Gue mah apa

237 25 3
                                    

Sabtu, dimana hari ini adalah hari pertandingan antara tim Jisung dan tim sekolah lain. Jisung nyamperin Nara saat udah keluar kelas.

"Jangan lupa nonton gue ya beb," katanya sambil ngerangkul Nara.

"Hm." Jisung ngelepas rangkulannya.

"Duluan ya, gue mau siap-siap. Dah," katanya sambil ngelambain tangan ke Nara. Nara ngeluarin hpnya buat ngechat Hyunjin.

Nara 
Jin nanti ada latihan dance ngga

Si memble 
Nggak, kenapa?

Nara 
Mau nanya doang sih
Lo mau nemenin gue nonton futsal nggak

Si memble
Mau liat jisung ye lo?

Nara
Apa sih nggak, cuma kepengen liat aja
Si piliks ikutan juga kan?

Si memble
Iye ikut
Udahlah ra, ngaku aja kalo mau liat jisung

Nara
-_- mau nemenin gue gak?

Si memble
Gue tememenin deh, tapi ada syaratnya

Nara
Syarat apa lagi sih mble. Kalo nggak mau nemenin bilang aja kali

Si memble
Idih ngambek.
Ga gitu ra, syaratnya lo bantu gue deketin ryujin gimana?

Nara
Kok minta bantuan gue? Lo kan biasa deketin cewek

Si memble
Kan gue udah bilang ra, ryujin itu beda

Nara
Iya iya, gue bantu deh yg penting lo nemenin gue

Si memble
Siap.. ntar gue jemput lo 

***

Nara pergi ke pertandingan futsal bareng Hyunjin. Ia hanya memakai kaos navy yang senada dengan hoodie yang dipakai Hyunjin. Mereka segera memilih duduk di tribun yang agak tengah supaya bisa melihat pertandingan dengan jelas.

"Lo nggak ngajak ryujin kesini juga?" tanya Nara.

"Kalo gue sama ryujin lo sama siapa? Masa iya bonceng 3 kayak cabe-cabean."

"Bukan gitu mble, kan lo bisa bawa mobil."

Hyunjin menggeleng, "Ryujin nggak bisa nonton katanya ada urusan."

Nara hanya mengangguk, "Lo beneran mau deketin ryujin nih?"

"Ah elah banyak tanya kek dora lu."

Nara nyubit lengan Hyunjin yang ngebuat si pemilik lengan itu sedikit merintih, "Bukan gitu, gue nggak mau ya kalo lo jadiin ryujin kaya cewek-cewek kerdusan lo." 

"Iya iya, gue janji bakalan berubah. Gue nggak bakaln nyakitin ryujin."

"Janji-janji doang. Buktiin dong," kata Nara.

"Makanya bantuin gue jadi sama dia ntar gue buktiin."

Nara udah nggak nanggepin kata-kata Hyunjin karena bentar lagi permainan akan segera dimulai. Nara kepengen fokus sama pertandingannya tapi sialnya mata dia malah auto fokus ke cowok yang pake headband merah di bawah sana. Siapa lagi kalo bukan Han Jisung.

Han Jisung yang mendapati Nara berada di tengah penonton melambaikan tangan padanya sambil tersenyum. Ganteng batin Nara tapi dia nggak ngerespon apapun, dia cuma diem aja.

"Jadi yang naksir tuh lo apa Jisung?" tanya Hyunjin tiba-tiba.

"Apa sih?"

"Lo yang naksir Jisung atau Jisung yang naksir lo?" 

"Gue nggak naksir," sahut Nara.

"Jangan boong ra, keliatan kalo lo naksir dia." 

Nara diem, emang iya ya yang dikatakan sama Hyunjin? Emang dia naksir Jisung? si cowok kerdus itu?

***

Pertandingan futsal ini berakhir dan dimenangkan oleh sekolah Nara. Sejak awal permainan Nara berusaha fokus sama permainannya tapi tetep aja netranya tak terlepas dari Jisung. Nara terus merhatiin cowok itu yang dengan gesit menggiring bola, mencetak gol, cowok itu keringetan banyak banget yang malah membuat ia tambah keren. 

Nara mengambil botol air mineral yang dibawanya. Ia turun dengan semangat menuju ke backstage. Tapi sayangnya rasa senang itu pupus tiba-tiba saat melihat Jisung dipeluk sama seorang cewek, Eunbin. Nara kenal dia, dia salah satu anak jurnalis dan juga siswi yang cukup populer. Jisung juga keliatan seneng banget dipeluk sama Eunbin. Melihat itu Nara cuma tersenyum miris. Sakit banget rasanya liat Jisung sama cewek lain. Tapi dia mah apa, dia kan bukan siapa-siapanya Jisung. 

Akhirnya ia memutuskan kembali ke tribun dengan menundukkan kepalanya dengan lesu. Tanpa sadar air matanya juga mulai jatuh. 

"Jin," panggil Nara dengan suara pelan.

"Heh lu kenapa? kenapa nangis?" tanya Hyunjin panik liat Nara nangis. Tapi Nara nggak jawab, ia malah tambah nangis. Hyunjin menarik Nara ke dekapannya.

"Kenapa? Hm?" 

"Gue mau pulang," jawab Nara masih dalam dekapan Hyunjin.

"Ya udah, ayok pulang," kata Hyunjin terus ngelepas dekapannya.

"Beli es krim dulu ya," pinta Nara.

"Ya udah iya, jangan nangis lagi tapi."

Nara mengangguk dan menghapus air matanya. 

***

Disisi lain Eunbin lagi merhatiin lelaki di depannya yang terlihat sangat murung. 

"Jadi gini ya rasanya. Gue baru tau rasanya bakal sakit banget," ujar Jisung.

"Makanya gue udah bilang kan jangan sakitin cewek. Kena karma kan lo."

"Terus gue harus gimana?"

"Ya mana gue tau. Sekarang lo siapanya dia coba mau ngelarang dia deket sama cowok lain? Pacarnya?"

Jisung menggeleng, "Bukan sih."

"Ya kalo gitu lo harus sadar diri sung lo itu siapa." 

- Bersambung -

Yuhuuu I'm back

Maaf baru bisa update sekarang dan maaf juga kalo tulisannya ada typo dan amburadul

Aku akan sangat senang sekali kalo kaian bisa menekan tombol bintang di bawah ini

Terima kasih

Temen Apa Demen? ▪ (Han Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang