SUNGGUH TIDAK DI PERCAYA

72 6 0
                                    

Kringg kringg

Suara alarm pun terdengar, tangan Nayla mulai bergerak dengan malas untuk mengghentikan alarm tersebut, dan bangun dari tempat tidurnya dan meminum segelas air putih, karena itulah kebiasaan Nayla saat bangun tidur. Naylapun pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi dan memakai makaian sekolah, Nayla pun pergi ke lantai bawah untuk menemui ayahnya

"Pagi yahh?"tanya Nayla, ayahnya yang lagi duduk di meja makan

"pagi"jawab ayahnya

"Bekelnya sama Telor dadar lagi yah?"Tanya Nayla

"ya,,iya emang mau makan apa lagi coba?cuma itu yang ayah bisa?jawab ayahnya sambil menatap ke arah Nayla

"Yaudah Nayla mau berangakat sekolah dulu"sambil memasukan bekalnya

"ga mau bareng sama ayah?"

"ga ah lamaa,kalo bareng sama ayah mah,naik motor serasa jalan kaki lamaa banget,mending naik angkot aja"jawab Nayla sambil memakai sepatu

"Assalamualikum yahh Dadah!?"

"Waalikum salam"

Nayla pun pergi ke sekolah barunya yang baru tiga hari sekolah di sana, dan berangkat seperti anak sekolah pada umumnya.

Nayla pun sampai dari tempat sekolahnya yang jaraknya beberapa meter lagi, dengan santai nya Nayla berjalan kaki menuju gerbang sekolah. Tapi semua itu telah berubah, ketika para siswa/siswi mulai berlari tergesa gesa menuju gerbang sekolah, Nayla pun mulai bingung setelah melihat jam tangan nya, dan ternyata sudah pukul 06:56 yang berarti empat menit lagi gerbang sekolah akan di tutup, sontak Naylapun ikut lari bersama para siswa, Nayla pun berusaha sekuat mungkin berlari dan menyalip semua orang, dan waktunyapun tinggal 10 detik lagi, di saat Nayla sampai di gerbang yang akan di tutup seketika badan Nayla pun terpaksa harus pinggulnya di kedepan kan, jarak pagar gerbang dan perutnya Nayla sejarak 30 cm, dan Nayla pun berhasil melewati gerbang itu, Seketika Nayla pun lega. Di saat melihat ke belakang ada juga orang yang tidak berhasil melewati gerbang sekolah alias telat. Nayla langsung menuju kelasnya.

Setelah Nayla sampai di kelasnya Nayla pun di sambut oleh kedua temannya, yaitu Karin dan Yasmin.

"Nay gimana - gimana seru ga novel nya?"Tanya Karin.

Karin juga sama halnya kayak Nayla, sama - sama kutu buku. Di tangan nya cuma megang buku di saat jam kosong, Tapi kalo yasmin beda di saat jam kosong dia memilih tidur, karna menurut dia Novel tuh cuma gitu - gitu doang ga ada gambarnya cuma ada tulisan.
"Ntar dulu Rin beri gua napas dulu"Nayla yang lagi kecapenan.

"emang lo hampir ga bisa masuk tadi?"tanya Yasmin

"Ya,,hampir si,untung perut gua langsing jadi bisa ngelewati gerbang yang hampir mau tutup itu"Nayla yang begitu percaya diri mengangkat kedua alisnya yang tebal itu.

"Kalo gua telat, sama kayak lo tadi mungkin gua ga bakal masuk tu perut"kata karin

"ya,,iyalah mau masuk gimana orang lo gendut ko"Yasmin sambil memegang perutnya Karin

"Hina teross"

"Iyaa maaf sayang cup cup cup".

Seketika yang tadi nya ramai kelas pun menjadi hening setelah ada Pak Anton yang sedang berjalan menuju meja guru yang ada di depan. Anton Wijaya Kusuma atau bisa di panggil Pak Anton, Pak Anton ini adalah guru SBK yang sangat mencintai seni.

"Selamat pagi anak - anak!?"Tanya pak Anton

"Pagi!!"bersamaan

"oke, hari ini bapak ingin tahu seberapa hebatnya kalian dalam menggambar sesuai imajinasi kalian!?"pak Anton yang lagi bersemangat.

"oke sekarang bapak panggil siapa yah?"sambil melihat buku absen yang ia pegang

" oke siapa yang namanya Nayla Ditiana Hermansyah!?"

"S-Saya pak"sambil mengangkat tangan nya dengan ragu-ragu, karna Nayla belum pernah menggambar di hadapan orang-orang, apalagi di hadapan pak Anton yang sangat menjiwai seni.

"Sekarang kamu gambar di depan dan tunjukan imajinasi apa yang ada di pikiran kamu?"

"B-baik pak"kata Nayla

setelah Nayla menggambar sesuai imajinasinya dan akhirnya selesai, tiba-tiba se isi kelas pun mentertawakan papan bor yang telah di gambar oleh Nayla tadi
"Nayla? itu kamu gambar apa?"pak Anton yang sambil memegang kepalanya yang botak
"Gambar bapak hehehe, soalnya di pikiran saya cuma bapak"

"Kamu ngehina saya ya!?"

"Ngga pak ngga ko!"

"Udah-udah semua nya jangan berisik!".

pak Anton pun melanjutkan pelajaran nya dan mood nya menjadi hilang.
Setelah Nayla menyelesaikan pelajaran pertama dan kedua, pada akhirnya bell istirahat pun berdering, Nayla dan kedua temannya itu langsung pergi ke kantin.

"Gila emang lo Nay, segitunya banget lo gak bisa menggambar"Karin dan yasmin tak henti - henti tertawa

"Apaan si lo, udah tahu kalo gua ngga bisa menggambar juga"Nayla yang masih malu dengan kejadian tadi pagi.
Seketika pandangan Nayla mengarah ke satu titik, yang di mana Nayla melihat segorombolan anak - anak yang lagi pada kumpul seperti parasiswa yang suka bikin ulah di sekolah, dan pakaiannya pun tidak amat rapih, tapi Nayla terus memandangi sala satu cowok yang ada di sana dan seperti Nayla pernah melihat nya.

"Min itu siapa si?"tanya Nayla

"yang mana?"Yasmin yang sambil lihat kebelakang.

"Itu yang bajunya gak di masukin?"

"Ouh maksud lo Lerdy?"

"Apa?Lerdy?"

"Iya Lerdy, emang kenapa si?lo suka ya??"Tanya yasmin.

"ngga kok, gua kayak pernah lihat tu cowok malah gua kayak pernah nolongin dia?"

seketika yang tadinya Karin menikmati makanannya tiba - tiba Karin tersedak ketika mendengar apa yang di katakan Nayla.

"WHAT!!?, di tolingin sama cewek kutu buku??ga percaya gua"Karin pun tidak percaya apa yang di katakan Nayla.

"Nay lo jangan bohong deh!, itu Lerdy loh bukan tukang bubur"kata Karin yang tak begitu percaya

"Emang dia siapa si?"

"Min ceritain deh ke Nayla, Lerdy tu anak nya kek gimana"

"Oke Rin, dengerin nih Nay. Yang pertama Lerdy yang megang sekolah ini, walaupun dia adek kelas seperti kita - kita ini, dia berani sama kakak kelas Nay, mungkin osis pun tidak sanggup ngadepin tu anak. Yang kedua Lerdy adalah pribadi yang sangat santuy dalam hal pelajaran, mungkin para siswa di sini tidak asing lagi kalau Lerdy di hukum. Yang ketiga Dia selain suka di hukum dia juga bikin ulah contoh nya brantem, walaupun dia suka bikin ulah gua blum pernah ngeliat Lerdy Mainin cewek, karna setahu gua Lerdy anti banget yang namanya cewek walaupun banyak banget yang suka sama dia sala satu nya gua hehe, gua juga denger - denger dia suka yang namanya menggambar dan dia juga katanya anak stret Art(seniman jalanan)".

Nayla pun menelan ludah nya.

"Segitunya banget lo kenal sama Lerdy?"kata Nayla.

"Gak kenal gimana Nay orang dia suka sama Lerdy"jawab Karin.

"Sorry ya,,itu dulu, waktu petama kali lihat dia"jawab Yasmin.

Nayla pun mulai mengiat kejadian yang menimpah nya untuk memastika bahwa yang ia tolong adalah Lerdy si anak tulang ulah.

Gimana - gimana seru ngga?atau sebalaiknya?
Ouh iyaa jangan lupa vote dan komentar biar makin semangat bikin ceritanya dan boleh juga kasih saran biar bisa memperbaiki apa yang salah
Terimakasih

My LerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang