Takeaway.

9.6K 768 6
                                    

          Thursday
Ino's Apartment, 6:25 PM.

Kali ini para gadis sedang bersiap. Mereka baru saja pulang setelah berbelanja beberapa barang untuk kebutuhan penyamaran yang akan keempat perempuan itu lakukan.

Sakura akan memakai wig berwarna pirang sebahu untuk menutupi rambut merah mudanya yang mencolok. Ino juga menyamarkan rambut blondenya dengan wig berwarna coklat tua sepunggung. Sedangkan Hinata dan Tenten tidak mengganti rambut mereka. Mereka hanya menggunakan softlens. Hinata menggunakan softlens berwarna hitam, dan Tenten dengan softlens coklat hazelnya.

"Siap untuk menjadi mata-mata, Girls?" tanya Ino.

"Tentu saja. Aku sudah tampil sempurna sekarang," Tenten berujar menyetujui dengan tawa. Hinata dan Sakura hanya ikut tertawa ringan.

Gaun malam pendek mereka begitu indah. Menyempurnakan penampilan para gadis itu. Ino dan Tenten dengan gaun hitamnya. Sedangkan, Sakura dan Hinata memakai gaun berwarna putih gading. Sungguh kontras penampilan mereka masing-masing.

Keempat gadis itu kini sedang dalam perjalanan menuju bar menggunakan mobil Ino. Tenten menemani Ino di depan. Dan ada Sakura juga Hinata di bangku belakang.

"Sakura, kau baik-baik saja?" tanya Hinata yang sepertinya merasakan bahwa sahabat merah mudanya sedang merasa resah.

"Aku baik-baik saja," balas Sakura dengan senyum.

"Bahkan dari sini pun aku dapat melihat bahwa telapak tanganmu basah Sakura," ujar Tenten.

Ino mendesah, "Hah, kau ini. Tidak perlu setegang itu. Anggap saja nanti bahwa pria itu buka Sasuke. Kau bisa menganggapnya seperti pantat ayam berjalan, paham?"

"Kau berusaha melucu?" tanya Sakura dengan tawa.

Ino mengerucutkan bibir mungilnya, "Tidak, aku hanya mengatakan apa yang aku bayangkan tentang Sasuke."

"Baiklah-baiklah. Akan ku usahakan," Sakura masih terkekeh kecil.

"Bagus," ujar Tenten.
  

    

***
 

 

     
          Illenium's Bar, Tokyo 7:05 PM.

Sakura dan yang lainnya berjalan masuk ke dalam bar tersebut dengan yang lainnya. Naruto memakai bar VVIP yang ada di lantai paling atas. Sehingga hanya orang tertentu yang bisa masuk. Maka mereka pun pergi ke lantai tersebut atas bujukan Hinata pada Tuan Shin.

"Entah kenapa tiba-tiba aku merasa tegang," ujar Tenten.

"Ya, aku juga," balas Hinata.

Sakura mengerucutkan bibirnya. "Itu lah yang aku rasakan tadi."

"Sudah-sudah, ayo masuk," Ino menengahi perdebatan kecil itu ketika mereka sampai di depan pintu masuk bar.

Mereka masuk ke dalam bar tersebut. Musik yang di mainkan oleh sang DJ bergema di ruangan tersebut. Berbeda dengan bar lainnya, keadaan disini cukup tertib. Tidak banyak orang yang berada di ruangan VVIP ini.

"Hei, itu mereka!" seru Ino pada yang lainnya. Ia menunjuk sekumpulan pria yang sedang duduk di depan bar. Ada gelas minuman ber-alkohol masing-masing di depan mereka. Terlihat para pria itu sedang membicarakan sesuatu.

Namun, ada empat orang wanita yang datang mendatangi mereka. Pakaian minim juga dandanan yang begitu mencolok membuat mereka menjadi pusat perhatian para pria. Salah satu wanita dengan rambut merah muda yang gelap mendekati Sasuke.

CLOSER: BOUND TOGETHER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang