BAB 3

19 0 0
                                    

Widya POV

Kini diriku berjalan melewati koridor saat akan menuju ke kelas,
Jalanku terhenti saat di depan mataku tertuju pada sosok laki laki yang telah berdiri yang ternyata itu adalah revaldi...
Ia sedang berbicara dengan sesosok perempuan, kini mata revaldi tertuju melihatku, dan ia pun berjalan semakin mendekat ke arahku...

"Widyaa,,," panggil revaldi.

"Hemm, apa lo? Maksud lu apa kemaren hah!!" Bentak ku.

Tak lama berdiam, kini air mataku hampir saja meluncur bagaikan pesawat yang lepas kendali, untungnya dapat aku tahan.

"Ini tidak seperti yang kamu bayangkan wid." Ucap revaldi

" Tapi kenapa di?! Kenapa kamu lebih mementingkan Zahra!!, aku juga sudah melihatnya sendiri, semua itu sudah jadi bukti bagiku,,," ucap ku kesal.
Kini air mata ku tak dapat di bendung akhirnya pun menetes di depan revaldi.

"Bodoh!! Kenapa gue jadi nangis gini sih!!, lemah lu wid." Batin ku.

"Aku bisa jelasin wid,,," ujar aldi

Kini diriku hanya pergi meninggalkan revaldi atau yang sering di panggil aldi tersebut, air mata ku menetes tak terkendali, rasanya sakit,,,

Aku berjalan ke kelas, sembari di usap air mata yang masih membekas tadi, aku me-normal kan sikapku seperti biasa agar tidak sahabatku mengetahuinya, karena mungkin jika mereka mengetahuinya nanti ada banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepada ku, dan aku juga tidak ingin membahas permasalahan tersebut.

Setibanya di kelas....

Kelasnya yang begitu ramai, banyak penghuninya yang sedang membicarakan ku setiap aku datang, namun kini  pembicaraan mereka sudah menjadi santapan bagi diri ku.

Ocehan, hinaan kini telah membuat ku menjadi kesal, namun aku hanya membiarkannya terkecuali dengan tiga sahabatnya...

"Eiyy, baru dateng nih.." ujar Fersha.

"Iya nih." Jawabku dengan wajah kesal.

"Eh, kok tumben pagi pagi dah cemberut gitu, lu kenapa?" tanya Ezza yang sembari duduk disampingnya dengan menatap sinis.

"Iya, emang lu kenapa?? Di liatin dari tadi cemberut mulu." Sambung si Della.

"Gapapa kok." Jawabku.

"Mungkin karena semua yang di kelas ini kali." kata fersha.

"Bukan kok, kalo itu sii udah biasa." Jawabku.

"Lha Terus??" Tanya serentak tiga sahabat itu.

"Ealah kompak amatt lu pada hahaha" ujar widya sembari tertawa.

"Bukan kok bukan, tadi loh gue ketemu cowok, orangnya ngeselin bangett deh pokoknya." Jawab Widya.

"Cowok?? Kirain lu belum normal Wid." Cerocos Della.

"Apaan sii, ga jelas amat si lu dell." Gerutu Widya dengan wajah kesal.

"Yee kan canda kalee, gitu aja ngambek." Ujar Della.

"Ututututu..." usil Ezza mencubit pipiku.

"Ezza!.... Sakit tau!!" Marah ku terhadap Ezza, karena telah mencubit pipiku hingga merah dan tindakan ezza membuat ku sangat kesal.

"Yaudah nih gue kasih tau" kata widya

Sebelum gue memberi tau kepada ke tiga sahabatnya itu
Tiba tiba....
pak Rizal pun datang, akhirnya tidak jadi lah gue beritahu.

Semua siswa siswi pun terdiam dan duduk pada tempat duduk nya masing masing.

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh." Salam Pak Rizal kepada semua siswa siswinya.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarrakatuh." Jawab seluruh siswa siswi yang berada di kelas.


Maaf buat para reader's
Segini dulu yah...

Jangan lupa vote dan comment :)

TIREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang