SEJARAH. Pelajaran yang paling bikin murid yang tadinya goodmood mendadak badmood. Selain karena membosankan, Bu Yasmin—nama guru tersebut—dikenal juga killer abis. Beliau tak segan-segan menghukum anak muridnya yang ketauan melanggar aturan mengajarnya.
Hukumannya pun tak main main. Bukan lari keliling lapangan ataupun berdiri hormat kepada bendera, melainkan menyuruh anak muridnya untuk presentasi dadakan tentang materi yang telah diajarkan. Itulah sebabnya pada pelajaran sejarah tak ada satupun yang berani berisik dalam kelas. Termasuk kelas Qila.
Kelas Qila begitu hening. Fokus mendengarkan penjelasan Bu Yasmin. Nggak fokus juga sih sebenernya. Yang fokus paling yang anak anak rajin plus kesayangan guru. Itupun cuma ada beberapa doang. Selebihnya? Ya apa lagi kalo nggak pura pura dengerin. Raga mereka ada di kelas, tapi pikiran mereka di kantin.
Kalo kalian tanya Qila, Tiara dan Kayla tipe yang mana, nggak usah ditanya lagi. Pasti tipe yang terakhir lah. Hehehe. Soalnya mereka paling males banget sama yang namanya masa lalu. Udah gitu gurunya killer pula. Siapa yang nggak eneg coba dijejelin guru yang jelas-jelas kita benci?
Sejak tadi, Kayla izin pergi ke toilet. Tapi sampai detik ini nggak balik balik. Mungkin dia cabut. Alhasil, dia jadi duduk sendiri.
"Sstt! Qil!" Qila menengok ke kanannya-meja Tiara. Mengangkat sebelah alisnya seolah menjawab "Kenapa?"
"Cabut yuk, Kayla udah nunggu di kantin. Tadi dia chat gue." Bisik Tiara.
Mata Qila membola, kemudian berbisik, "Lo gila?! Main handphone pas pelajaran Bu Yasmin? Gila lo nekat banget!"
Qila nggak mau munafik, dia juga pernah bolos pelajaran. Cuma yang ini beda bor gurunya. Bu Yasmin! Sekali ketauan bolos, siap-siap nama lo di black list dari mapelnya.
"Gue nggak mainan anjir, cuma bales chat doang. Udah sih, mau ikut apa nggak? Keburu ketauan ini kita." Bisik Tiara sambil melihat ke arah Bu Yasmin yang sedang menulis dipapan tulis.
"Tapi kalo ketauan, awas lo ya!"
"Iya elah, santuy daripada lo bosen di sini." Dengan santainya, Tiara mengeluarkan lipbalm yang membuat bibirnya terlihat pucat.
"Yaudah iya! Lo yang pura-pura ya!" Ucap Qila
Tiara memoles bibirnya hingga terlihat pucat. Setelahnya memulai aksinya dengan berpura-pura sakit.
Ekhm!
Qila berdehem, mencoba membuat suaranya biar keliatan panik. Oke, mari kita mulai permainan ini. batinnya.
Qila mengangkat tangannya. "Permisi bu, Tiara sakit bu! Bibirnya pucet, terus katanya lemes banget. Saya mau anter ke UKS ya bu?" Ucap Qila dengan panik—ralat pura pura panik sambil melihat Tiara yang juga pura pura terlihat lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Sister Complex [On Going]
Roman pour Adolescents[Slow Update] ⚠️ ʙᴜᴅᴀʏᴀᴋᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ʏᴀ ɢᴜʏꜱ:) . . . . Aqilah Malaika Arabella adalah seorang gadis biasa yang tak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Memiliki sepupu yang tampan dan begitu dekat dengannya, membuat dia merasakan hal yang...