Bab 5 - Pasar malam

125 4 2
                                    

Happy reading...

Alfa membuka pintu kamarnya dengan menyeret tas nya. Hari ini begitu melelahkan padalah tadi dia hanya tidur di taman belakang sekolah.

Saat pintu terbuka. Pandangan yang sedang tidak ingin Alfa lihat ada di hadapannya. Ezka dan Bima sedang tertidur pulas di atas kasur kesayangannya.

Alfa membanting pintu membuat dua orang yang sedang tidur terperanjat kaget. Alfa membuang tasnya ke arah mereka berdua.

"Bangsat. Ganggu aja lo." Gerutu Ezka.

"Ga mau banget liat sahabat nya tidur dengan damai." Rutuk Bima sambil menggaruk kepalanya.

Alfa tidak menghiraukan ucapan Mereka. Dia langsung berjalan kearah lemari dan pergi ke kamar mandi.

Tak berapa lama Alfa kembali dengan celana pendek dan kaus hitam bergambar sablonan nama-nama asing.

Alfa langsung pergi keluar kamar tanpa mengeluarkan satu patah kata pun. Di dapur Alfa mengambil air putih dingin.

"Aden mau makan?" Tanya pekerja rumah yang bernama Ningrum.

"Alfa gak laper," ucap Alfa.

Dia mengambil donat dalam kulkas lalu pergi lagi naik ke kamar nya. Alfa melihat kedua sahabatnya sedang bermain PS miliknya.

Alfa tiduran di atas kasur. Sambil mengunyah donat keju kesukaan nya. Sepertinya mereka masih belum menyadari ke beradaan dirinya.

"Si Alfa lama benget, ada yang mau gue omongin ini." Ucap Ezka.

"Mau ngomong apa emang?" Tanya Bima.

"Ada lah, lo gak perlu tau."

"Cih, nanti juga gue tau sendiri." Ucap Bima kesal.

"Gue di sini." Ucap Alfa mengagetkan Mereka.

Mereka membalikan badannya dan langsung melihat Alfa yang sedang tiduran sambil memainkan ponselnya.

"Sejak kapan lo, masuk kamar?" Tanya Ezka bingung.

Bima menggeplak kepala Ezka, "udah gue bilang kalo Alfa itu punya ilmu ngilang."

"Oh iya iya gue lupa." Ucap Ezka sambil mengangguk-angguk bodoh.

"Mau ngomongin apa?" Tanya Alfa tanpa basa-basi.

"Emm...Lo suka sama anak baru itu yaa?" Tanya Ezka hati-hati.

"Nanda maksud lo?" Tanya Bima.

"Iya siapa lagi anak baru selain Nanda?" Tanya Ezka sewot.

"Gak usah ngegas juga kale." Kesal Bima.

"Gak." Ucap Alfa masih cuek.

"Kenapa gak? Nanda cantik, lucu, imut, tingkahnya juga kaya anak kecil jadi gemesin gitu. Kalo lo gak mau buat gue aja " ujar Ezka.

"Si Bambang, gue pikir lo mau ngomong apa?" Kata Bima sambil menoyor kepala Ezka.

"Yee, emang lo pikir gue mau ngomong apa?" Tanya Ezka.

"Tapi ada bener nya juga sih, lo kan udah jomlo bertaon-taon nih, udahlah yang udah biarlah berlalu sekarang kita cari yang baru." Ucap Bima sok menjadi petuah.

"Pulang lo pada gue ngantuk." Usir Alfa.

"Ngusir?" Tanya Ezka tidak percaya.

"Iya, sana pulang." Usir Alfa lagi.

"Tega benget lo sama sahabat sendiri." Ucap Ezka dengan muka pura-pura sedih.

Bima menarik cupluk Hoodie yang di pakai Ezka. "Udah. Jijik gue pengen muntah liat lo kaya gitu "

Alfa (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang