5

1 1 0
                                    

Jan lupa vote and coment😍

🌼🌼🌼🌼🌼

Nadin tiba di rumah ketika hari sudah maghrib. Setibanya Nadin di rumah, ibu dan kakaknya sudah menunggu di ruang keluarga.

"Kok kamu pulang terlambat nggak ngabarin mamah atau Kak Alisa? Ada apa sampai kamu pulang jam segini?" Tanya ibunya.

"Maaf mah... Tadi teman ku sakit, jadi tadi akut bawa dia kerumah sakit"

"Ya sudah. Lain kali jangan begitu ya? Kamu itu buat mamah cemas, tahu nggak.."

Nadin mengangguk dan segera pergi menuju kamarnya. Langkah gontai. Dalam hati, Nadin masih menghawatirkan keadaan Randy.
Ia menghempaskan tasnya begitu saja, dan merebahkan dirinya ketempat tidur. Matanya terpejam berusaha merilekskan diri. Tapi ia sudah terlalu penat. Mungkin mandi bisa jadi solusi, begitu pikirnya. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya melangkah ke kamar mandi.

     Seusai menghilangkan penat yang sejak tadi ia rasakan. Nadin pun bergegas turun menuju ruang makan. Perutnya sudah keroncongan minta diisi. Tpi deringan ponselnya menghentikan langkahnya.

Nadin mengangkatnya yang ternyata adalah Tyo.

"Hallo"

"Hallo, Yo, ada apa? Lo masih di rumah sakit nggak? Gimana keadaan Randy?"

"Oh...nggak. gue udah di rumah. Tadi Randy nyuruh gue balik"

"Lho, kok mau sih? Nanti kalau Randy kenapa² gimana?"

"Nggak tenang aja. Bokapnya datang kok. Kayaknya lo khawatir banget sama dia? Apa lo sebelumnya udah kenal sama dia?"

"Belom sih. Cuma gak sengaja ketemu dia"

"Jadi, ceritanya lo jatu cinta pada pandangan pertama nih? Akhirnya ada juga cowok yang mengisi hati lo setelah sekian lama kosong. Tadi dia nitip salam  buat lo. Trs nanti pas udah sembuh, dia minta diajak ketemu lo. Mending besok lo jenguk dia deh."

"Nggak janji deh" ucap Nadin singkat

"Yaaah, kok gitu sih? Eh Nad udah dulu ya. Gue lagi ngerjain tugas nih...byee"

Telepon pun diputus.

Nadin meletakan kembali ponselnya di meja dan bergegas menuju ruang makan. Disana mamanya sudah sibuk menata meja makan. Sementara kakaknya mulai sibuk mencicipi semua masakan sang bunda satu persatu.

"Mama perhatiin kayanya kamu agak murung hari ini. Sebenarnya tadi ada masalah apa si? cerita aja sama mama" ujar mama Nadin ketika melihat putrinya itu membalikan piring yang tertata  di meja tanpa minat.

"Mmm.."

"iya Nad cerita aja. Lo kayak sama siapa aja deh" timpal Kak Alisa  sambil mulai menyendokan nasi keatas pirinya.

Setelah didesak oleh kedua orang tercintanya, Nadin pun membuka suara. "Ma, kak kenapa ya banyak orang yang resek didunia ini?"

Mama dan Alisa refleks saling berpandangan.
"Resek gimana si maksud lo?"tanya Alisa.

"Itu lo manusia manusa yang suka kurang kerjaan yang hobinya nge bully anak anak baru. Apa istilahnya kalau bukan resek?."

"Siaapa yang berani nge bully lo? Suruh mereka ngadepin gue!" seru Alisa garang.

"Bukan gue kak, lo nggak usah sok perhatian gitu deh. Itu tadi temen gue sampai masuk rumah sakit segala gara² di bully".

Mama bedecak heran, sedangkan Kak Alisa mangangkat alis.

"Ya mungkin dirumah mereka nggak ada yang merhatiin, jadinya mereka melampiaskannya dengan hal hal begitu. Yang penting kamu nggak usah ikut ikut ya, sayang..." kata kata mama meluncurkan nasehatnya pada Nadin.

Nadin hanya mengguk.  Buru² ia menghabiskan makan malamnya. Tiba tiba ia merasa sangat lelah dan ingin segera tidur. Semoga saja besok ia tak kesiangan.

Lanjut baca yukk😍😍

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang