak menghiraukan nya dia masih tetap melihat wajah Nanda.

Saat Nanda di suruh duduk. Nanda sempat meliriknya walau hanya beberapa detik lalu dia kembali menunduk menuju tempat duduknya.

Semalam Nanda mengetag nya di Instagram Alfa melihat postingan Nanda yang ternyata Nanda itu sangat suka traveling terlihat dari postingan nya di berbagai tempat wisata ataupun pegunungan.

Bel istirahat berbunyi murid-murid yang lapar pergi ke kantin. Alfa dan kedua sahabatnya tetap stay di kelas. Alfa melihat Nanda yang sedang mengobrol dengan Keysa.

Ezka menghampiri Nanda. "Hay, gue Ezka Apriansyah panggil gue sayang aja."

Nanda tersenyum sedang-kan Keysa dia melemparkan buku pada Ezka. "Modus lo."

"Sa lo tau gak bunyi buaya?" Tanya Bima.

"Gak. Emang gimana?" Tanya Keysa.

"Minta nomer telpon nya dong." Ucap Bima dengan menyindir Ezka.

"Itu buaya darat." Celetuk Ezka.

"Lo buaya darat nya." Sahut Keysa.

Nanda hanya tersenyum mendengar tawa mereka berbeda dengan Alfa yang hanya geleng-geleng melihat tingkah mereka. Alfa beranjak dan menyeret kerah belakang Ezka untuk keluar kelas.

"Alfa." Ucap Nanda.

Alfa hanya diam dia pergi begitu saja dengan masih menarik kerah baju Ezka. Ezka terus meronta. Alfa melepas tangannya dari kerah baju Ezka.

"Yah kenapa di lepas, kenapa gak sekalian teriak momonyetan-momonyetan atau sayang anak sayang anak." Ucap Bima yang mendapat geplak kan di kepalanya karena Ezka.

"Lupa." Ucap Alfa.

"Al. Si Nanda kenal sama lo?" Tanya Bima.

Alfa hanya berdeham. Mereka berjalan menyelusuri lorong untuk ke kantin. Sesampainya di sana mereka memilih tempat di pojok.

"Kenal dimana?" Tanya Bima. Ezka pergi untuk memesan makanan.

"Pasar malam." Jawab Alfa sambil memainkan sedotan.

"Pantes lo gak ada diwaktu kita kumpul. Gue pikir lo gak jadi Dateng." Ucap Bima.

Ezka kembali. Dia duduk di samping Alfa. "Al, waktu malam Minggu lo kemana? Si Rio amuk-amukan lo gak Dateng." Ucap Ezka.

"Gue dateng." Jawab Alfa.

"Lo gak dateng jir." Ucap Ezka kasih kekeh.

"Gue telpon Bima tapi gak di angkat. Lo juga sama." Ucap Alfa santai.

"Eh. Iya juga sih. Waktu itu hp gue lowbat pas di charger ada miskol dari lo. Gue pikir lo mau ngabarin kalo lo gak jadi Dateng." Jelas Ezka.

"Hp gue juga sama mati. Hehe sori yaa Al." Ucap Bima dengan cengengesan.

Alfa mendengus dan tidak menghiraukan mereka berdua. Tak lama bakso pesanan mereka datang. Ezka yang paling semangat kalau soal makanan.

"Eh ada Nanda sama Keysa. Di sini aja gabung bareng kita gak papa kok." ucap Bima saat melihat Nanda dan Keysa lewat di meja mereka.

"Boleh juga tuh, ayo Nan duduk. Ezka minggir Lo Nanda mau duduk." Usir Keysa.

Nanda tersenyum. "Gak papa kok kalo Ezka mau duduk di sana." Ucap Nanda. "Nanda bisa duduk di samping Bima."

"Ehh. Gak. Ini tempat Keysa. Lo duduk di samping Alfa. Ezka minggir lo." Usir Bima.

Ezka mendengus sebal karena waktu makannya terganggu. "Terus gue duduk dimana. Di sini di usir di sana di usir. Apalah daya ku yang ganteng ini."

"Najis. Lo kan bisa duduk di samping gue." Ucap Bima.

"'Kan, tadi lo usir gue mau duduk di sana." Kesal Ezka.

"Maksud gue jangan di sebelah sana itu tempat Keysa lo di sebelah sini." Ucap Bima.

"Bangsat lo." Maki Ezka.

Nanda duduk di samping Alfa. Alfa dari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka yang tidak penting.

"Woy. Issh gue di tinggalin. Padalah tadi gue ke kelas lo." Ucap cewek yang baru datang.

"Minggir lo." Usir Naura pada Ezka.

"Astaghfirullah. Apa dosa hamba yaa Allah." Ucap Ezka dramatis. Orang-orang yang ada di meja itu tertawa.

"Sana lo duduk di samping Alfa." Kesal Ezka. Mereka tertawa kecuali Alfa yang hanya geleng-geleng. Berbeda dengan Bima yang tertawa paling kencang membuat beberapa pengunjung kantin melihat kearah mereka.

Naura berjalan duduk di samping Alfa.

"Senangnya dalam hati punya istri dua."

Nyanyi Ezka suaranya dia sengaja tinggikan  membuat beberapa murid yang mendengar dan melihatnya tertawa.

Mungkin banyak murid-murid yang iri pada cewek-cewek itu. Siapa yang tidak iri mereka adalah cowok populer di sekolah. Apalagi dia sana ada Alfa.

Mereka tidak bisa berhenti tertawa karena celotehan dari Ezka dan Naura. Nanda cemberut. Alfa menyadari apa yang membuat Nanda cemberut, dia mendorong mangkuk bakso yang hanya dia makan sedikit.

Mata Nanda berbinar. "Makasih Alfa."

"Hem."

"Rakus bener nih cewek." Ucap Ezka.

"Biarin." Ucap Alfa datar.

"Alfa...ih aku pikir kamu gak ke kantin aku nyariin kamu tadi ke kelas." Ucap Mega sambil memeluk leher Alfa dari belakang.

Alfa melepas kan tangan Mega kasar dari lehernya. Alfa tidak menggubrisnya dia masih terlihat santai dan cuek.

"Minggir lo. Ngapain lo duduk di samping pacar gue." Ucap Mega pedas.

"Ngimpi itu jangan ketinggian, nanti jatoh sakit." Sindir Naura.

Nanda tidak menghiraukan nya dia masih pokus pada bakso di depan nya. "Eh ini bocah, di suruh minggir juga." Sambil mendorong bahu Nanda.

Nanda tersedak. "apaan sih. Kak Nanda itu lagi makan jadi jangan dorong-dorongan."

Mereka menatap Nanda takjub karena berani menjawab ucapan Mega si penguasa sekolah yang cintanya selalu di tolak oleh Alfa.

"Berani lo." Ucap Mega.

"Apaan sih!" Desis Alfa.

"Gue mau duduk di sini." Ucap Mega yang di buat melas.

"Jijik gue jadi pengen muntah." Ucap Naura.

"Diem lo ya." Tunjuk Mega pada Naura.

"Ouhh sant dong sant gak usah tunjuk tunjuk." Ucap Ezka.

"Minggir lo." ucap  Mega sambil mendorong bahu Nanda.

"Gak usah dorong-dorong!" Alfa menatap Mega tajam. Alfa merangkul bahu Nanda lalu membawa nya pergi dari kantin.

Mega menghentakkan kakinya. Berbeda pada keempat orang yang ada di sana mereka semua tertawa.

"Di tolak lagi yaa? Uuu kasihan deh gue perlu tisu? Tapi gue gak bawa tisu." Ledek Naura.

"Kalah sama anak baru. Haha kasian deh looo." Sekarang gantian Ezka yang meledek Mega.

Sebelum kekesalannya memuncak Mega pergi dari kantin dengan rasa yang kesal karena sudah di tolak di ledekin pula..

☁️☁️☁️

Gimana sama part ini?

Feel nya dapet gak?

Jangan lupa tinggalkan jejak. And bantu follow akun WP aku guys..

Alfa (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang