5.O Ini Bukan Pemilu, Tapi Cuma Pembagian Kelompok

33 4 1
                                    

Pagi itu disalah satu kelas yang ada di SMA 5, tepatnya dikelas XI Mipa 3 sedang terjadi kericuhan hebat saat pelajaran Seni Budaya yang tengah berlangsung.

BRAK!

Guru Seni Budaya itu menggebrak meja dengan kekuatan setara rasengan milik Naruto dan itu lantas menghentikan aktivitas ricuh sericuh emak - emak yang sedang rebutan barang diskon di Tanah Abang.

"Kalian ini! Katanya anak Mipa, tapi kelakuan gak beda jauh sama IPS!" Ucap guru laki - laki dengan nametag Adilla Rahman itu.

"Cuma disuruh bikin kelompok belajar aja ributnya udah kayak antre sembako, dimana otak kalian?! Ha?!" sambung Pak Adilla dengan menggebu - gebu.

"Gak ada jalan lain, saya yang akan turun tangan. Suka gak suka, mau gak mau, kalian harus ikut cara main saya. Paham ?!"

"PAHAM!" Teriak para penghuni kelas XI Mipa 3, dengan mimik wajah tegang.

Ini mah kalo Pak Adilla udah turun tangan, aku bisa apa? - Darto yang merasa teraniaya.

"Sekretaris maju" perintah Pak Adilla.
Dan mau tak mau, suka tidak suka, Luna selaku sekretaris kelas maju.

"Kelompok yang akan saya tentukan tidak bisa diganggu gugat atau ditawar - tawar, mengerti?"

"Mengerti!" Jawab mereka serempak.

"Untuk kelompok 1, dengarkan selagi sekretaris menulis di whiteboard"

" Adisty Kayla, Bella Aulia, Darma Wikarto, Zhafran Hadi P, Sayyidati Fatimah, Farhan Putra, dan Nesya Permata Putri"

Terlihat helaan nafas kasar terdengar dari siswi bernama Adisty Kayla, bagaimana tidak? Dia harus sekelompok dengan dua biduan kelas yang suaranya mampu memecahkan kaca jendela.
Farhan dan Darto tentu saja.

Lain halnya dengan Zhafran yang sedari tadi terus mengulum senyum senang karena satu kelompok dengan mbak crush.

"Kelompok 2, dengarkan

"Nadien Azzahra Aisyah, Rifky Adiguno Juno, Abimanyu Alghifari, Zevan Ahmad Farezky, Hasna Siti Fatimah, Aulia Citra, Aprilia Jasmine"

Terlihat wajah masam dari meja kedua, barisan ketiga dari kanan, yaitu wajah Aulia dan Hasna yang kebetulan satu meja.
Ingin rasanya mereka buka suara dan menawar karena tidak ingin satu kelompok dengan Zevan dan Rifky.
Zevan itu pentolan sekolah, yang terkenal suka merusuh. Sedangkan Rifky. Rifky itu tipe - tipe murid hedon yang tajir melintir tapi pelit.

"Next! Kelompok 3

"Bayu Putra Permana, Arini Zaskia, Andri Rifan Ariadi, Aneu Puti Scania, I Made Genta Permadi, Hellen Amalia Khawarizmi, dan Dwi Jericho Maulana."

Sepertinya kelompok 3 ini adalah kelompok yang terwaras sejauh ini, karena memiliki anggota kelompok yang tidak neko - neko.

"Kelompok 4,

"Zhafif Ahmad Fauzy, Divanya Kusuma, Taufiq Hidayat Ahmad, Reza Ananta Wicaksono, Mykayla Zhafif Nasution, Rully Arieliana Cahyadi, Khanza Nabil Alauna."

Kelompok 4, berisi manusia - manusia sableng bin ajaib seperti Taufiq, Fauzy, Zhafif, serta Reza. Tidak ada yang tahu akan seperti apa kelangsungan kelompok 4 kedepannya. Kasihan Vanya dan Khanza, kedua gadis itu akan berurusan dengan manusia - manusia piranha macam mereka.
Oh, iya, dengan Arieliana juga.

"Kelompok terakhir, kelompok 5

"Aghnia Putra Wada, Wafid Bian Sina, Malik Ahmad Pradana, Andrian Seana Regina, Amalia Salsa, Zevran Abdul Muis, dan Tian Salzabila."

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang