Awal Mula

53 5 2
                                    

Assalamu'alaikum guys! Jangan lupa vote, comment, dan likenya ya :) Kalo ada typo gitu comment ya guys! Aku tuh seneng kalo kalian aktif hehehe. Selamat membaca :)

"Semuanya baris ya ke lapangan. Siapin apa yang udah saya sebutin kemaren. Jangan sampe ada satu pun yang ketinggalan," ucap Ardi, pembimbing osis di kelas Dilla.

"Siap kak," balas mereka serentak sambil membawa barang yang sudah mereka persiapkan dan berjalan menuju lapangan.

***

"Kalian bukan anak TK lagi kan ? Masa baris kaya gini aja harus diatur dulu," kesal salah satu anggota osis melihat barisan yang dipenuhi anak baru itu masih berantakan.

Mendengar intonasinya, para keluarga baru SMA Rajawali itu pun menjadi bungkam dan langsung merapikan barisannya.

"Ini barisan 10 MIPA 1 ?" Dilla yang tengah sibuk asik mengobrol dengan teman-teman barunya secara otomatis langsung memutarkan kepalanya menuju sumber suara.

Tampak terlihat cowo tinggi dengan rahang tegasnya, cukup sudah menggambarkan yang biasa sering kita sebut sebagai cogan di wattpad-wattpad. Tak lupa juga dengan name tag yang dikalungkan dilehernya menandakan dia salah satu panitia LDKS saat itu.

"Woi! Lo ditanyain kali. Kok malah bengong gitu," ucap Vinka membuyarkan lamunan Dilla.

Dilla yang tidak mau menanggung malu, takutnya cowo itu ke geeran kalo dia perhatiin pun langsung mengeles, "lah emang dia ngomong sama gue ?"

"Ini kelas 10 MIPA 1 ?" Ulangnya sekali lagi.

"I... iya kak," jawab Dilla terbata-bata.

Setelah mendegar jawaban yang keluar dari mulut Dilla, cowo itu justru melengos pergi, tak lupa dengan gaya tengenya. Tangan dimasukkan ke kantong, muka sok di cool-coolin, dan berjalan ke tempat yang lebih ramai.

"Dih! Apa banget si. Dasar caper," ucap Dilla melihat tingkah dari cowo itu.

"Sst jangan ngomong gitu. Orang ganteng kayak gitu ga baik di jelek-jelekin, kalo suka bau tau rasa lo!" ucap Vinka menakut-nakuti Dilla.

"Gue ? Suka sama dia ? Ga mungkin banget. Orangnya aja sok-sokan kaya gitu, caper banget lagi. Udah gitu sok ganteng juga," balas Dilla menyepelekan apa yang dikatakan oleh Vinka.

"Lah emang dia ganteng Dil," ucap Vinka dengan wajah sok dipolos-poloskan.

"Udah ah ganti topik. Ga usah ngomongin dia lagi," balas Dilla mengalihkan pembicaraan.

"Tapi diliat-liat ganteng juga ya Dil ?" Ucap Vinka dengan sorot matanya masih tertuju pada kakak osis itu.

"Vinkaa!!" Kesal Dilla dibuatnya.

***

Tumben sekali malam ini Jakarta di guyur hujan deras. Kedua perempuan yang baru saja melepas masa SMP nya sontak memanfaatkan keadaan ini untuk rebahan, gibahan, dan menyantap makanan.

Hari ini malam minggu. Ga tau kesambet setan apa yang membuat Vinka ingin menginap di rumah Dilla. Karna kebetulan kedua orang tua Dilla sedang reuni akbar SMA di kota Jogja tempat dimana masa putih abu abu dari kedua orang tua Dilla dimulai, membuat Dilla langsung mengiyakan saja keinginan Vinka untuk menginap di rumahnya. Itung-itung hiburan gratis.

"Dil, gue boleh nanya ga sama lo. Sebenernya gue udah mau nanya tentang hal ini. Tapi karna seminggu ini emosi lo lagi dipuncak-puncaknya. Mendingan gue tahan aja dulu," izin Vinka panjang kali lebar.

KryptonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang