-5-

423 32 4
                                    

Hari ini gue kembali lagi ke kampus. Seperti biasa gue ambil matkul pagi supaya sore ada waktu buat ngumpul di secret. Saat gue abis dari parkiran, ngga sengaja gue lihat Atri lagi jalan bareng Raissa. Gue lihat Raissa udah baikan, cuma dia kelihatan masih pake kruk, bahkan kakinya masih di gips.

"hai." sapa gue menghampiri mereka.

"oh, hai Kim. MK pagi ya?" tanya Atri membalas sapaan gue.

"iya, udah baikan ya Sa?" tanyaku. Entah sejak kapan gue mulai akrab sama mereka.

"iya. Thanks ya buat bantuan lo malam itu." ujar dia sambil tersenyum manis.

"iya ngga apa-apa kok. Santai aja." balas gue sambil senyum juga.

"gimana kalo abis MK kita makan, gue yang traktir." ujar dia spontan. Sebenernya pengen nolak, cuma ngga enak aja sama Raissa.

"janganlah, ngga enak gue. Lagian anggep aja kalo pertolongan gue itu permintaan maaf gue karena udah nabrak lo waktu itu." balas gue nolak.

"ngga apa-apa kok Kim. Mau yah?"

"mm, yaudah deh."

"lo ikut kan At?" tanya Raissa sama Atri.

"sorry banget Sa, abis MK gue ada janji sama Randy." jawab Atri minta maaf.

"yahh."

"sorry my friends, lain kali aja ya gue ikut." balas Atri.

"okke." ucap Raissa lirih.

"yaudah, gue duluan ya. Kayanya matkul udah mau mulai tuh." pamit gue. Raissa sama Atri mengangguk.

Gue segera berjalan menuju kelas buat ngisi matkul pagi ini.

°°°

Apes banget hari ini. 2 jam berasa 6 jam. Gimana ngga, dosen yang ngajar aja killer abis. Kelas yang biasanya asik, malah tadi udah kaya kuburan aja. Mencekam banget.

Setelah MK selesai, gue langsung nungguin Raissa di parkiran. Bener aja, belum lama nunggu. Dianya udah dateng sambil nenteng slingbag putih punya dia.

"udah selesai MK nya?" tanya dia pas sampe di depan gue.

"udah." jawab gue singkat.

"okke. Langsung ke starbucks ya." ajaknya.

"okkay." balas gue.

"mm, lo bawa motor?" tanya dia.

"iya, naik motor gue aja ya."

"mm, tapi kan---"

"udah ngga apa-apa. Mobil lo ditinggal disini aja. Soalnya jalanan macet kayaknya." potong gue langsung.

"yaudah deh." jawabnya.

Gue langsung jalan menuju parkiran motor. Diikuti Raissa di belakang gue. Setelah sampai di motor gue, gue sama Raissa pun berangkat ke starbucks.

Dijalan, gue diem aja. Raissa pun gitu. Sampai tiba di starbucks, gue sama Raissa pun memilih meja nomor 9.

"pengen mesen apa Kim?" tanya dia.

"samain aja." jawab gue. Ngga enak minta yang lain. Apalagi gue sama Raissa ngga seakrab gue sama Atri.

"pesen jus jeruk sama roti bakarnya dua porsi, selai coklat." jelas Raissa sama seorang waitress cowok.

Setelah waitress itu pergi. Gue sama Raissa diem-dieman. Gue sibuk di handphone, dia juga gitu.

"Kim." panggil dia tiba-tiba. Refleks, gue noleh ke dia.

Really Love? [gxg] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang