Happy reading.
Thx votmen.✖️✖️✖️
"Who Are You?"
"Butuh beberapa kali pertemuan sampai kamu menyadarinya?"
Kata Mean datar.
"But it's ok. Lebih baik terlambat dari pada kamu tidak mengetahuinya. Jangan Khawatir, aku tidak akan menyakitimu..."Plan hanya diam, menanti kelanjutan yang akan keluar dari mulut seorang Mean.
"Kamu bisa panggil aku Mean. Sudah lama aku ingin mengenalkan diri padamu..."
Ucap Mean tenang.
"Ah, apa kamu masih bingung dengan apa yang terjadi? Mungkin ini memang di luar nalar manusia. Tapi percayalah kalau apa yang kamu pikirkan memang benar seperti itu..."Tanpa sadar Plan berdecak.
"Jadi benar kalian dua orang yang berbeda?""Bisa di bilang seperti itu. Namun kami tetap di katakan satu. Kami berbagi tubuh dan kehidupan. Min adalah sosok yang hidup dalam sisi diriku..."
"Wah benarkah? Maksud kamu Min si jahat dan kamu si baik nya? Sangat membingungkan..."
Jawab Plan seperti nya tidak yakin.Mean memgusap wajahnya lalu menatap Plan kilas.
"Tidak juga. Aku tidak perlu menjelekan Min sedangkan Min memang sudah terlampau buruk bukan?""Mungkin kamu ingin menayakan banyak hal. Aku akan menjawab semua. Tidak perlu untuk hari ini, kamu bisa menayakan nya sewaktu-waktu kamu mau..."
Imbuh Mean datar.Waktu terus berjalan. Plan memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana. Semua keinginannya hilang begitu saja. Plan mengurung diri di dalam kamar.
Jadi, selama ini Plan sudah di permainkan oleh lelaki dengan kepribadian ganda? Hah. Ini benar-benar sangat lucu. Bahkan Plan mulai tak sanggup untuk melanjutkan tawanya yang semakin hambar.
Mean Phiravich.
Bukan.
Min Phiravich.
Lelaki yang menggunakan tubuh dan wajah yang sama dengan akhirnya mengenalkan diri."Kalau keadaannya selalu seperti ini, lama kelamaan aku bisa gila!"
Desis Plan putus asa.Lalu perasaan apa yang harus Plan tunjukan terhadap keduanya? Ah, Demi apapun semua ini akan menjadi salah Mean jika benar Plan menaruh hati padanya.
Terkadang takdir memang suka bercanda. Plan tidak pernah bermimpi untuk memiliki anak secepat ini, Dan menjadi ibu dari dua anak sekaligus.
Di usianya yang masih muda masih banyak hal yang ingin Plan lakukan melanjutakan pendidikan, membahagiakan Mae nya. Lamunan Plan pecah membentuk butiran-butiran air mata yang menetes di pipi.
Plan merindukan Mae. Mae pasti mengawatirkannya. Sejak terkurung di tempat Mean Phiravich Plan hilang contak dengan Mae nya. Bahkan tas dan ponsel nya pun Plan sudah tak ingat lagi di simpan dimana.
Plan menarik nafas dalam, mengisi udara pada dadanya yang mulai sesak. Kemudian mengusir bayangan yang melingkar di tubuhnya.
Lelaki yang merupakan calon Ayah dari anak-anak nya sedang tertidur pulas, seperti bayi yang tidak berdosa. Begitu tenang dan damai.
"Who Are You?"
Bisik Plan menggeser tubuhnya untuk menatap lekat sosok yang terbaring di sampingnya.Tangan nya terangkat untuk mengusap dada bidang dengan sangat hati-hati. Takut jika gerakan yang Plan lakukan akan membangunkannya.
"Apa kamu Min yang aku kenal? Atau saat ini kamu adalah Mean seorang yang sama sekali tidak aku kenal..."
Lamunan Plan buyar ketika manik matanya menangkap sebuah benda mengkilap di meja samping sosok yang terlelap itu.

YOU ARE READING
𝙻𝚄𝚂𝚃 𝙸𝚁𝙾𝙽 𝙱𝙰𝚁𝚂 (𝙴𝚗𝚍) 𝚂𝙴𝙱𝙰𝙶𝙸𝙰𝙽 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈 𝚄𝙽𝙱𝚄𝙿
RomanceSweet 🎯 Sad🎯 Nafsu 🎯 Posesif 🎯 dissociative identity disorder🎯 Aku bahkan jatuh cinta pada seorang yang aku BENCI!! MeanMin. Dia lelakiku. Phiravich X Rathavit.