[3]Damn You!

61 10 0
                                    

"Hahahaha, berbahagialah kau Min Sena." gelegar tawa Jungkook memenuhi ruang tv apartment Sena.

"Tertawalah sesuka mu Kook, aku jengkel sekali dengan calon Bos ku itu." Sena mendengus kesal.

"Nikmati saja Sena, siapa tau kau bisa nyaman dengannya." Ucap Jungkook.

Sena beranjak dari sofa ruang tamu berjalan kearah dapur. Sena tidak lagi membalas ucapan Jungkook.

"Noona ramen satu ya, seperti biasa." Kata Jungkook agak sedikit teriak.

"Oh, enak sekali kau ya. Sudah mengejek sahabatmu ini dan sekarang kau malah menyuruhku utnuk membikinkan makanan yang kau mau." Sena berkacak pinggang,  "kau kira aku siapa hah?!"

"Calon istriku, Noona." jungkook tertawa dan menyusul kedapur.

Jungkook disambut dengan tatapan mematikan dari Sena, Sena yang sudah siap menyerang Jungkook menggunakan panci yang ada ditangan kanannya.

"Tidak noona, aku bercanda." Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "aku bantu membuatkan sarapan pagi ini ya."

"Terserah kau saja,Kook."

Hanya membuat lima bungkus ramen dan merebus ubi mereka menghabis kan waktu satu setengah jam, bergelut lalu saling adu mulut menjadi jeda disetiap aktifitas yang mereka lakukan didapur. Padahal waktu masih menunjukan pukul sembilan pagi, mereka sudah bertengkar layaknya anak kecil.

Ada beberapa hal yang membuat mereka bertengkar diantaranya;Jungkook yang menyalakan api terlalu besar atau Jungkook membuang bumbu ramen yang masih banyak. Jungkook pikir bumbu ramen nya sudah habis ia tuang. Belum lagi Jungkook lupa mematikan kompor yang membuat percikan api kecil. Sungguh kalau begini terus hidupku tak akan lama bila dekat Jungkook.

Jungkook membawa dua buah mangkok besar dengan nampan diikuti dengan Sena yang membawa ubi serta minuman dingin.

"Selamat makan." Ucap Jungkook.

Sena yang menaruh nampan beranjak kekamarnya sebentar mengambil tumpukan kertas tebal yang diberikan Yoongi semalam.

"Uhuuk–uhuuk." Jungkook terbatuk, "Banyak sekali noona. Untuk apa semua itu?"

"Ah iya, aku lupa menceritakannya kepadamu." ucap Sena.

"Apa?" Tanya Jungkook bingung.

"Kau kan tahu kalau aku diterima diperusahaan Kim dan kau tahu siapa orang yang me-wawancarai ku" mata Sena terlihat berbinar,  "Min Yoongi,dia pamanku. Waah aku sangat bahagia."

"Serius kau? dunia ini sempit ya." Jungkook mengepalkan kedua tangannya, "lalu apa yang akan kau kerjakan sekarang ini?"

"Tapi bagian menyebalkannya, aku menjadi seorang asistennya Tuan Kim Seokjin."

"Bodoh Sena, itu adalah hal yang paling di dambakan semua orang."

"Tuan Kim itu sangat menyebalkan, aku tidak suka."

"Tidak usah seperti itu, nanti kau jadi suka padanya." Ejek Jungkook.

"Terserah." Jawab Sena.

"Sambil mempelajari, sambil makan ya noona. Tuan kim tidak suka asistennya menjadi kurus karena terlalu memikirkannya." Jungkook terkekeh.

Ting..

Suara notifikasi dari handphone Sena menghentikan aktifitas makannya. Sena berpikir keras darimana pria ini mendapatkan nomor telfonnya

Unknown number
Selamat pagi, Sena

Sudah kamu pelajari apa yang saya kasih kemarin?

The Luckiest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang