BAB 1

35 3 0
                                    

Ia sebenarnya tidak ingin memilih untuk bercerita tentang semua yang di alaminya, ia hanya bisa rapuh untuk menghadapi segalanya.

Bukan keinginan ia untuk menutupi segalanya, namun keadaan lah yang memaksanya untuk berlagak seperti pahlawan di hadapan mereka semua, padahal di hatinya ia telah terluka dalam dengan berjuta luka.

Malam pun tiba...

Cahaya bulan dan bintang kini menemaninya, hingga menjadi saksi bisu dimana hari ini ia menangis. Suara tangisan terdengar sangat lirih, tangisan itu terdengar dalam sunyi nya malam.

Tangisan gadis itu berasal dari kamarnya. Ia sedang terbaring  dikamarnya, ia mula-mula memeluk bonekanya yang berada disisinya, lalu ia melampiaskan tangisan nya kepada boneka itu,

"Aku bodoh, aku benci kehidupan ini! aku benciiii!!"katanya sembari menangis.

Isak tangisannya tidak terhenti hingga mata lucunya menjadi sembab karena menangis.

Tangisannya sudah mulai mereda, kini jam menunjukkan pukul 11.00 malam.
Gadis itu mula mula memejamkan matanya, ia menganggap bahwa semua itu adalah mimpi buruk bagi dirinya.

tak terasa mata mulai berat untuk melihat disekelilingnya lalu mata itu terpejam seketika dengan sendirinya, hingga akhirnya ia pun tertidur pulas.

malam pun kini silih berganti, menjadi sang mentari. Akhirnya suara alarm pun berbunyi hingga membangunkan gadis tersebut.

Gadis yang selalu terlarut dalam kesedihan nya itu bernama Nelisha Aurelia Widya.

Widya membuka matanya secara perlahan, alarm menunjukkan pukul 05.00 pagi, banyak beban di pikirannya saat ini.

Ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke arah cermin untuk melihat matanya yang sembab.

Sambil memikirkan kejadian semalam dimana ia menangis, namun berfikir untuk tidak memikirkannya lagi.

Lalu ia bergegas menuju ke kamar mandi, karena waktunya yang telah menunjukan pukul 05.30 pagi, ia pun dengan cepat melangkah ke kamar mandi.

Setelah mandi selesai, ia pun di panggil oleh pembantunya yang bernama Bibi inah.

"Non widya, sini makan dulu, makanannya udah siap nih." Kata bi inah.

"Oke bi" jawab widya.

Widya pun langsung turun menuruni tangga untuk menuju ruang makan.

"Yaudah tinggal dulu ya non, bibi masih banyak pekerjaan yang belum di selesaikan." kata bi inah.

Lalu widya hanya menganggukkan sembari memakan makanan buatan bi inah.

Waktu pun tetap berjalan, hingga menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Ia pun bergegas dengan cepat menuju ke mobil dan melajukan mobilnya untuk berangkat ke sekolahnya.

*
*
*

Gimana para reader's ceritanya,,,
Maaf kalo ceritanya tidak nyambung gitu, soalnya authornya lagi sibuk bikin cerita yang lain,,,
Sekali lagi minta maaf apabila terjadi kesalahan.

Jangan lupa Vote dan Comment:) thx..

TIREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang