"Ahhh abang... Gak usah sekolah ya hari ini!" rengekan itu sedari tadi terdengar di gendang telinga rian yang masih fokus dengan ramainya jalanan kota Jakarta."Gak bisa lingga sayang nya abang.. Kamu udah sehat! Malah gak mau sekolah.. Entar ketinggalan banyak pelajaran gimana. Siapa yang repot?."
"Kan ada abang..!" lingga memandang rian dengan memelas.
"Gak" rian masih dengan nada tegas nya. Tak ada niat untuk rian memanjakan adik nya hari ini. Udah tiga hari lingga absen padahal udah sembuh. Sekarang masih males sekolah? Rian tak mau lingga menjadi diri yang tertutup seperti dua tahun yang lalu. Rian tak mau.
"Ahh abang..!" rian hanya merotasikan bola matanya malas. Tanpa ada niat untuk kembali menyauti rengekan lingga. Takut berkepanjangan. Yang akhirnya lingga juga yang ngambekan.
Melihat abang nya tak menyauti nya lagi. Lingga memberenggut kesal. Tangannya terlipat di depan dadanya. Rian hanya melirik sekilas. Setelah itu kembali fokus pada jalanan.
Rian sengaja berangkat dengan mobil hari ini. Karna lingga baru saja sehat jadi rian tak mau lingga terkena angin dan kembali sakit. Biasa rian selalu kesekolah dengan motor sport nya. Dan lingga yang menjadi boncengan setianya. Anak itu tak mau berangkat sekolah dengan sopir jadi rian jadi ojek nya.
TBC
Dikit aja dulu. Pemanasan..
Gimana² gua bawa book baru. mau lanjut?
Kalau tidak banyak respon sih! Bakalan gua hapus.
Vomment dan vote nya
See you.
Pai²..
KAMU SEDANG MEMBACA
LINGGA [SLOW UPDATE]
Teen Fiction[Budayakan follow dulu sebelum di baca 😉] Tentang lingga yang istimewa. Tentang lingga yang berjuang. Tentang lingga dengan segala keterbatasannya. Dan segala kekurannya. Tentang lingga dan hari-hari nya. Baca aja kuyyyy Ayooook di baca aja dul...