Part 4

9 0 0
                                    

1 bulan kemudian....
Aku dan Syafiq masih menjalin hubungan walaupun selalu saja ada permasalahan sepele dan rasa bosan. Namun kami tetap menjalankannya.
Seberjalan nya waktu dimana disatu titik aku sudah merasa cape dengan sikap dia yang semakin kesini semakin aneh. Di suatu hari aku dan Syafiq bertemu, kami jalan berdua. Disitu aku berusaha menyelesaikan permasalahan aku dengan Syafiq. Namun ntah apa yang ada dipikiran dia, sampai dia mengucap kata pisah kepada ku tanpa bepikir panjang lagi.
Ketika mendengar kata yang Syafiq ucapakan kepada ku, disitu aku mulai kacau dan tidak tau lagi harus bicara apa. Disisi lain aku ingin mempertahankan nya, tetapi disisi lain juga dia ingin melepas.

"Melepas emang ga gampang, tapi terus-terusan menahan sesuatu yang ingin pergi jauh lebih susah".

Aku pergi begitu saja meninggalkan Syafiq sendiri sambil menetesakan air mata. Namun ketika disitu aku tidak sanggup pulang sendiri karna memang keadaan ku sedang hancur, akupun menelfon Rai untuk menjemput ku.
"Hallo! "Kata ku.
"Ya hallo! Ada apa Bill? "Jawab Rai.
"Rai pliss jemput aku sekarang! "kata ku sambil terus meneteskan air mata.
"Ehh lo kenapa? "Tanya Rai.
"Jemput gue dulu tolong! Nanti gue ceritain"kata ku.
"Iya iya lo nya dimana sekarang? "Tanya Rai.
"Gue di jalan Asia"jawab ku.
"Iya iya tungguin gue disana jangan kemana mana! "Kata Rai.
Aku mematikan telfon nya. Tutttt.....
Tidak lama Rai pun datang menjemputku.
"Ayo naik! "Kata Rai.
Akupun naik keatas motor, dan Rai melajukan motornya.
"Kenapa lo pake nangis segala? "Tanya Rai.
"Sedih banget Rai sumpah"jawab ku.
"Kenapa lo abis ketemuan sama Syafiq? "Tanya Rai.
"Iya"jawab ku.
"Terus lo abis berantem? Kenapa ga si Syafiq aja yang anter lo balik? "Tanya Rai.
"Iya gue abis berantem sama dia, malah yang lebih parah nya gue baru putus sama dia"jawab ku.
"Lahh serius lo? Kenapa? "Tanya Rai.
"Panjang lah ceritanya, sekarang ini gue males buat ceritain nya, sekarang gue lagi hancur Rai! Gatau gue sama pemikiran dia, dia yang salah dia juga yang mengakhiri"ujar ku.
"Yaudah Bill mungkin memang ini yang terbaik buat lo yakan?"jawab Rai.
"Ya gue kaget aja gitu denger dia mgomong depan gue kaya gitu"jawab ku.
"Yaudah lo jangan terus berlarut-larut galau nya"kata Rai.
Disana aku hanya banyak diam, dan Rai pun sampai mengantar ku pulang kerumah.

Seminggu aku berlarut dalam kesedihan, dan setelah itu aku mulai terbiasa tanpa seorang Syafiq yang biasanya selalu menunggu ku pulang, ke kantin bareng, dan kemana mana selalu bersama.
Teman-teman ku sebelumnya tidak tahu kalau aku dan Syafiq telah putus. Sampai salah satu teman ku bertanya pada ku karena aku sudah mulai terlihat bersama Syafiq.
"Bill! Lo masih kan sama si Syafiq? Tanya Cila.
"Emmm gimana ya"jawab ku.
"Elahh masih apa engga? Ko keliatannya lo gapernah jalan berdua lagi? Di sosmed juga lo galau mulu"tanya Cila.
"Ceritanya panjang Cil!"jawab ku.
"Gimana gimana? "Tanya Cila.
"Jadi ya emang gue sama Syafiq udah seminggu yang lalu putus heheh"jawab ku.
"Lah ko putus? Kenapa? "Tanya cila.
"Gue juga heran Cil, dia yang mengakhiri semuanya"kata ku.
"Yauda ya lo yang tegar gaboleh galau gitu ah"kata Cila.
"Ya iya Cil"jawab ku.
"Hebat banget sih lo Bil nyembunyiin nya"kata Cila.
"Ya gue gamau orang tau gue lagi galau, ya gue pengen semua tau kalo gue baik-baik aja"jawab ku.
"Gue juga belum ngasih tau ke Firda, Hanum sama si Lia, gue mau mereka kaya lo aja nanga ke gue langsung"ujar ku.
"Yaudah lah! Udah lo gausah galau galau lah gapenting Bill! "Ujar Cila.
"Engga dong engga hahahah"kata ku.

Beberapa bulan kemudian....

Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang