Reflection

5.5K 143 0
                                    

tik...tik...tik... suara detik jam dinding kelas terdengar sangat jelas di telinga Key, siswa kelas XII di salah satu SMA ternama. Hari sudah sore menjelang malam saat itu, tapi Key masih belum beranjak dari tempatnya duduk. Tak lama kemudian, jemari Key terlihat menari-nari di atas smartphone kesayangannya. Sepertinya ia sedang bermain game, karena terdengar suara musik efek yang cukup keras dari smartphone-nya itu.

"Aaahhh... udah jauh-jauh malah game over!!!" Ucapan Key terdengar kecewa. Key melihat jam dinding kelas sambil merebahkan tubuhnya di kursi tempat ia duduk. Saat itu pukul 17.09, Key mulai bermain game yang sama lagi. Ketika hendak bermain, tiba-tiba smartphone-nya berdering sangat keras, sampai-sampai Key melempar smartphone kesayangannya itu.

"Aaaahhh... Ya ampuuun! siapa sih yang nelpon gue jam segini?! bikin kaget aja!" umpat Key sambil berjalan mengambil smartphone-nya yang terlempar itu.

"Untung handphone gue gak kenapa-napa!"

Layar handphone itu masih terlihat berkedap-kedip menandakan panggilan telepon untuk Key masih tersambung. Segera Key melihat nama penelepon yang tertera pada layar. Key terheran-heran saat melihat layar handphone-nya, disitu tertera sebuah nama, bahkan tidak bisa dikatakan sebuah nama, melainkan sebuah panggilan, yaitu "Papah".

"Hah? Papah? Tumben Papah nelpon gue jam segini???" Key terlihat heran saat mengetahui bahwa Ayahnya-lah yang meneleponnya, segera ia terima telepon dari Ayahnya itu.

"Halo, Pah. Ada apa telpon aku? tumben tumbenan" tanya Key heran

"Tumben... Tumben... Apanya yang tumben?!! Kamu gak tau sekarang jam berapa???" tanya Ayahnya kesal

"Jam 5 sore, Pah. Emangnya kenapa? Aku kan emang sering belom pulang kalo jam segini" jawab Key santai

"Jam 5 sore??? Kamu sudah gila ya?!! Lihat yang benar! Sekarang itu sudah jam 8 malam!!! Cepat pulang!!!" Ayahnya bertambah kesal

"Hah? Papah pasti bercanda kan? Aku tadi baru liat jam dinding, terus nunjukin jam 17.09 kalo gak salah... Ayah salah liat jam kali!"

"Kamu kali yang salah lihat!!! coba kamu lihat lagi! Sekarang sudah jam berapa?!!" tandas Ayahnya

"Papah tuh kalo dibilangin gak percayaan ya! sekarang itu ja...m... de... delapan? L... lho, kok? Tapi tadi..."

"Udah!!! Gak ada tapi-tapian! sekarang kamu harus pulang, titik!!!" potong Ayahnya sambil menutup telepon.
"Hah? Jam delapan malam? Gimana bisa?" dalam hati Key bergumam. Kejadian itu memang aneh, bagaimana bisa waktu berjalan begitu cepat, bahkan sangat cepat. Padahal tadi Key melihat jam dinding menunjukkan pukul 17.09, tapi tiba-tiba jam dinding menunjukkan pukul 20.17. Bagaimana bisa dalam jangka waktu sesingkat itu, jarum jam bisa menunjukkan pukul 8 malam? Ini pasti hanya mimpi! Ya, Key pasti hanya bermimpi, ia pasti sedang berbaring di tempat tidurnya sekarang. Tapi... ternyata semua ini nyata! Key hanya bisa diam dalam bingung, takut, dan resah. Key akhirnya bergegas untuk pulang. Ia pun mengantongi handphone-nya sambil mengenakan jaket dan ranselnya.

Hari semakin gelap, hawa mencekam dan menyeramkan membuat Key menjadi merinding, matanya menerka-nerka apa yang ada disekelilingnya, ia seperti merasakan sesuatu sedang mengintainya. Saat hendak turun melewat tangga, Key melihat sesuatu selain pantulan dirinya di cermin dekat tangga itu. Ya, sesuatu... Sesuatu yang tidak Key ketahui. Karena penasaran, Key pun membalikkan tubuhnya hingga menghadap ke cermin tersebut. Saat Key melihat dengan seksama, ternyata tidak ada apapun di cermin selain pantulan dirinya dan benda disekelilingnya. Key pun sekalian merapihkan dirinya di depan cermin itu, setelah selesai dan membalikkan tubuhnya, Key pun merasa seperti ada yang menyentuh kedua punggungnya. Ya! Sentuhan itu sangat terasa di punggungnya, sampai-sampai Key terkejut. Ia pun segera membalikkan tubuhnya kembali ke arah cermin itu, ia ingin memastikan bahwa sentuhan itu hanyalah perasaannya belaka. Setelah memastikan bahwa tidak ada apa-apa, ia pun segera membalikkan tubuhnya dan langsung berlari secepat-cepatnya.

...«}Π{»...

Keesokan harinya, Key berangkat sekolah seperti biasa. Kedua kakinya terus mengayuh sepeda fixie-nya. Ya... Ia memang kesekolah dengan menggunakkan sepeda, entah kenapa ia tidak menggunakan sepeda motor yang ada dirumahnya... Mungkin Key lebih suka bersepeda dari pada bersepeda motor. Sesampainya di sekolah, seperti biasa, Key dan siswa lainnya harus menjalankan ritual harian, yaitu ritual melepas jaket dan menyambut beberapa guru serta kepala sekolah yang sedari pagi berdiri di dekat gerbang untuk menyapa para siswanya. Setelah itu, Key harus menaklukan anak tangga yang sudah siap menyambut langkah kakinya, memang tangga di sekolahnya berbeda dari tangga di sekolah yang lain. Entahlah, Key merasa jika tangga di sekolahnya itu lebih melelahkan dari pada tangga di sekolah lainnya. Saat sampai di penghujung tangga, entah kenapa Key melirik cermin yang semalam membuatnya ketakutan, ia menyambangi cermin itu sambil memperhatikannya. Ia merasa tidak ada yang aneh dari cermin itu, hanya saja... Ia baru menyadari bahwa dari tadi tidak ada satu siswa pun yang lewat dibelakangnya, tapi... Mengapa di dalam cermin itu terlihat ada banyak sekali siswa yang lalu lalang dibelakangnya? Ba... Bagaimana bisa pantulan mereka ada di cermin, sedangkan mereka semua tidak ada disekitarku? gumam Key dalam hatinya. Kejadian ini sungguh aneh, apa Key sudah gila? atau... Ini hanyalah mimpinya? Tidak! Ia memang benar-benar melihat itu semua, kejadian aneh itu, yang seumur hidupnya baru ia alami sekarang. Lalu... Kenapa tadi di dekat gerbang ada beberapa guru dan kepala sekolah yang menyambut kedatangan para siswa, dan... siswa lain yang tadi bersamanya saat di depan gerbang sekolah... Kemana mereka semua? Mereka tiba-tiba lenyap bagai debu yang tertiup angin. Tidak ada satupun dari mereka yang tersisa. Lalu, ada dimana Key sekarang? Mengapa tidak ada seorang pun disini? Di tempat Key berdiri dengan perasaan takut dan bingung yang menjadi satu. Pasti mereka semua ada di aula! Ya, pasti ada disana! Lagi-lagi Key bergumam dalam hatinya, tanpa berpikir panjang, ia segera berlari ke aula sekolah. Tapi... Tunggu dulu! untuk apa ia ke aula, mereka pasti tidak ada disana, karena justru tadi Key melihat siswa yang lain ada di... Cermin? Ah, tidak mungkin. Bagaimana bisa Key dan siswa lainnya berada dalam dunia yang berbeda. Key pasti hanya salah lihat. Akhirnya ia mencoba melihat kembali ke cermin itu untuk memastikan bahwa apa yang ia lihat itu salah. Tapi, Key tiba-tiba melihat siswa-siswa lainnya sedang berbicara tepat di cermin itu. Lalu, siapa yang sebenarnya ada di dalam cermin?

♦°♦°♦

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang