Buat pembaca baru. Mending baca MD:Just Me dulu. Biar gak bingung sama alurnya.
-
-
-"Benarkah kau tidak apa apa?"
"Memang nya aku kenapa? Aku baik baik saja, kita akan bertemu dua hari lagi."
"... Baiklah. Jaga dirimu. Tapi apa kau seyakin itu, kita bisa bertahan disana?"
Aku menghela nafas. Aku sebenarnya tidak yakin.
"Kita harus yakin. Kita akan sama sama berjuang oke?"
"Tapi mengingat kondisimu akhir... "
"Kondisi ku baik baik saja. Tolong kata kan juga kepada Lolly. Jangan sampai ia tahu aku berada disini." Aku meremas Ponsel di genggamanku. Rasa cemas mulai muncul saat aku melihat seorang suster mulai menghampiriku.
"Mmm... Aku harus pergi. Ada yang harus aku urus terlebih dahulu. Bye Molly." Tanpa menunggu jawaban dari nya aku langsung menutup sambungan telpon.
Sekali lagi maafkan aku karena merahasiakan ini. Aku menatap lesu layar ponsel yang kembali menghitam.
"Nona Candy. Dokter Tris sudah berada di tempatnya. Mari." Ucap si suster setelah melihat ku telah memasukan ponsel ku kedalam tas yang ku bawa.
Aku mengangguk dan mulai mengikuti langkahnya menuju ruangan tempat dimana Dokter Tris praktek. Aku mengucapkan terima kasih saat suster yang ber Name tag Mia itu membuka kan pintu ruangan praktek Dokter Tris untukku.
Aku melihatnya tengah sibuk dengan buku di atas meja prakteknya.
"Dokter, nona Candy sudah datang."
"Oh Hai. Selamat siang menjelang sore Candy." Dokter Tris menyambutku dengan raut wajah cerah dengan se ulas senyum yang menenang kan seperti biasanya. "Silahkan duduk. Tidak apa kan kita memulai konsultasi nya dengan santai?. Dan suster Mia, kau boleh kembali ke tempatmu lagi."
"Saya permisi Dok, nona."
Aku mengangguk singkat. Lantas duduk di sofa saat Dokter Tris mempersilahkan ku duduk di sofanya. Ia duduk di sampingku.
"Apa kau suka teh?" Tanya nya sambil menyiapkan cangkir yang berbentuk unik dengan ukiran yang begitu indah. Setelahnya ia menuangkan teh yang si dalam teko. Warna teh itu sedikit bening dengan asap yang mengepul setelah di tuangkan kedalam cangkir unik itu.
"Minumlah." Ia menyodorkan secangkir teh Chamomile kepadaku.
Awal nya aku ragu untuk menerimanya. Namun tidak ada salahnya, ini hanya teh. Semoga saja aku bisa sedikit rileks setelah menghirup aromanya.
"Tidak perlu tegang." Ia mengusap punggung tangan ku lembut. "Rileks."
Itu yang tengah aku usahakan. Aku menghela nafas gugupku.
"Jadi bagaimana, apa kau sudah siap memulai sesi konsultasi dengan ku lagi Can?. Jangan setegang kemarin oke?"
Aku kembali menaruh cangkir teh di tanganku ke atas meja di sisi kiriku. Bibirku masih terasa kelu untuk mengeluarkan kata kata walau pun ini pertemuan kami yang sudah ketiga kalinya. Dokter Tris seseorang yang baik. Sangat baik. Seharusnya aku tidak perlu khawatir lagi.
"Kau tau, kau bisa percaya kepadaku."
Aku mengangguk lemah. Tapi aku bingung harus memulai nya darima mana kali ini. Karena aku sebenarnya ingin menanyakan juga perihal tentang apa trauma masa lalu bisa berdampak buruk terhadap kandungan ku ?
![](https://img.wattpad.com/cover/112708001-288-k77683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MD: Lost In Thought | 🔛
RomanceMy Doctor #Book2 Bukan hanya dirimu saja yang terkejut akan kehadiran nya. Dan bukan pula aku mencoba untuk menolaknya. Kehadirannya adalah suatu anugerah. Tapi... kenapa dia harus harus hadir di waktu yang tidak tepat ?. Dengan kondisi ku dan dirin...