5. But, I Love You

311 29 17
                                    

Suara rintik hujan terdengar di luar, dan bau tanah yang begitu khas tercium meskipun tidak terlalu tajam. Yohan kini sedang berbaring di ranjang rumah sakit, namun ia sudah dipindahkan dari ruang ICU sejak 3 hari kemarin. Kondisi Yohan sudah berangsur-angsur membaik, dan dokter mengatakan bahwa Yohan hanya perlu dirawat selama beberapa hari lagi hingga kondisinya benar-benar pulih.

Di sebelah ranjang tempatnya berbaring, terdapat bundanya yang sedang duduk sambil mengelus surainya dengan sangat lembut. Membuat Yohan sesekali memejamkan matanya dan tersenyum bahagia.

"Bunda capek nggak? Nanti kalau Wooseok sama Seungyoun hyung udah kesini, Bunda istirahat yang banyak ya di rumah, jangan sampai sakit", Yohan menggenggam tangan bundanya yang sedari tadi sibuk megelus surainya.

"Enggak, Bunda nggak capek. Bunda seneng banget karena adek udah berangsur-angsur pulih", Bundanya tersenyum meneduhkan.

"Maaf ya Bun, adek selalu bikin Bunda khawatir. Dan terimakasih banyak karena udah sabar, terimakasih sudah menjadi bunda yang baik untuk Yohan. Adek janji, ini terakhir kalinya adek membuat Bunda khawatir", Yohan mengecup tangan bundanya sekilas.

"Perasaan khawatir dan kesedihan adalah warna tersendiri dalam hidup Bunda, jadi kamu nggak perlu minta maaf. Terimakasih juga, sudah datang ke hidup Bunda. Bunda juga sayang, sangat-sangat sayang sama adek", Bunda mencium kening Yohan sangat lama, membuat Yohan memejamkan kedua matanya, meresapi kehangatan yang kini seolah menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Bunda harus selalu tersenyum, bunda harus sehat selalu ya. Ada atau nggak Yohan di hidup Bunda, Bunda harus selalu tersenyum dan bahagia", Yohan bercicit pelan.

"Bunda janji, tapi semuanya akan lebih baik ketika kita bersama, jadi kamu harus cepat pulih, harus banyak istirahat, nggak boleh ngeyel lagi, biar kita bisa sama-sama terus". Yohan hanya mengangguk pelan mengiyakan permintaan Bundanya, ia menyunggingkan senyum termanisnya.


Senyum Yohan semakin lebar ketika melihat 2 orang pria kini masuk ke dalam ruang rawat inapnya, siapa lagi kalau bukan Wooseok dan Seungyoun. Seungyoun mencium tangan Bunda, sedangkan Wooseok mencium pipi bundanya dengan gemas. Wooseok berjalan mendekati Yohan, lalu mengecup kening adiknya sangat lama.

"Sore Yohannya hyung. Gimana kabarnya hari ini? Masih ada yang sakit? Kamu laper nggak? Tadi makan apa aja? Sekarang udah jam makan lagi? Udah minum obat?", Wooseok mengajukan pertanyaan tanpa henti, membuat Yohan terkekeh.

"By, nanyanya kayaknya boleh satu-satu deh. Yohan bingung mau jawab yang mana dulu", Seungyoun tertawa mendengarkan bagaimana nada bicara Wooseok yang sangat cepat. Wooseok kemudian cemberut, membuat Seungyoun merasa gemas dan mencubit pipinya.

"Kan aku pingin tau..", Wooseok mempoutkan bibirnya, lalu memeluk Sengyoun dengan manja, membuat Bunda dan Yohan terkekeh. Seungyoun hanya tersenyum sambil mengusak surai Wooseok, namun sesekali ia melirik Yohan, yang masih saja tertawa pelan melihat hyungnya yang kini berada dalam dekapan Seungyoun.

Mereka pun kemudian duduk, dengan posisi Wooseok di sebelah kanan ranjang adiknya, sementara Seungyoun duduk di sisi yang lain. Bunda terlihat memasukkan beberapa pakaian kotor Yohan, karena beliau akan pulang untuk beristirahat dan menyiapkan beberapa pakaian bersih dan peralatan yang dibutuhkan Yohan untuk menginap beberapa hari lagi.


"Dek, tau nggak, tadi di kantor ada staffnya hyung yang nyebelin banget. Masa dia disuruh ngerjain proposal udah direvisi berkali-kali masih aja salah. Trus-trus, pas jam makan siang, hyung ditinggal dong sama mereka, padahal hyung juga pingin ada temen makan. Bosen ih hyung lama-lama di kantor, mending bawa kerjaannya pulang. Apes banget mana pas minta tolong dibuatin teh, eh yang buatin lupa ngisiin gula. Males banget hari ini", Wooseok memecah keheningan dengan suaranya yang sangat bersemangat saat bercerita, tangannya sibuk mengupas apel untuk Yohan.

THIS LOVE || FF Seungseok & Yocat of X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang