Langit temaram ketika senja menikam
Hati berbisik seolah mengusik
Pada awal mengenalmu, mengingat masa lalu
Pernah saling sapa dan mengeja rasa
Namun berusaha tepis hingga sirnaKini langit kian kelabu
Berhenti berbicara rindu
Duduk di bawah rintik hujan itu
Tak pernah berpayung atau berteduh
Menikmati setiap titik butir yang jatuh
Tak pernah terasa telah mengalir di pipikuHujan kian menderas
Bukan hanya titik kecil menghias
Membuat kilas balik tak terbalas
Mengalir dalam benak seperti menindas
Kerinduan memuncak tiada welasKerinduan itu kubiarkan mengalir
Bersemi bersama rinai air
Mengenang masa ketika pernah ada rasa
Namun kini semua telah sirna
Berkat ego yang ingin menang
Tertawalah, semua hanya bisa dikenangJujur, aku rindu
Masa di mana bertutur belum gugur
Lisanmu masih lembut menyapa
Tapi, akulah yang merusak semua
Hanya sesal yang tersisa
Aku, salah

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengayun Masa
PoesiaTentang rasa, asa, impian, cinta, dan cerita. Tentang bahagia, suka, duka, dan tawa. Tentang rindu, cemburu, sedih, dan amarah. Tentang semua berpadu menjadi satu.