FF bts imagine Indo~

My First Love (8)

Annyeong<3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sini kejar aku ahaha wlekk wlekk" ucap pria kecil itu

"Hei oppa jangan berlari terlalu cepatt" jawabku

"Hahaha kau lambat" ejeknya

"Sayang ayo pulang" ajak eommaku

"Iya eomma"

Lalu aku mendekat ke arah pria kecil itu

"Oppa aku sudah harus pulang, hari ini mainnya sampai sini aja nee. Bye oppa aku pulang, sampai ketemu minggu depan" ucapku padanya sambil melambaikan tangan

Seminggu telah berlalu, aku kembali lagi ke tempat itu. Aku mencari dimana keberadaan pria kecil itu, aku pergi ke kursi dimana kami sering bertemu. Aku menunggu dan menunggunya, 'kenapa dia tidak datang?' aku hendak beranjak pergi tapi aku melihatnya

"Yak! Oppa kau terlambat! Aku sudah menunggumu daritadi!" ucapku sambil memukul pundaknya

"..."

"Hei oppa, kau kenapa? Kenapa wajahmu lesu?" tanyaku padanya

"Ini" dia menyodorkan sebuah kotak dan berlari begitu saja

Aku membuka kotak itu, dan...

'Untuk adik kecilku

Hai adik kecil terima kasih telah menjadi sahabatku selama beberapa waktu, aku sangat senang bisa berteman denganmu. Kau tau? Bahkan aku berdoa pada Tuhan jika kelak kau akan jadi istriku haha padahal kita masih kecil. Sebenarnya dari minggu lalu keluargaku sudah merencanakan pindah ke luar negri. Mianhae aku tidak bilang padamu. Aku janji, saat kita besar nanti aku akan mencarimu dan kita akan bersama. Simpanlah gelang ini aku membuatnya khusus untukmu agar aku mudah menemukanmu.

-Pria Kecil'

Dan disaat itu juga duniaku serasa hancur, aku menangis sekeras kerasnya, aku kehilangan sahabatku satu satunya

"Huhuhuhu Oppa... OPPAAA!!"

"Y/N!BANGUNNN KAU KENAPA HEII BANGUNN"

Suara itu membuatku terbangun dari mimpi yang menyakitkan itu. Sudah berkali kali aku memimpikannya. Aku merindukannya. Kami belum sempat berkenalan satu sama lain. Saat kami bermain hanya ada 'adikku' dan 'pria kecil' kenapa kami harus berpisah?

"Hei apa kau memimpikannya lagi?" tanya Lisa

"Nee" jawabku masih dengan air mata yang jatuh

"Sudahlah, jangan dipikirkan,ayo turun kita makan malam" ajaknya

"Kau duluan saja, aku menyusul" jawabku

Dulu oppa dan eonni tidak pernah menemaniku bermain. Hanya 'pria kecil' itu yang mau menemaniku.
Aku membuka laci nakas di sebelah kasurku. Kuambil kotak itu dan kubuka kembali sepucuk surat darinya. Kuambil gelang itu dan kupakai