Aku memang mengharapkan mu
Aku memang sangat mencintaimu
Aku memang sangat berharap kita bersama
Tapi satu hal jika ada yang hilang dari ku
Suatu saat nanti
Jangan bertanya ke aku ya
Aku tak sanggup untuk menjelaskan apa yang aku rasakan
Dan jika kamu merasa kehilangan
Jangan cari aku lagi
Mungkin aku sudah terbiasa mencintai tanpa dicintai.-Acha Catriana.
_o0o_
Acha yang tengah duduk di balkon kamarnya mendadak berdiri dan memandang ke bawah setelah mendapat pesan bahwa Ashila sahabatnya telah sampai di depan rumahnya.
Acha yang mencepol asal rambutnya itu melambaikan tangan sambil tersenyum kearah sahabatnya yang baru saja masuk kedalam pekarangan rumahnya.
"Masuk aja! Gak dikunci kok," serunya dari atas sana, Ashila hanya mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.
Acha yang sudah siap dengan setelan baju tidurnya pun berjalan masuk dan membukakan pintu untuk Ashila yang kebetulan sudah sampai di depan kamarnya yang berada di lantai dua.
"Tumben rumah lo sepi?" tanyanya sambil menarik turunkan alisnya.
"Orang tua gue lagi ke Bandung," jawabnya sambil berjalan ke sofa yang ada di dalam kamarnya.
"Berarti lo home alone?" Ashila pun berjalan mengikuti Acha dan duduk di sampingnya.
"Nggak kok ada Bi Nani yang nemenin gue," jawab Acha.
"Kalau boleh gue mau kok nginep disini untuk nemenin lo biar gak kesepian hehe," Ashila pun menawarkan untuk menemani Acha.
"Boleh kok bahkan gue seneng banget, jadi gue gak merasa kesepian," Acha pun tertawa hambar.
"Hmm tapi besok gue pinjem seragam lo dulu ya," ujar Ashila.
"Iya shil," Acha pun mengangguk.
Dan mereka kini sedang sibuk dihadapkan dengan tugas-tugas yang bisa dibilang sulit, tetapi Acha pun terlihat biasa saja saat melihat soal-soal tersebut, karena ia memang tergolong murid yang pintar di kelas maupun sekolahnya. Dan berbanding terbalik dengan Ashila yang sepertinya sudah pasrah saat melihat soal-soal tersebut.
"Ett dah bujukk, ni soal susah banget si mana harus pakai penjelasannya lagi," Ashila berucap pasrah.
"Yang mana lo gak paham shil?" tanya Acha memerhatikan jawaban Ashila yang belum sama sekali.
"Semuanya gue gak ngerti," ucapnya dramatis.
"Itu jawabannya ada di buku semua ASHILA," tukas Acha yang semakin kesal dengan kepasrahan Ashila.
"Masa gini aja lo udah nyerah, semangat dong demi David," lanjutnya seraya memberi semangat kepada Ashila.
"Iya iya Acha Catriana,"
_o0o_
"OMG!! Ashila bangun!!" Teriak Acha saat melihat jam beaker nya menunjukkan pukul enam lewat lima menit yang berarti mereka masih memiliki waktu dua puluh lima menit lagi untuk ke sekolah.
"Hah?!!" Ashila pun tersigap bangun dari tidurnya dan lari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar Acha.
"Heh lo mau kemana?" tanya Acha yang memerhatikan Ashila.
"Ya mau mandi lah masa mau dugem," jawabnya lalu mengunci pintu begitu saja.
"Lah terus gue mandi dimana?!" Teriak Acha dari luar.
"Lo mandinya di bawah aja, gue buru-buru," teriak Ashila dari dalam kamar mandi.
"Lo pikir gue juga gak buru-buru?!" Acha pun terpaksa turun dan menggunakan kamar mandi bawah untuk membersihkan dirinya.
_o0o_
Syukur.
Kata itulah kini yang tepat untuk mendeskripsikan kondisi Acha dan Ashila, pasalnya mereka berdua tepat waktu untuk ke sekolah jika telat sedikit saja, sudah di pastikan mereka tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelasnya.
"Huhh untung aja tadi gak macet," Acha menghela nafas panjang dan mengelap keringatnya yang menetes di keningnya.
"Lagian lo si cha gak nyalahin alarmnya jadi kita kesiangan kan," Ashila menyalahkan Acha.
"Ish kok lo malah nyalahin gue si, jelas-jelas lo yang dibangunin nya susah kayak kebo," ucap Acha tak terima disalahkan.
"Hehe maapkeun Ashila, lagian semalem drakornya seru banget,"
"Bodo amat shil," Acha melenggang pergi meninggalkan Ashila di belakangnya.
Dari lawan arah Acha melihat seseorang yang tak asing baginya, ia terus memperhatikan langkah seseorang tersebut dan sekarang seseorang tersebut berhenti tepat di hadapan Acha.
"Gimana kabar lo?" Sapa Fatur, yaps seseorang tersebut adalah Fatur.
"Hmm baik kok," jawab Acha grogi.
"Lo ada acara gak nanti malam?" tanyanya menatap Acha meminta jawaban.
"Gak kok, kenapa emangnya kak?"
"Kalau gitu gue pengen ngajak lo ketemuan nanti malam," sontak hal itu mengejutkan Acha.
"Nanti gue shareloc tempatnya," lanjutnya.
Acha hanya mengangguk pelan dan ia masih bingung mengapa Fatur mengajaknya untuk bertemu. Entahlah Acha tak mau memikirkannya.
09 November 2019
Jangan lupa kasih jejak kawan-kawan:')
Instagram : @its.epa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha
Teen FictionAcha : "Untuk apa aku memperjuangkan hati yang sama sekali tidak menginginkanku." Fatur : "Kenapa lo pergi disaat gue merasa hidup gue hampir sempurna?" Ashila : "Karena berpura-pura bersikap biasa saja itu sakit."