Last part guys. Hope you can enjoy this one.. Ini bakalan jadi part yang agak panjang juga. Jadi kalau mau dapet feelnya, bacanya pas lagi luang aja ya, hahaha. Semoga suka
-------
Sinar matahari pagi masuk ke celah kamar Wooseok. Ia masih tertidur lelap dalam dekapan hangat Seungyoun yang kini tengah tersenyum memandangi wajah kekasihnya itu. Seungyoun sudah terlebih dahulu bangun, tapi ia tidak berniat sama sekali untuk beranjak dari posisinya. Sesekali ia memberikan kecupan pada kening Wooseok, lalu meletakkan dagunya di atas kepala kekasihnya yang belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun tersebut.
Seungyoun nyaris tertidur lagi, sampai akhirnya Wooseok tiba-tiba menggeliat gelisah dalam tidurnya. Wooseok menggumam tidak nyaman dan tanpa sengaja mengeratkan pelukannya pada tubuh Seungyoun. Seungyoun yang awalnya mengira Wooseok hanya bermimpi biasa, kini terkejut karena Wooseok mulai menggumam tidak nyaman, dan keringat dingin mulai membasahi keningnya.
"Eungggg,,,, hiks", Wooseok terisak dalam tidurnya. Seungyoun pun mengusap dahi Wooseok dengan lembut. Wooseok semakin terisak dan menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya.
"By, hey, bangun... Kamu kenapa? Kamu mimpi apa kok sampe kayak gini?", Seungyoun menepuk pipi Wooseok perlahan. Wooseok pun membuka matanya perlahan, air matanya menetes membasahi pipinya.
"Eunggg, sayang", Wooseok masih terisak, nafasnya agak terengah-engah. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Seungyoun.
"Hei, kenapa? Tidur kamu kok gelisah banget? Kamu mimpiin apa, hmmm?", Seungyoun bertanya dengan nada yang lembut, lalu mengecup kening Wooseok, seolah menghantarkan ketenangan pada Wooseok.
"Heumm? Aku nggak tau, tadi rasanya mau bangun tapi lemes banget, kayak ga bisa buka mata gitu", Wooseok mengatur nafasnya. Setelah beberapa saat, ia mulai merasa tenang, lalu menatap wajah Seungyoun.
"Good morning love, sampe lupa ngucapin itu kan", Wooseok terkekeh. Ia mengecup bibir Seungyoun sekilas lalu mengusap pipi Seungyoun dengan lembut. Perasaannya masih sedikit gusar, tapi ia lebih tenang karena Seungyoun ada di sisinya.
"Tapi sekarang gimana? Udah baikan rasanya? Kamu nggak lagi sakit kan ini", Seungyoun bertanya dengan nada yang terdengar khawatir. Wooseok terkekeh pelan, lalu menggelengkan kepalanya.
"Nggak sakit kok, aku lagi sehat banget. Hemmm, mungkin emang biasa ya, ada mimpi yang ga enak gitu, trus mau bangun rasanya susah banget. Tapi sekarang udah gapapa kok beneran", Wooseok tersenyum, membuat Seungyoun juga ikut tersenyum.
"Eh kok aku keasikan tidur! Sekarang udah jam berapa sih? Kita kan harus siap-siap jemput Yohan, sampe lupa", Seungyoun mengambil HP nya yang terletak di atas meja sebelah kasur Wooseok. Wooseok pun meregangkan tubuhnya sebentar, lalu beranjak dari tempat tidurnya.
"Oh iya, kalo gitu aku mandi dulu ya sayang. Kamu mandi aja di kamar Yohan lagi biar cepet", Wooseok berjalan mengambil handuknya sambil sesekali menguap, Seungyoun hanya terkekeh melihatnya sambil mengangguk pelan melihat Wooseok berlari kecil ke kamar mandi tanpa menggunakan atasan.
Seungyoun beranjak merapikan tempat tidur Wooseok sambil sesekali tersenyum mengingat apa yang terjadi kemarin malam. Ia ingin merutuki dirinya sendiri yang hampir tidak bisa mengendalikan diri. Tapi demi Tuhan, ia menjadi semakin mencintai dan ingin menjaga Wooseoknya dengan baik. Lamunan Seungyoun terhenti karena tiba-tiba ponsel milik Wooseok berdering. Seungyoun melihat nama yang tertera, oh ternyata dari Bunda Wooseok.
"Selamat pagi tante, ini Seungyoun".
"......................................"
"Ah iya, Wooseoknya baru aja mandi tante, ada apa ya Tante?".
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS LOVE || FF Seungseok & Yocat of X1
Fiksi Penggemar"Hyung, adek penasaran... Bagaimana hyung mendefinisikan kebahagiaan dan cinta untuk Seungyoun hyung? Maksudku, kenapa hyung bahagia bersamanya?",- Kim Yohan. "Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu sudah mencoba untuk membuka hatimu?", - Kim Wooseok Seb...