Michelle membaringkan dirinya di tempat tidur, dan ia melihat foto seseorang yang dicintainya, "Luviiii" ucapnya pelan. "Makasih buat hari ini ya sayang" Kata Michelle kepada kotak persegi yang ada di sudut kamarnya.
Michelle lalu mengambil hpnya, dan mengirimkan pesan kepada Luvi.
"Sayang, kabarin kalo udah nyampe"Tiba-tiba hp Michelle berdering.
M : Halloooooo..
L : Sayang, kenapa?
M : Kok nanya kenapa? Kan kamu yang nelpon.
L : Iya memang, tapi kenapa kamu angkat?
M : Yaudah matiin lah.
L : Hahhaha, kenapa?
M : Apanya yang kenapa?
L : Kenapa bahasa kita jadi kayak gini lagi? Bukannya kesepakatan kita kemaren coba buat bahasa yang puitis kalo lagi ngomong?
M : Enggak tahan, bukan anak bahasa aku, udah nyampe?
L : Belomlah, kan kalo udah nyampe gak mungkin nelpon, kamu tau kan Papa belum setuju kalo aku punya pacar.
M : Gaenak ya backstreet, tapi gak papa. Aku nunggu sampe kamu diijinin pacaran.
L : Hahhahaa, makasih ya sayang buat hari ini.
M : Loh justru aku yang harus bilang makasih, makasih buat ice creamnya, jalan-jalannya, semuanya. Makasih banyak.
L : Iya sayang, apapun yang buat kamu seneng pasti aku lakuin kok. Eh aku udah nyampe rumah ini, udah dulu ya, kita lanjut lewat chat yaaa..
M : Iya, langsung mandi, makan yaa. Bye..
L : Siap Komandan, Byeee..MissyouuMichelle menutup teleponnya dan dia tersenyum.
Dan seperti biasanya, kembali lagi Michelle menunggu kabar dari Luvi, bukannya dia tidak ingin mengabari terlebih dahulu hanya saja, dia takut jika Luvi sedang sibuk dan nantinya mengganggu aktifitasnya.
"Kok lama amat yaa, padahal udah satu jam lebih. Tapi belum di bales juga" Gerutu Michelle, lalu ia mengambil hpnya dan membuka aplikasi WhatsApp untuk melihat kapan terakhir Luvi online.
"Ih.. 5 menit yang lalu udah On, tapi gak dibales.." ucap Michelle dengan kesal. "Ih, udah online lagi tapi masih gak di bales, oke waitt.. ditunggu sampe 5 menit lagi"
Michelle menatap layar ponselnya dengan kesal, ia sudah menunggu 5 menit dan Luvi belum membalas pesannya, padahal ia melihat Luvi yang sedari tadi online.
"Kan buat bete, katanya sayang, katanya rindu, katanya gak akan buat aku kesel, tapi kenapa bales pesan aja ribet. Buat bete, kesel aku, liat aja nanti lama ku bales pesannya" dengus Michelle. Lalu ia memilih untuk mematikan data seluler hpnya.
"Enggak tahan, mau matiin data seluler aja gak bisa.. buat kesel banget sih anak ini.. chat sama siapa aja sih, sampe chatku gak di bales, gak penting apa aku ini ya?" Michelle mengomel di kamarny sendirian, moodnya tiba-tiba berubah, dan dia membuka hpnya kembali dan melihat kontak Luvi di layar WhatsAppnya.
"Udah gak on lagi, tapi gak di bales" Ucap Michelle dengan lemas.
Akhirnya Michelle mendengarkan lagu dari Agnes Mo yang berjudul "teruskanlah""Pernahkah kau bicara tapi tak didengar
Tak dianggap sama sekali
Pernahkah kau tak salah tapi disalahkan
Tak diberi kesempatan
Kuhidup dengan siapa ku tak tahu kau siapa
Kau kekasih ku tapi orang lain bagiku
Kau dengan dirimu saja kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah kau begitu
Kau tak butuh diriku aku patung bagimu
Cinta bukan kebutuhanmu
Kuhidup dengan siapa ku tak tahu kau siapa
Kau kekasih ku tapi orang lain bagiku
Kau dengan dirimu saja kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah kau begitu
Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskanlah teruskanlah
Kau kau begitu
Teruskanlah"Tiba-tiba hp Michelle berbunyi. Ada pesan dari Luvi.
"Sayang, maaf. Aku tadi keluar sama Papa, ada urusan penting tadi"
Michelle membaca dengan dengusan sebal. Selalu saja begini, pikirnya. Tidak bisakah Luvi memberitahunya terlebih dahulu agar tidak menunggu? Sesulit itukah memberi kabar kepadanya?"Iya, kebiasaan. Bisa gak sih buat orang gak nunggu, kabarin dulu kalo orang gak bisa chat, ini tadi sempet online, tapi chatku gak dibalas, kan bisa bilang, aku mau pergi nyet, ini gak direspon tapi bisa online" Michelle membalas pesan dari Luvi.
Dan lagi, Michelle menunggu pesan dari Luvi sampai menit ke 15.
"Iya maaf ya sayang, aku ngantuk banget. Aku tidur duluan ya" balasan dari Luvi."Apa? Udah nunggu sekian lama, cuma kayak gini? Jahat banget!" Michelle membalas pesannya, lalu airmata mulai mengalir di pipinya. Sementara pesan yang ia kirim ke Luvi tidak mendapati respon apapun.
"Bisa gak sih? Kalo udah buat bahagia tadi, buat bahagianya sampe ujung malam, ini buat bahagia tapi beberapa saat kemudian dibuat kesal lagi"
Michelle mengirim pesan kepada Luvi kembali, namun masih tidak ada respon.Apa aku terlalu berlebihan? Aku melihatnya online, tapi tidak membalas pesanku, aku menunggunya tapi dia dengan mudahnya segera tidur. Apakah itu yang namanya sayang? Apakah caraku salah? Atau aku terlalu melebih-lebihkan apa yang terjadi? Apa aku gak berhak curiga? Pikir Michelle dalam benaknya, dan kembali lagi malam itu pikirannya kacau dan dia menangis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of ML
RomanceKetika satu cinta mempunyai banyak kisah, ketika satu cinta mempunyai banyak rasa, dan ketika satu cinta menghadapkanmu dengan banyak pilihan