18. The Secret Of Uchiha Itachi

1.2K 92 102
                                    


.

. 📚📚📚📚📚📚📚

.
Sore hari...

Kulangkahkan kakiku menuju ke sebuah minimarket dekat sekolah, masuk ke dalam dan menatap sebuah kotak susu. Susu ibu hamil untuk usia kandungan 3 bulan. Kubeli susu itu sampai akhirnya aku kembali ke asrama. Tapi sebelum itu, kubuang kotak kardusnya agar tidak terlihat seperti susu ibu hamil.

"tadaima" ucapku sambil menutup pintunya.

"okaeri sasori, habis dari mana kamu?" tanya naruto.

Kulemparkan roti kacang padanya, "habis beli susu coklat" jawabku sambil meletakkan belanjaanku dan kemudian membuat susu coklat itu.

"hmm, cuma bawa roti?" tanya obito.

"nggak usah komplen dong, mana aku punya uang banyak?" kataku kesal sambil menghampiri mereka. Kuaduk susu coklat itu lalu meminumnya perlahan.

"tumben kamu beli susu? Ingin berat badanmu nambah ya?" tanya deidara.

"hn, sepertinya berat badanku naik 2,5 kilo"

"what! Naik 2,5 kilo masih mau nambah lagi? Lagian nafsu makanmu kan sudah bertambah?" tanya obito.

"hmm, tapi aku suka itu" jawabku bohong. 'shannaro ini kan demi bayi kecilku' batinku. Sedangkan sasuke masih menatapku dalam diam.

Kami kembali menonton film humor dilaptopnya naruto, ahh tidak film itu mengandung banyak parno. Karna mana mungkin naruto mengoleksi yang biasa saja.

Artis yang ku idoakan Mei terumi. akhirnya muncul juga dan kami semakin memperserius menontonnya hingga tanpa sadar sudah kuhabiskan minumanku. Adegan film itu ternyata ada kisah kelamnya, dimana tokoh utamanya juga tak memiliki keluarga. Orangtuanya juga sama-sama dibunuh.

Aku sempat tersentak karna isi ceritanya hampir mirip denganku, wajahku berubah menjadi sendu. Kutatap layar laptop itu dengan sedih walaupun sebenarnya hatiku juga sangat terluka, kemudian kulangkahkan kakiku menjauh dari mereka semua. Sedangkan mereka menatapku dengan anehnya.

"cih dasar dobe! Apa kamu punya film lainnya selain parno ini?" tanya sasuke.

"kau lihat, gara film mu itu sasori jadi begini" bisik deidara ke naruto.

Sedangkan naruto dengan tak pekanya malah bilang, "oi lagian ini film kan ada artis idola nya? Jadi kenapa kalian semua malah komplen padaku? Dia kan dari awal juga menyuruhku menonton film ini?"

"diamlah Baka!" teriak obito sambil menampar pundak naruto.

Kemudian mereka menatapku yg masih bersandar didekat jendela.

.

Kutatap awan-awan putih yg masih bertengger? Di atas awan. Melamun sambil mengingat kenangan indah masa lalu, kaasan dan tousanku yang tersenyum kepadaku.

"kami sangat menyayangimu sakura, apapun yang terjadi kami berdua akan melindungimu" ucap kaasan..


"hiks hiks bohong... Mana buktinya... Kalian bahkan sudah meninggalkanku hiks...." kulimpahkan isi hatiku dan menangis terisak karna frustrasi. Berkali-kali kuacak rambutku sambil menangis lagi dan lagi.

My Boy Is GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang