"Aku pulang yaaaa.."
"Iya, hati-hati ya.., jangan kebut jangan kencang" Ucap Michelle sambil melambaikan tangannya.
"Perintah dilaksanakan tuan putri" Luvi tersenyum dan melajukan mobilnya.
Satu jam setelahnya, pintu rumah Michelle terketuk.
"Siapa ya?" Tanya Michelle.
"Lohhhh.. " Michelle keheranan.
Luvi langsung melangkahkan kakinya masuk ke rumah Michelle sambil membawakan banyak barang-barang.
"Apa ini semua?"
"Tadi aku gak langsung pulang, aku belanja dulu. Ada beras, sayuran, ikan, roti, banyaklah, pokoknya aku gak mau denger kamu makan lagi sama cowok lain, ini bisa kamu masak. Dan kalo kamu mau makan kasih tau aku, aku bisa go-food dari rumah" ucap Luvi sambil tersenyum.
"Gimana? Pinter aku kan?" Katanya lagi.
"Bukan itu yang aku maksud, yang aku butuhin itu kamu, kamu yang bisa kasih kabar, bukan kamu yang ngilang sesuka hatimu" ucap Michelle di dalam hatinya.
"Kok sampe segininya sih sayang?" Akhirnya kalimat itu yang terucap dari bibir Michelle.
"Aku masih bisa kok belanja, tapi makasih banyak yaa. Kamu udah capek kayak gini, pinter banget sih kamu belanjanya" Kata Michelle tersenyum."Iya dong, kan calon pendamping hidup yang baik" Luvi tersenyum dan memeluk Michelle. "Aku sayang sama kamu, sayang banget , aku gak mau kehilangan kamu, meskipun kadang aku masih salah bersikap" Ucap Luvi sembari mengecup kening Michelle.
"Mau aku masakin sesuatu gak?" Tanya Michelle
"Gak usah, aku langsung pulang aja, udah mau sore. Nanti keburu papa pulang" kata Luvi.
"Kamu udah gedek loh, masa kamu masih takut untuk ngelakuin sesuatu, apa-apa tergantung papa, tapi yaudah hati-hati ya" Michelle tersenyum.
"Iya sayang.. aku pulang ya"Luvi melangkahkan kakinya dan berlalu pergi.
*
*
*
Michelle menggarut kepalanya yang tidak gatal melihat semua belanjaan yang dibelikan Luvi tadi siang.
"Banyak banget, padahal cuma aku yang di rumah, tapi.. kok dari tadi anak ini gak ngechat ya, selalu kayak gini, jadi orang yang hilang kabar kalo udah lagi gak bareng, gimana nanti kalo LDR" Michelle menggelengkan kepalanya seolah tak ingin membayangkannya hal itu jadi kenyataan."Kan tadi udah sempet online, tapi gak kasih kabar, kebiasaan.. bilang kalo dia udah nyampe aja enggak. Apa aku yang terlalu posesif ya?" Michelle bertanya pada dirinya sendiri.
"Udahlah, pasti gak ada kabar. Tidur ajalah, mau makan juga udah hilang mood, mending kalo aku liat dia gak online, ini aku liat on, tapi kasih kabar sedikit aja gak bisa. Cinta jenis apa sih yang kayak gitu?" Michelle mendengus frustasi, akhirnya dia memilih untuk berbaring di tempat tidurnya, dan kembali lagi mendengar lagu galau.
Michelle membuka Facebook dan akhirnya, dia melihat Dinar membuat story dirinya dengan Luvi yang sedang makan ice cream di taman dekat tempat tinggal Dinar.
"Boleh nangis gak? Boleh cemburu gak? Boleh ngerasain sakit gak? Ahhh.. aku gak kuat, tadi katanya takut kalo papanya dateng, sekarang faktanya dia jalan sama Dinar, makan ice cream lagi"
Michelle tidak bisa menahan rasa cemburunya, dia mencoba menelpon Luvi beberapa kali, tapi akhirnya di reject. Dia coba menghubunginya lagi, tapi malah menyambungkan.
"Tadi berdering sekarang menyambungkan, berarti data selulernya dimatiin, mana gak ada pulsa buat nelpon biasa"
Michelle mencoba duduk dan menundukkan kepalanya. "Kenapa sih, bahagia sama kamu harus diiringi luka berkelanjutan, kamu tau aku cemburu sama dia, tapi kenapa sih kamu gak coba buat jauhin dia, serius ini sakit banget"Michelle kembali menangis. Perasaannya kalut.
Dia ingin sekali mencoba pergi, tapi dia tidak bisa, terkadang dia ingin bersikap acuh tak acuh, tapi dia tidak ingin Luvi merasakan hal yang sama.Hp Michelle berbunyi, ternyata Radit yang menghubunginya.
"Sorry ya dit, aku gak mau buat Luvi kecewa, dia udah berjuang tadi siang" kata Michelle. Dia membiarkan hpnya terus berbunyi. Dan akhirnya ada 2 pesan WhatsApp.Satu dari Radit.
Satu dari Luvi.
Michelle segera membuka pesan, dia hening sejenak. "Radit duluan? Atau Luvi ya? Udahlah Radit duluan, Luvi bikin aku kesel"
Tapi ternyata pesan yang dibuka terlebih dahulu adalah pesan dari Luvi.
"Hati sama pikiran emang selalu gak sejalan" Batin Michelle.
"Maaf sayang, aku lagi sama Papa, ada acara keluarga dateng. Tadi Papa ternyata jemput saudara dari luar kota". Pesan dari Luvi.
"Terus kenapa Dinar upload foto kalian lagi makan Ice Cream?" Balas Michelle
"Oh, itu yang kemaren sayang, habis ngerayain ultahnya Cika, sayang udah makan?"
"BELUUM, AKU UNMOOD. NUNGGU KABAR DARI KAMU, LAMA"
"Unmood atau badmood?"
"Sama ajaaa itu"
"Udah sana, sayang makan dulu, bakal susah kayaknya kita chat. Lagi ngumpul sama keluarga. Hehe"
"Iya sayang, gapapa. Yaudah lanjutin aja"
*
*
"Salah gak sih kalo aku ngarep kabar dari kamu, katanya kalo orang yang sayang sama kita, gak akan tahan gak ngabarin kita. Batas maksimal 3 jam, tapi kamu selalu bisa tanpa kabar sampe berjam-jam, kadang aku juga mau chat, cuma gak berani, ya gini. Takut kamu sibuk, takut kamu balasnya lama" Ucap Michelle sambil memandang foto Luvi."Kamu sadar gak sih, aku lama-lama bisa terbiasa tanpa kamu, kalo kamu suka kayak gini, pergi tanpa kabar atau ngabarin sesuka hati" tambahnya lagi.
"Udah lah, lagu galau aja, itu yang terbaik buat saat ini" kata Michelle sambil memutar lagu.
*
*
*Author : ### Ada yang pernah ngalamin? Hehe tolong jangan lupa di komen dan di vote yaa hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of ML
RomanceKetika satu cinta mempunyai banyak kisah, ketika satu cinta mempunyai banyak rasa, dan ketika satu cinta menghadapkanmu dengan banyak pilihan