1. Mama!

28.7K 908 13
                                    



_____________________



"Mama!"

Seketika semua gadis yang tengah bersenda gurau di salah satu meja bundar kantin kampus, menghentikan gelak tawanya. Entah, datang dari mana gadis kecil bergaun ​pink​ ​ini? 

"Astaga! Anak siapa ini? Anakmu kah Win?" Tanya Ayunda pada Winda salah seorang sahabatnya. Mereka semua pun menertawakan Winda. Dan, benar saja..gadis kecil itu berlari ke arah Winda.

"Mama ayo pulang .." rengek gadis kecil itu. Semua orang menatap Ayunda. Meminta penjelasan atas apa yang dikatakan gadis kecil itu. Ya, ternyata bukan Winda yang dihampirinya. Melainkan Ayunda yang duduk tepat di sebelah Winda. 

Ayunda menghela napas, ia tidak terima dipanggil dengan sebutan demikian. Ia sendiri saja masih seorang diri. Seorang diri!

"Hai adik kecil! Maaf ya, aku bukan Mama kamu. Kamu salah orang," kata Ayunda sembari memegang kedua bahu gadis kecil itu.

Mata bulat yang tadinya berbinar menatap Ayunda, kini berganti dengan tatapan sedih dan sendu. Semua orang menuding Ayunda dengan tatapan tajam. "Yun, jangan gitulah! Kasihan anakmu," celetuk Arina yang juga anggota dari meja bundar kantin itu. Ayunda menaikkan sebelas alisnya. Mereka semua menertawakan Ayunda.

"Dia bukan anakku!" seru Ayunda yang langsung membuat meja itu hening seketika. Dan, tiba-tiba tangisan dan isakan pilu menyayat hati terdengar. Pemilik tangisan kecil itu tidak lain dan bukan adalah gadis yang berdiri di samping Ayunda.

Ayunda mengacak kasar rambutnya. Kuncir kudanya tidak serapih saat berangkat ke kampus tadi. Drama apalagi ini!?

"Sssttt...jangan nangis.." Ayunda mengusap air mata yang menggenang di pipi gembul gadis kecil itu.

"Ya sudah, ayo kita cari Papa." Baik Winda maupun Arina menatap heran Ayunda. Gadis itu malah bangkit dari duduknya, kemudian mengerlingkan sebelah matanya.

"Heh Yun! Anak orang, jangan dimutilasi!" teriak Winda yang sukses membuat Ayunda yang tengah menggandeng tangan gadis kecil itu menoleh sebentar. Lalu, berjalan kembali. Menjauh dari area kantin.

Melewati lorong-lorong kampus, tidak ada hal yang mencurigakan. Semua tatapan menatap Ayunda dengan bertanya. 'Siapa anak kecil yang tengah digandengnya itu?'

"Nama kamu siapa?"

"Ela!" Gadis kecil itu mengalihkan pandangannya dari Ayunda, menatap bapak-bapak yang tengah menawarkan es potong pada beberapa anak kampus yang tengah berbincang-bincang di area depan kampus.

"Kamu mau es potong?" Tawar Ayunda yang mengerti dengan keinginan gadis kecil itu. Tidak berpikir dua kali, gadis kecil itu mengangguk dan tersenyum. Aaaaa manisnya..

"Yuk!"

Ayunda dan Ela pun kini duduk di kursi kayu sembari menikmati es potong. Ela memilih es potong rasa cokelat. Sedangkan, Ayunda rasa stroberi.

"Enak nggak, Ma?" Ayunda meringis saat ia masih mendengar panggilan sialan itu. Namun, ia pun juga mengangguk.

"Ela ingin lasa stlobeli," pinta Ela dengan cadel. Gadis itu rupanya kurang sempurna dalam mengucapkan huruf R.

Love for Fela! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang