4

4.9K 96 22
                                    

WARNING !!!

.
.
.
.
.
.




"Pak Boby!" Teriak Melengking seseorang.

Pria yang akan memasuki 'Ruang Guru' itu pun langsung menghentikan langkahnya. Boby langsung membalikan badannya seraya menatap Gadis dengan seragam putih pendek dan Rok abu selututnya.

"Pak Boby daritadi Saya panggil gak nengok-nengok" Ucap Gadis itu ketika ia sudah berada di hadapan Boby.

"Maaf, Indira. Saya tadi tidak mendengar"

"Hehe gpp ko , Pak" Dengan salah tingkah 'Indira' Membalas seraya menyelipkan rambutnya kebelakang telinga. Ya, Shani Indira.

"Ada apa, Indira?" Tanya Boby.

"Eh. Mmm jadi gini ,Pak. Itu anu apa namanya anu Saya- Eh" Shani langsung menutup mulutnya seketika saat ucapannya sendiri sedikit ambigu untuk didengar.

"Maksudnya?" Boby mengerutkan keningnya bingung mendengar ucapan salah satu Muridnya ini.

"Eh Pak, Maksud Saya bukan gitu" Sela Shani cepat ketika ia melihat air muka Boby mulai berubah.

"Ini Pak, Tugas saya yang kemarin belum dikumpulin" Lanjut Shani seraya menyerahkan sebuah buku kepada Boby.

Boby langsung mengambil buku yang disodorkan oleh Shani.

"Oke. Ada lagi?" Tanya Boby.

"Mmmm enggak ,Pak" Balas Shani seraya memamerkan senyum manisnya.

"Ekhem"

Suara seseorang mendadak melunturkan senyum yang sedaritadi menghiasi wajah Shani, Ia menoleh kearah Pintu disebelah kirinya yang sudah terbuka menampilkan seorang Wanita Dewasa dengan tatapan tidak sukanya kepada Shani.

"Shani? Ngapain kamu masih disini? Jam pelajaran apa di kelas kamu sekarang?" Tanyanya.

"Tadi Saya cuma ngumpulin tugas doang Bu sama Pak Boby" Balas Shani seraya memutar bola matanya malas.

"Oh. Ngumpulin tugasnya udah kan? Kalau begitu kamu bisa kembali ke kelas"

"Iya Bu Anin, IYA" Balas Shani dengan sedikit menekankan kalimat terakhirnya.

Dengan sedikit hentakan Shani meninggalkan keduanya. Sedangkan Guru yang dipanggil 'Bu Anin' tersebut , tersenyum miring menatap kepergian muridnya.






***






"Anjing" Maki Shani seraya mendudukan dirinya dengan hentakan keras.

"Woo kalem" Ucap Lala.

"Kenapa Lu, Ci?" Tanya Gracia dengan bingung.

"Gue kesel banget sama Bu Anin. Gue lagi berduaan sama Pak Boby eh tiba-tiba dia datang , Pengganggu!" Geram Shani seraya mengacak-acak buku yang berada diatas mejanya.

"Ye biasa aja dong Maemunah. Makan nih basreng bekas kemaren, Lu rese kalau lagi bucin" Ucap Lala seraya menyodorkan sebuah plastik berisi Basreng dari dalam laci mejanya.

"GAK LUCU!"









***








Lala dan Gracia hanya mampu menghela nafas lelahnya mendengar penuturan Shani yang tidak ada habisnya membahas Guru Matematika Cantik tersebut, Anindhita. Guru Muda nan Cantik itupun memang menjadi pembicaraan semenjak kehadirannya di Sekolah 1 tahun silam. Tapi tidak dengan Shani, Gadis Cantik itu mulai sekarang Menobatkan Anin sebagai saingannya dalam urusan mengambil hati Guru Tampan Kesayangannya, Pak Boby.

"Pokoknya Lu berdua harus bantuin gue,titik" Tegas Shani kepada kedua temannya.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di area parkir. Gracia yang sedang menunggu supir jemputannya, dan Shani yang sedang menunggu jemputan sang Kekasih. Sedangkan Lala, Gadis mungil itu sebenarnya membawa Mobil Pribadinya hanya saja Shani yang terus menahannya membuat ia mengurungkan niatnya untuk pulang terlebih dahulu meninggalkan sahabatnya.

"Bantuin, Bantuin. Noh sang kekasih sudah datang" Ucap Lala seraya menaruh pandangannya kepada Pria dengan Motornya yang menuju kearah mereka bertiga.

"Hai. Maaf ya telat" Ucap Pemuda itu seraya membuka helm fullfacenya.

Shani menggela nafasnya malas dan mulai mengangguk membalas pernyataan pemuda tersebut.

"Mau langsung ,gak?" Tanya Pemuda itu.

"Iya ayo" Balas Shani seraya melangkahkan kakinya untuk segera menaiki motor Kekasihnya.

"Duluan ya" Pamit Shani kepada kedua temannya, Lala dan Gracia . Gracia? Entah kenapa akhir-akhir ini gadis itu selalu terdiam ketika bertemu ataupun membahas tentang kekasihnya, Vino.
"Aneh" Pikir Shani.

Tetapi pikirannya mendadak buyar ketika dipintu keluar gerbang sekolahnya ia berpapasan dengan Mobil milik Guru kesayangannya, Boby. Shani terus menajamkan penglihatannya kearah samping kemudi mobil itu.

"Dasar Guru Centil" Batinnya geram karena yang berada didalam mobil tersebut bukan hanya Boby melainkan Anin, Guru sekaligus saingan barunya.











T.B.C

Dimulai dari part ini , akan sering update seminggu sekali yeayy !!

Jangan hukum aku Cani, karna membuat kamu berbeda😭🤣















*kalausempetwkwkwkwk😂

Teacher TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang