Mirror Gate

2.2K 78 0
                                    

Pagi itu, Key baru menyadari jika tidak ada satupun cermin di dunia cermin selain cermin milik Amanako itu. Ia sangat bingung, karena hal yang paling utama untuk mengeluarkannya dari dunia cermin adalah dengan meletakkan sebuah cermin sejajar dengan cermin milik Amanako.

Ba... Bagaimana ini? Dimana lagi aku harus mencari cermin? Jika terlalu lama mencarinya... Aku takut Amanako mengetahui semua rencanaku... Gumam Key dalam hatinya. Tapi, ia tak kehabisan akal. Key segera mengayuh sepeda fixie-nya menuju rumahnya. Jalan-jalan yang ia lewati tampak sepi, tak ada satupun makhluk di dunia cermin itu selain Key dan... Amanako. Jadi, Key sudah tidak heran lagi dengan hal itu. Setelah sampai, ia segera mencari sebuah cermin di dalam rumahnya itu, namun hasilnya nihil. Lalu ia mencoba mengayuh sepedanya ke beberapa toko cermin yang ia tahu. Tapi hasilnya tetap nihil.

"Kemana perginya cermin-cermin itu?!! Kenapa di dunia cermin ini hanya ada satu cermin? Cermin milik Amanako saja?!!" ucapnya sambil menjatuhkan sepeda fixie-nya itu. "Sial!!! Sepertinya Amanako udah tau hal ini sejak lama. Jadi... Bisa jadi dia udah menyingkirkan semua cermin yang ada di dunia cermin ini!"

Akhirnya Key memutuskan untuk mengayuh sepedanya kembali menuju sekolah. Ya, tempat itu sudah seperti rumah baginya. Jadi tak heran jika ia terlihat berantakan. Baju dan celananya terlihat lusuh. Wajahnya juga terlihat kusam. Wajar saja, Key sudah hampir sebulan berada di dunia cermin ini. Dan... Ia pun jarang sekali mandi. Ia hanya menghabiskan waktunya untuk mencari cara agar ia bisa keluar dari dunia cermin itu.

Ckiiiiiiitttt!!! Suara rem sepedanya memecah kesunyian. Kenapa ia menghentikan laju sepedanya?

"Lebih baik, gue pulang aja kerumah untuk istirahat. Dan... Gue juga ingin membersihkan diri dan rapih-rapih... Sama makan makanan rumah, walaupun gue harus masak sendiri..."

Key memutar arah, ia lebih memilih untuk pulang ke rumah, walaupun hanya sementara. Mungkin itu karena Ia telah mengetahui cara untuk keluar dari dunia cermin itu.

...«}Π{»...

Wajahnya terlihat segar ketika keluar dari kamar mandi. Ya, Key baru saja selesai mandi. Setelah itu, ia pun bergegas mengganti baju lusuhnya dengan baju lainnya yang terlihat lebih baik dari sebelumnya. Tak lama... Suara gemercik minyak panas terdengar dari dapur. Ternyata Key sedang memasak makanan kesukaannya, yaitu telur dadar dengan sosis dan sedikit sayuran. Hari ini lebih baik dari pada hari yang lalu-lalu. Karena Key sudah mengetahui cara untuk keluar dari dunia cermin itu, ya... Walaupun ia belum bisa menemukan sebuah cermin untuk syaratnya.

"Aaahhh... Nikmatnya... Pokoknya hari ini gue harus mempersiapkan diri buat ritual itu. Ritual untuk ngeluarin gue dari dari dunia yang super membosankan ini!"

Ceklik... Suara pintu yang ditutup oleh Key terdengar jelas dari depan teras rumahnya. Ia pun segera menaiki sepedanya dan mengayuh sepedanya itu dengan penuh semangat menuju sekolah. Namun... Tiba-tiba Key menghentikan laju sepedanya. Apa yang terjadi?

"Dimana ya gue bisa nemuin sebuah cermin...? ......Kayanya... Gue emang udah seharusnya ada di dunia cermin ini untuk selamanya..." ucap Key dengan nada putus asa.

Ayolah Key! Itu bukan caramu untuk menyelesaikan suatu masalah! Kau pasti bisa menemukan sebuah cermin disana! Gunakanlah otakmu untuk berpikir!

Ia melanjutkan perjalanannya menuju sekolah. Selama perjalanan, Key masih saja berpikir 'Apakah ada benda lain yang bisa ia gunakan sebagai pengganti sebuah cermin'. Ya... Itulah kira-kira yang dipikirkannya. Tak terasa, ia sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Suasana mencekam sudah terasa dari depan gerbang sekolahnya itu. Untungnya, Key sudah terbiasa dengan suasana itu. Satu persatu anak tangga ia naiki, dan... Sampailah Key di lantai dua sekolahnya. Cermin Amanako masih terlihat sama seperti sebelumnya, tak ada yang berubah. Bahkan, cermin itu selalu menampakkan pantulan siswa siswi sekolah itu yang berada di dunia nyata. Dan Key... Ya... Ia hanya bisa melihat itu semua.

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang