PART THREE

41 1 0
                                    

Typo bertebaran
                   • selamat membaca •

Ariana POV 

      Aku terkejut bangun ketika alarm hp berbunyi dengan keras. Ketika aku ingin menghentikan bunyi alarm, tubuhku tidak bisa bergerak karena ada yang menahanku dari belakang. Aku menengok ke belakang dan detik itu juga aku terkejut melihat Jonathan yang sedang tertidur pulas. 

     Sangking terkejutnya, aku tidak sadar menendang Jonathan hingga terjatuh dari tempat tidur. 

"awh" 

"kenapa kau menendangku mate" tanya Jonathan dengan nada kesal. 

"seharusnya aku yang bertanya kenapa kau bisa berada di sini dan...."

"tunggu.... berapa lama kau disini dan tadi kau bilang apa.... mate , apa itu mate?" tanyaku. 

"Jika bertanya satu - satu" kata jonathan. 

Jonathan sudah berdiri dari lantai dan membetulkan pakaiannya yang sedikit berantakan. Aku sedikit merasa bersalah, tapi itu reflek aku tidak bermaksud untuk menendangnya dari tempat tidur. 

"Yang pertama aku disini karena merindukanmu, yang kedua aku disini sudah dari kemaren malam" 

Jonathan POV

    Samar - samar aku mendengar bunyi alarm, aku tidak mempedulikannya dan terus memejamkan mata sambil memeluk mateku erat. Sepertinya mateku mendengar alarm itu sehingga dia terkejut dan terbangun. Dia berusaha untuk mengambil sesuatu yang ada di meja nakas tetapi terhenti ketika merasa ada yang menjanggal dari belakangnya. Aku tersenyum ketika membayangkan wajah mateku sedang bingung. Dan pada saat itu juga aku merasakan sakit di bagian perut dan pantat. Dia menendangku dari tempat tidur. Jika saja itu bukan mateku maka aku sudah pastikan orang itu hanya tinggal nama saja.

"kenapa kau menendangku mate" 

Seketika itu juga aku berdiri dan membetulkan pakaianku yang berantakan. Tapi aku sedikit bertanya - tanya, bagaimana mateku yang notabennya manusia bisa menendangku dari tempat tidur. Dan yang di tendang adalah seorang werewolf dan merupakan seorang alpha. Apa mateku bukan manusia. 

"seharusnya aku yang bertanya kenapa kau bisa berada di sini dan...." 

aku meliriknya ketika mateku menggantungkan omongannya. 

"tunggu.....berapa lama kau disini dan tadi kau bilang apa.....mate, apa itu mate?"

DEG

bagaimana aku menjawabnya. Seharusnya kemaren malam aku langsung meninggalkan kamar ketika sudah puas menatap wajah pulas mateku. Dan bagaimana aku menjelaskan tentang kata mate. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahu jati diriku yang sebenarnya. 

"Jika bertanya satu satu"

"Yang pertama aku disini karena merindukanmu, yang kedua aku disini sudah dari kemaren malam"

Mendengar jawabanku yang kelewat jujur ini membuat mateku melongo. Mungkin bagi manusia jawaban yang kuberi sama sekali tidak masuk akal. Tapi setidaknya aku jujur. 

"Apa hubunganmu denganku sehingga kau merindukanku?"

"kau akan tau nanti" kataku. 

Aku pun berjalan ke kamar mandi dan memulai aktivitas mandi. Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan melihat mateku sudah tidak ada di kamar. Aku berjalan keluar dan melihat mateku sedang membuat sesuatu di dapur. Duduk di meja makan dan melihat mateku sedang berkutat di dapur adalah pandangan pagi yang menakjubkan. 

Tanpa sadar mateku berjalan menuju meja makan dan menaruh makanan di meja. Selepas itu dia berjalan menuju kamar dan tak lama bunyi shower terdengar. Bau lavender dan vanilla tercium olehku. Ketika aku melihat rambutnya basah seketika aku tahu berasal dari mana bau itu. 

Author POV 

"Oke aku anggap kita sudah berkenalan lama dan aku memaafkanmu"

"terima kasih, aku tahu kau terkejut akan hal tadi tapi kau akan mengerti kenapa aku berbuat seperti ini"

Ariana bingung dengan perkataan jonathan tapi dia tidak peduli karena dia sudah mau terlambat.

"Makanlah, selesai makan kau harus pergi dari sini karena aku mau berangkat kerja"

Jonathan mengangguk kepala mengerti dan makan sarapan yang dibuat oleh matenya. Tak lama kemudian mereka selesai makan dan keluar dari rumah ariana. Tentu saja mereka memakai mobil yang berbeda.

Ketika melihat mobil Jonathan Sudah keluar dari rumahnya barulah ariana menjalankan mobilnya. 

Sekitar 30 menit kemudian mobil ariana sudah terparkir di parkiran kantornya. Sama seperti sebelumnya, ketika di kantor ariana hanya menghadiri beberapa meeting dan membaca berkas berkas yang harus ditandatangani. 

Sekitar jam 9 malam ariana sudah berada di apartemen. Dia masih memikirkan kejadian pagi ini. Bagaimana pria itu bisa berada di kamarnya. Ariana masih ingat dengan jelas dia sudah mengunci semua pintu dan jendela yang ada di rumah itu atau ada yang tidak terkunci. Memikirkan hal itu membuat ariana pusing. 

"aku melihat cctv saja" gumamnya.

Setelah melihat pemandangan kota dari jendela kamar, ariana berjalan menuju nakas dan menarik laci nakas tersebut. Dia pun mengambil sebuah kotak obat dan meminumnya. Ya, dia selalu minum obat tidur ketika ingin tidur cepat. Ariana biasa tidur sekitar jam 3 pagi dan bangun jam 7 pagi. 

Tak lama kemudian ariana sudah tertidur dengan selimut tebalnya. 



Alpha's mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang