.
.
.
.
.
.Tepat pukul 21:44 , Shani baru saja pulang setelah menghabiskan waktu seharian dengan Vino. Dengan masih menggunakan seragam sekolahnya, ia memasuki rumahnya dengan perlahan-lahan.
Saat akan menutup pintu utama rumahnya, Shani dikagetkan dengan suara berat seorang Pria.
"Darimana kamu?" Shani seketika membalikan tubuhnya menghadap kepada seorang Pria Paruh baya yang tengah berdiri seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Kerja kelompok"Balas Shani dengan nada dinginnya.
" Kerja kelompok? Gak ada kerja kelompok selesainya malam, Shani!"
"Ya terus? Itu jadi urusan Papah?" Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Shani dengan tidak kurang ajarnya melewati begitu saja Pria yang ia panggil Papah itu.
"Shani! Hei! Papah belum selesai bicara!"
Shani tak menghiraukan ucapan Papahnya, dan lebih memilih terus melangkah menaiki undakan-undakan anak tangga menuju kamarnya.
"Mas? Ada apa?"
Shani menghentikan langkahnya sejenak, saat telinganya menangkap suara yang tidak begitu asing dipendengarannya. Tetapi, ia lebih memilih melangkahkan kakinya memasuki kamar dengan sedikit hentakan Shani membanting pintu kamarnya.
Shani menghela nafasnya kasar mencoba meredam emosinya yang tiba-tiba naik setelah ia mendengar suara perempuan tadi. Ya, Perempuan yang dengan kurang ajarnya masuk kedalam lingkaran keluarganya dan membuatnya begitu Tidak Bersahabat dengan sang Ayah.
Shani meneteskan air matanya, tapi sedetik kemudian ia hapus kembali.
"Dih bangsat cengeng amat gue"
***
Dilain tempat, Boby tengah disibukan dengan Rekapan nilai tugas kelas XI IPA 2. Boby berdecak pelan ketika melihat jawaban Ngawur dari beberapa murid, Sampai konsentrasinya terhenti ketika ia membuka salah satu buku karena didalamnya terselip sebuah kertas yang jatuh mengenai kakinya.
Mata tajamnya membulat sempurna setelah ia mengetahui isi dari selembar kertas itu.
081398782148
PAK BOBY INI NOMOR AKU
TOLONG DISIMPAN
Dan TINGGALIN JEJAK NOMOR PAK BOBY JUGA , BIAR NANTI KALAU ADA MATERI YANG GAK AKU PAHAM, AKU BISA LANGSUNG HUBUNGI PAK BOBY TITIK-SHANI INDIRA NATIO-
"Astaghfirullah" Gunam Boby seraya memijat pangkal hidungnya pelan.
***
"Jadi dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hid-"
Brak!
"Maaf Pak, Saya telat" Boby, yang memang tengah menjelaskan salah satu materi mendadak terhenti oleh gebrakan pintu yang dilakukan oleh Seorang Gadis dengan keringat yang membanjiri wajah putihnya.
Boby menghela nafasnya kasar kemudian menatap kembali murid-muridnya.
"Kalian Saya tinggal dulu. Tapi ingat, jangan berisik" Ucap Boby dan kembali menatap gadis tadi.
"Dan kamu Indira, Ikuti Saya"
***
Perpustakaan
Brak
"Nah, Kamu rangkum dari Bab I sampai Bab III harus selesai sekarang juga , Saya temani"
"Kalau ditemenin sama Pak Boby mah jangankan sampai 3 Bab, rangkum 3 rak buku juga Saya lakuin hehe" Boby hanya memandang malas muridnya ini.
"Sudah jangan banyak bicara. Cepat kerjakan" Titah Boby seraya mendudukan dirinya dikursi sebelah Shani, Gadis itu.
Sementara Shani hanya memberengut kesal, dan mulai mengerjakan rangkumannya.
25 menit kemudian.
"Pak Boby?"
"Hm"
"Surat Saya, Pak Boby udah baca?" Ah iya, Boby ingat surat yang gadis itu selipkan di buku tugasnya, tentunya Boby sudah membacanya.
"Yang didalam buku tugasmu itu?" Tanya Boby.
Shani mengangguk.
"Buku tugasmu sudah saya titipkan ke Lala" Boby tersenyum kecil seraya beranjak dari duduknya.
"Jam Pelajaran saya sudah habis, Kamu kembali ke kelas. Rangkuman yang belum selesai, Kamu selesaikan. Saya permisi" Boby melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan.
Shani terdiam beberapa detik mencerna kembali ucapan Boby barusan.
Buku tugasnya dititipkan ke Lala, Yang artinya..
Shani langsung beranjak cepat meninggalkan Pepustakaan bersama dengan buku-buku yang berserakan itu. Ia melangkahkan kakinya begitu cepat semi berlari, Tujuan utamanya adalah Lala.
Jangan sampai sahabatnya itu membuka bukunya. Bisa mati ditempat ia.
"Bisa mati gue anjer" Batinnya kalang kabut.
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Teacher
Fanfiction[18+ Only] "Kenapa ,Hari ini Pak Guru terlihat berbeda ?" -Unknow- "Seorang murid, tidak pantas untuk mencinta" -Unknow-