Strike Back, Proud Goddess ( Part 2)

Bab 314: Aku Tidak Pernah Dicuci Bersih

Bab 314: Aku Tidak Pernah Dicuci Bersih

Tang Xi mengangkat alisnya dan menatap wanita itu. Ketika dia mengenali siapa wanita ini, dia melihat piyamanya dan kilau dingin berkelip di matanya. Dia kembali menatap Tang Hao dan mencibir. "Seperti yang aku harapkan ... seleramu selalu sangat mengerikan."

Wanita itu memandang Tang Xi dan matanya memiliki sinar terkejut dan malu. Dia mencengkeram pakaiannya, memandang Tang Xi dan dengan dingin mengejek. "Aku dengar kamu tidak akan pernah bisa kembali. Saya tidak menyangka akan bertemu Anda di sini. "

Tang Xi menatapnya dan tersenyum ketika berkata, "Yah, aku juga tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini, dan dalam situasi yang canggung. Benar-benar menjijikkan. "

Wanita itu menyipitkan matanya ketika mendengar kata-kata Tang Xi. Dia berbalik untuk memasuki ruang dalam. Ketika dia keluar lagi, dia telah berganti pakaian. Saat itu, lebih dari selusin pelayan hotel dengan sarung tangan masuk dan mulai membersihkan kamar. Wanita itu memandang Tang Xi dan yang terakhir tersenyum. "Kau tahu aku tidak suka ketika orang lain menyentuh barang-barangku. Sepertinya ruangan ini harus dibersihkan dengan saksama ... " Dia berhenti dan kemudian melanjutkan. "Tidak, aku harus merenovasinya, karena ..." Dia melirik mereka berdua dan mendengus. "Aku tidak akan menyimpan apa pun yang telah ternodai olehmu."

"Tang Xi!" Wanita itu menyentakkan kepalanya ke arah Tang Xi dan bertanya dengan dingin, "Apakah kamu masih membenciku karena masalah itu?"

"Ada apa?" Tang Xi mengangkat alisnya pada wanita itu, dan berpikir sejenak. "Maksudmu kamu membuang saudara laki-laki ketigaku? Maaf, seorang wanita sepertimu tidak pantas ... untuk dibenci olehku! " Tang Xi menarik nafas dan dengan dingin berkata," Kamu, Xu Fang, tidak pantas untuk dibenci olehku. Kamu hanya seorang pelacur ... yang akan tidur dengan pria kaya mana pun. " Dengan itu, dia melihat Tang Hao dan mencibir. "Kalian berdua benar-benar cocok." Kemudian dia memandang Manajer He yang berharap dia bisa menghilang dari pandangan mereka, dan dengan dingin berkata, "Aku akan memberimu seminggu untuk merenovasi kamar ini. Sekarang bawa aku ke kamar lain. Ada bau tak sedap di sini. Saya tidak berpikir saya bisa tertidur jika saya tinggal di ruangan ini malam ini. "

Dengan itu, dia berbalik untuk berjalan di luar, dan mengacungkan jempol di dalam hatinya saat dia berjalan keluar. Dia masih pandai mengganggu beberapa orang, terutama musuhnya.

Namun, dia mungkin tidak bisa tertidur ... setelah melihat Xu Fang.

...

Itu hujan di malam hari. Tang Xi berdiri di depan kuburan memegang payung. Dia menatap batu nisan menyeramkan, menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dan mengalihkan pandangannya ke batu nisan di depannya, di mana ada foto seorang pemuda tampan yang cerah. Dia melihat foto itu dan berjongkok, mengulurkan tangan untuk membersihkan air dari foto yang dia bisikkan, "Kakak Ketiga, sudah lama sekali."

Satu-satunya orang di Keluarga Tang yang tidak menyetujui perilaku orang tuanya dan memperlakukannya sebagai keluarga, terbaring di sini, karena itu Xu Fang.

Di depan batu nisan dan bibirnya melengkung. "Saya melihatnya bersama dengan Tang Hao hari ini. Mengapa Anda menyukai wanita seperti itu? Jika aku jadi kamu, aku tidak akan repot-repot melihatnya, tapi kamu menyerahkan hidupmu untuknya. "

Tang Xi berkata dan menangis. Dia kemudian mengendus dan mendengus. "Jadi aku tidak ingin datang ke sini untuk melihatmu. Setiap kali saya datang menemui Anda, saya akan menangis. Mengapa kamu tidak hidup kembali seperti saya ... " Mengapa saya bisa hidup kembali dengan identitas orang lain, tetapi Anda benar-benar pergi?

Dia melihat anak laki-laki yang tersenyum di foto, mengambil napas dan mengerutkan bibir. "Maaf, Kakak Ketiga. Saya tidak bisa lagi memaafkan mereka demi Anda, termasuk orang tua Anda. Saya kembali kali ini untuk membuat mereka membayar atas apa yang telah mereka lakukan. "

Pada saat ini dia mendengar langkah kaki. Dia mengerutkan kening dan melihat ke belakang hanya untuk melihat Xu Fang berdiri di belakangnya dengan payung. Tang Xi tersenyum mengejek. "Oh, lihat siapa yang ada di sini! Kenapa kamu datang kesini?"

Xu Fang memandang Tang Xi dan berjalan ke batu nisan dengan wajah lurus. Menatap kata-kata yang terukir di batu nisan "Putraku yang Terkasih Tang Qingyu", dia menyentuh batu nisan dan membungkuk untuk meletakkan karangan bunga mawar merah di tangannya di depan tablet, lalu dia menegakkan tubuh dan menatap Tang Xi saat dia berkata dengan dingin, "Itu bukan urusanmu."

"Bukan urusan saya?" Tang Xi menatap Xu Fang dengan penuh kebencian. "Karena kamu sudah putus ikatan dengan kakak ketiga saya, jangan muncul di depannya lagi! Kamu membuatku muak melakukan ini! "

"Aku tidak peduli!" Xu Fang menatap Tang Xi dengan dingin. "Ngomong-ngomong, bukankah dikatakan bahwa kamu telah mati? Kenapa kamu tiba-tiba muncul? Anda berada di kuburan pada malam hari. Apakah kamu hantu? Apakah Anda kembali untuk membalas dendam pada mereka? "

Tang Xi menyipitkan mata pada Xu Fang dan yang terakhir mengangkat bahu. "Saya mendengarnya dari Tang Hao. Karena kamu ingin membalas dendam, aku berharap kamu sukses. "

Tang Xi mengepalkan pegangan payung dengan erat, dan menatap dingin pada Xu Fang. Xu Fang mencibir. "Tapi kamu sangat bodoh. Saya tidak berpikir Anda bisa berhasil. Mungkin Anda akan siap lagi dan ... mati sekali lagi. "

"Saya tidak mengerti apa yang Anda bicarakan, Nona Xu." Tang Xi memegang payung, berjalan ke batu nisan Tang Qingyu dan membungkuk untuk mengambil mawar di depan batu nisan. Dia melihat mawar untuk sementara waktu dan tiba-tiba membuangnya. Xu Fang mengambil nafas dan hendak berbicara, ketika Tang Xi tiba-tiba berkata sambil tersenyum. "Kakak ketiga saya suka balon bunga. Dia bilang dia suka mawar hanya karena kamu suka mawar, dan ... jika aku bisa dibunuh dengan mudah, aku seharusnya berbaring di sini seperti saudara lelaki ketigaku, bukannya berdiri di sini dan berbicara denganmu, Nona Xu. "

Xu Fang mengepalkan tangannya dan menatap Tang Xi. Tang Xi mendengus, menginjak mawar yang tersebar dan berjalan pergi. Xu Fang menatap sosoknya yang surut, dan mengerutkan kening. Sudah cukup lama sebelum dia berbalik untuk melihat wajah tersenyum di batu nisan, dan meraung, "Untuk apa kau tersenyum ?! Karena kamu telah mati, mengapa kamu tidak mengambil kembali hatimu ?! Apakah Anda menertawakan saya? Apakah Anda mengejek saya karena kotor? Ya, bahkan saya sendiri, berpikir saya kotor! "

Tapi aku tidak bisa mencuci diriku sampai bersih! Aku tidak akan pernah bisa dicuci bersih betapa pun kerasnya aku berusaha!

Tang Xi berjalan keluar dari kuburan dan menghela napas lega. Dia merasa dia akan bergegas untuk merobek Xu Fang berkeping-keping jika dia tinggal di sana selama satu menit lagi.

Tang Xi memandang van pengasuh yang diparkir tidak terlalu jauh dan mendengus. "Aku ingin tahu bagaimana penggemar kamu akan melihat kamu ketika mereka melihat warna asli kamu!"