6

3.1K 394 39
                                    

Rasanya Lucas ingin segera pulang ke apartemen nya dan menemui kedua malaikatnya.

Tentang kehadiran baby Jungwoo mungkin di awal ia menyesal tapi tidak untuk sekarang. Rasanya ia begitu senang dan bahagia akan kehadiran baby Jungwoo, bukan tanpa alasan ini karena baby Jungwoo lah ia ditemukan dengan lelaki manis bernama Jungwoo.

Lelaki manis yang lebih tua darinya, wajah yang seperti bayi, suara yang lembut serta perhatian seorang ibu yang ada pada diri Jungwoo yang membuat seorang Lucas jatuh sejatuh jatuhnya. Lucas seorang playboy yang mengencani seorang wanita hanya untuk di tiduri tidak untuk di serius kan.

"Halo Lucas?" Lucas tersenyum lebar kala mendengar suara di seberang sana yang jelas Lucas kenali, bahkan rindukan meski baru beberapa jam ia tidak bertemu.

"Cas?" Panggil Jungwoo lagi kala Lucas sama sekali tak berkata.

"Eh iya kak?" Senyum Lucas makin mengembang saja.

"Kamu pulang masih lama ya?" Jungwoo sedikit menjeda perkataannya lalu menghembuskan nafas nya pelan. "Baby aku bawa ke rumah ya? Ada Bunda yang bakal jagain dia ko tenang aja" Jungwoo berkata sangat hati-hati.

"Alamat nya dimana kak? Biar nanti bisa langsung gua jemput kalo gua pulang" dari nada nya saja Lucas sudah sangat bersemangat, bagaimana tidak, ia kan akan bertemu dengan ibu mertuanya, ralat -calon ibu mertua- tapi itu menurutnya, siapa tau Jungwoo sama sekali tidak tertarik dengannya.

"Nanti aku kirim alamat nya ya, maaf jadi bikin kamu khawatir" oh ayolah Lucas sama sekali tidak menghawatirkan anak nya dengan nancy, Lucas lebih senang bertemu dengan Bunda Jungwoo. Sebut saja Lucas ayah yang kejam.

"Oke kak!" Setelah mengucapkan salam, Jungwoo pun mematikan sambungan telponnya, sedangkan Lucas, benda persegi itu masih setia ia tempelkan di telinga nya dan senyum yang belum luntur.

'Brugh' Ayolah Mark memang tidak suka sepertinya melihat Lucas bahagia, lihat bagaimana ia dengan wajah polosnya memukul kepala Lucas dengan buku yang tebalnya 500 halaman.

Lucas meringis merasakan nyeri di kepalanya, tapi detik berikutnya ia tersenyum lebar lagi sambil mengusap bekas pukulan Mark. Mark makin dibuat bingung olehnya. Apa sebenarnya yang merasuki manusia setengah kingkong seperti Lucas?

Mark mengusap wajahnya frustasi sepertinya ia lebih baik menggoda si adek kelas berkulit gelap yang semanis karamel daripada berurusan dengan Lucas yang kerasukan jin tomang.

°°°°

Lucas membuka mobilnya sembari mengetikan sesuatu pesan singkat di benda pipih di tangannya.

15:08

kak, kepala gua abis di bentur sama Mark, bisa obatin ga?

Lucas menutup pintu mobilnya dengan tatapan tetap pada benda persegi yang ia taruh di jok sebelahnya menanti balasan dari sang malaikat cantiknya.

Lucas mulai melakukan mobilnya membelah jalanan kota yang cukup ramai terlebih memang jam nya pulang sekolah.

15:12
tapi aku pulang nanti malem cas

Lucas melirik ponselnya yang berdering serta layar nya yang menyala menandakan ada notifikasi masuk. Lucas berusaha meraih ponselnya dan dengan cepat mengetik beberapa kata sebagai balasan orang yang mengirimi nya pesan.

15:13
Kepala gua siap nunggu lo ko kak

balas Lucas pada Jungwoo.


15 menit berlalu kini mobil Lucas terparkir di depan sebuah rumah dengan dominasi warna putih gading dari luarnya. Lucas keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu yang warna nya juga senada dengan warna dinding rumah.

"Selamat sore!" Lucas menundukkan badannya saat pintu terbuka dan menunjukkan seseorang yang parasnya sangatlah mirip dengan Jungwoo. Lucas sempat bingung melihatnya, pasalnya dia benar-benar seperti Jungwoo.

"Nak Lucas?" Tanya seorang wanita dengan setelan dress selutut dengan warna pastel yang sangat cocok dengan tubuhnya. Lucas mengangguk sebagai tanda jawaban.

"Silahkan masuk! Saya bunda nya Jungwoo" Seola, Bunda Jungwoo berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan Lucas yang mengekor di belakangnya. Dalam hati ia tidak menyangka bunda Jungwoo begitu muda, ia pikir tadi ini kakak nya Jungwoo, pantas saja Jungwoo sangat cantik, bunda nya saja sangatlah cantik.

"Silahkan duduk" titah seola pada Lucas, Lucas menurut sedang pandangan nya menerawang ke setiap sudut rumah yang didominasi warna putih gading ini.

Seola membawa baby Jungwoo di gendongan nya serta menaruhnya di kursi sebelah Lucas.

"Bunda ga nyangka anak kita namanya sama" seola terkekeh pelan sambil menatap baby Jungwoo yang tidur dengan nyamannya.

"Kamu jangan sungkan untuk nitip baby Jungwoo, Bunda dengan senang hati Nerima baby Jungwoo" Seola tersenyum hangat serta mengusap bahu Lucas lembut. Ia tahu semua cerita tentang baby Jungwoo yang Jungwoo ceritakan padanya sepulang dari apartemen Lucas.

"Kalo terima saya jadi menantu gimana Bun?" Lucas menampilkan cengiran kuda yang rasanya Seola ingin mencabik wajah tampan Lucas. Seola berdehem sebagai jawaban.

"Tanya pada Jungwoo, Bunda tidak ingin memaksa kehendak Jungwoo, kalo Jungwoo mau bunda juga restuin, tapi kalo Jungwoo ga mau, bunda ga bisa apa-apa, Lucas" diusap nya pipi baby Jungwoo yang gembul, mirip sekali dengan Jungwoo saat bayi.





























Hai! Huhu kemarin aku dapet notip trus ada yang bilang kangen ff ini 😭 maaf baru update lagi dan update nya sedikit, but bakal aku usahain buat sering update dan selesaiin work ini. Semoga kalian enjoy ya baca ini ❤️ wuff yu ❤️





Aku kangen banget sama uwu 😭😭😭

Aku kangen banget sama uwu 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Father - Luwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang