Api Unggun

17 9 4
                                    

Banyak orang suka dengan api unggun, api yang menyala terang dan menghangatkan suasana, mengisahkan banyak kenangan dan memberikan bayangan kebersamaan.

Kala itu, sudah pukul 22.01 suasana perkemahan masih sangat ramai, diiringi dengan lantunan alat musik senar dan pianika. Kami semua memang sedang berkemah menghabiskan rasa prustasi akibat pekerjaan sekolah , melepaskan semua rasa penat sebelum waktu libur tiba.

"Minum ini, kenapa kamu diem aja dari tadi?",ucap seseorang yang memberikan sebotol yogurt vanila kepadaku. Dia Viela bagyanatasha.
Aku memanggilnya 'naya'.
Naya adalah temanku, sekaligus sahabat yang selalu ada untuk mendengar keluh kesah yang aku alami selama ini, dia cantik dan juga memiliki banyak bakat, aku selalu ingin berguru kepadanya tapi rasa Nervous lah yang selalu menghambat keinginanku.

"Aku seneng banget nay", ucapku pada nanya sembari tersenyum manis semanis yogurt Vanila ini.

"Seneng?seneng gimana?kok dari tadi diem? Serius kamu seneng?", balasnya penuh penasaran.

Dia tidak pernah yakin dengan keadaan hatiku, dia sangat paham betul bahwa aku bukanlah tipikal orang yang mudah untuk bahagia.
Aku menghela nafas dan memejamkan mata sebentar untuk menceritakan apa yang sebenarnya aku rasakan saat ini.

"Nay,ada banyak bintang dilangit sana mereka semua bercahaya, gemerlap, indah sangat indah", Ucapku sembari menunjukan jemariku ke langit malam gemerlap.

" Bintang memang indah nay, aku juga suka sama keindahan bintang disana", balasanya tanpa berfikir apapun

"Bintang disana banyak banget aku suka mereka semua bercahaya dan menarik perhatian banyak makhluk hidup dibawahnya, tapi aku selalu merasa kasihan sama bintang yang jauh dari temen temennya, kaya bintang itu", sembari menujukan jemariku ke bintang yang terpisah dengan sekumpulan bintang lainnya.

Raut wajah Naya seketika merasa bingung dengan ucapanku "Tapi bintang nya masih indah, cuma emang ga seindah bintang yang banyak itu"

Mulutku melebar memejamkan mata dan merasakan sesak didada, aku hanya dapat terdiam seribu bahasa.

"Helena inckyadista" Ucapnya sembari mengeja namaku dengan penuh semangat, "kadang kamu suka bikin aku bingung sekaligus penasaran"

Aku membuka perlahan mataku dan melirik ke arahnya kemudian menatap langit gemerlap itu lagi
"Kesimpulannya, hidupku seperti bintang yang terpisah itu, aku tidak semenarik bintang bintang yang gemerlap disana, hanya sebuah bintang yang berdiri sangat jauh begitu jauh", terangku pada naya dan tersenyum kepadanya, tetapi dia hanya menatap bingung.

Oh naya rupanya kamu bodoh,gumamku dalam hati. " Kamu masih gak ngerti?, tanya ku untuk meyakinkan ekspresi nya yang menyimpulkan bahwa dia tidak mengerti yang ku maksud.

"Aku khawatir, khawatir sama bintang itu", balas naya.

"Heh, bintang itu sama persis kaya aku nay, mereka yang gemerlap adalah yang berbakat dan mempunyai banyak potensi, banyak orang yang suka sama mereka dan bangga sama cahaya mereka sementara bintang yang jauh disana itu adalah aku nay, dia redup aku juga redup gak punya bakat , gak punya skill ga ada yg bangga sama aku", jelasku panjang lebar dan tersenyum kecut pada naya.

"Melodrama kembali dimulai" , Ucap naya dengan ekspresi kecewa nya.
Naya terus menghirup nafas dan menghembuskan kan nya secara kasar, "Sampai kapan mau ngerendahin diri kamu sendiri kaya gini?", wajah sinisnya mulai muncul secara tiba tiba," Coba kamu liat api unggun nya", menunjuk api unggun dan menatap wajahku secara lekat.
Aku tidak mengerti maksudnya tapi pasti akan ada kata kata motivasi yang keluar dari mulut perempuan ini.

"Kenapa?", tanyaku
"Buat bikin api unggun nya nyala sampe semerah itu dan sampe segagah itu bener bener susah, semua ada proses,api unggun itu ga bakalan sesempurna itu kalo kita gak ngasih kayu bakar banyak, tapi kalaupun kita kasih sedikit tetep hidup apinya, kaya bintang itu walau redup tapi nyala".jelasnya dengan penuh keyakinan.

"Tapi apinya cepet mati, karena banyak udara yang nerpa", balasku.

" Makanya kita kasih kayu bakar yang banyak biar apinya ga mati,dan kamu selalu aku kasih semangat, bukan aku aja tapi orang tua kamu, temen temen kamu, dan tentunya diri kamu sendiri", sambil menunjukan keberadaan hati manusia kepadaku.
Naya tersenyum gemas melihat ekspresi ku yang mulai merasa paham apa maksudnya "intinya, kamu harus selalu kasih semangat buat diri kamu sendiri, jangan kasih kendor, aku tau kamu selalu berusaha buat jadi yang terbaik, selalu ngejar apa yang kamu mau sampai dapet itu semua karena semangat kamu, so don't worry , you can get you'r dream and you'r perfect futurefuture"

Aku terharu akan pernyataan yang ia jabarkan itu,dia benar seharusnya aku gak boleh ngeluh dan ngerasa rendah "kalo kaya gini aku jadi suka sama api unggun" Balasku sambil tertawa lepas , tak lupa juga naya yang ikut tertawa dan mengelus rambutku dengan jahilnya "Gini dong semangat terus", ucapnya sembari tertawa.

Api unggun..
Terimakasih, berkatmu temanku tau
Apa arti dari kehidupan.
Kehidupan yang kita inginkan bukanlah sesuatu yang mudah untuk kita capai, tetapi semua ada prosesnya dan semua akan berhasil dengan usaha kita sendiri.

— Viela Bagyanatasha

__________________\\ __________________
Gimana nih? Seru gak? Banyak kata motivasi kan? Jangan sedih buat kalian semua yang lagi berjuang buat dapetin mimpi kalian.

This is Chapter 1.

Tetep tungguin ya, jangan lupa vote nya!☺✨

SPEECHLESS [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang