Tepat pada hari ini tanggal 1 November 2019 sampailah aku di Jakarta dan k'Rey tiba-tiba dapat panggilan ke Perancis untuk meresmikan pembukaan pameran lukisan, k'Rey bahkan tidak mengatakan apapun.
Aku duduk diam sambil menunggu taksi bersama papa. Papa lalu membuka pembicaraan,
"Dea kenapa?" Tanya papa seakan tidak tau apa-apa
"k'Rey jahat pah, dia ngga bilang kalau dia mau pergi. Papa pasti tau juga kan?" Ucapku sambil meneteskan air mata
"Maafin papa ya Dea, papa ngga bermaksud untuk itu. Hanya saja itu tiba-tiba pas kamu pulang ke rumah kemarin kakakmu memang sudah mendapat panggilan dan seharusnya sebagai adik kamu dukung kakakmu Dea" ucap papa menjelaskan
"Dea selalu dukung ko pa, nanti yang bakalan jaga Dea siapa? Terus kenapa k'Rey ngga bilang ke Dea pa? Kenapa pa? Kenapa k'Rey jujur sama semua orang kecuali Dea pa? Dan kenapa mama ngga ikut dengan kita kejakarta? Jangan bilang mama sibuk jagain si gadis itu" ucapku seakan kesal apa yang terjadi
"Belum saatnya kamu tau yang sebenarnya Dea, mungkin kakakmu juga punya alasan lain. Tentang mama yang ngga ikut bukan karena itu Dea, Dea tau sendiri kan kalau mamamu itu punya perkerjaan yang ngga bisa ditinggalkan sementara papa dipindahtugaskan disini. Tolong Dea untuk saat ini bersabarlah, kalau Dea menyimpulkan sesuatu sebelum mengetahui kebenarannya itu nanti Dea ngga bakalan menemukan solusi. Anak papa ngga boleh sampai mikir yang tidak-tidak untuk keluarga kita, pokoknya, papa akan masukin kamu universitas yang bagus. Setelah ini kita cari apartement dulu" ucap papa sambil menyetop taksi dan kami pun masuk
"Kenapa harus gitu sih pa? Kenapa main rahasia-rahasiaan segala? Dea itu butuh Jawaban yang pasti pa. Iya pa, Dea paham ko. Dea bakalan memulai semuanya dari awal meski tanpa k'Rey, kampus mana aja sih pa, Dea bakalan milih permintaan papa ko" ucapku mencoba lebih tenang
*****
"Dear k'Rey, andai k'Rey tau apa yang Dea rasain saat ini ketika k'Rey seakan hilang tanpa bayangan" -Dea
Malam itu setelah sampai disebuah apartement, papa memesan 2 apartement yang saling berhadapan.
aku merebahkan tubuh lelahku diranjang berukuran besar. Aku merasa akan nyaman dikamar ini akupun tertidur pulas, dari balik gorden sinar mentari pagi mulai masuk menyapa tidurku. Aku berusaha bangun sambil berjalan antara masih setengah sadar dan masih mengumpulkan seluruh kesadaran, aku lalu bergegas mandi.
Suara bel pintu berbunyi, aku yang sudah sangat siap lalu membuka pintu.
"Eh papa, pagi-pagi sudah rapi aja? Mau kemana pa?" Tanyaku heran
"Papa ada meeting pagi ini dan mungkin selama kurang lebih 6 bulan papa harus keluar kota, kamu jaga diri baik-baik jangan pulang kemalaman, yaudah papa berangkat dulu" ucapnya sambil berlalu
"Pa? Papa? Kalau papa pergi, k'Rey pergi, mama jauh dan sekarang tinggal aku sendiri. Siapa yang bakalan jagain Dea? Huh, aku benar-benar menbenci sesuatu yang terjadi belakangan ini. Kenapa semua orang seakan sengaja menjauh dariku, aku menangis. Tangisanku pecah ditelan ruangan yang besar namun sepi dan hanyalah tangisanku yang berkata seakan Harus pergi dari semua ini" ucapku membantin sambil memeluk diri sendiri
Itulah hari yang buruk selama hidupku, andai k'Rey ada. Dia pasti akan menghiburku, rasanya aneh tanpa k'Rey. Aku lupa, kalau aku gadis tomboi yang ngga boleh cengeng. Aku harus bertahan dan kuat dalam menghadapi semua ini, k'Rey pasti bakalan bangga kalau aku bisa jadi anak yang mandiri tanpa adanya k'Rey.
Malam harinya aku masih bertanya-tanya, kenapa k'Rey seakan menjauhiku? Dia bahkan pergi entah sampai berapa tahun bisa kembali lagi
k'Rey jahat, semua orang tau tentang kepergiannya tapi kenapa aku tidak? Aku kan adiknya, dia sayang ngga sih sama aku? Rasanya berat buat ngelepasin k'Rey selama itu.2 bulan pun berlalu dengan sangat cepat, tapi k'Rey sama sekali tanpa kabar. Aku sendiri sudah menghubunginya belasan kali tapi tanpa jawaban. Air mataku mengalir seketika, aku hanya selalu meyakinkan diriku, bahwa suatu hari nanti k'Rey pasti kembali. Bahkan setelah papa pergi karena ada tugas dari perusahaannya aku belum meninggalkan kamarku, aku yang mencoba menenangkan hati dan keadaanku, tiba-tiba ada suara bel dibalik pintu yang ternyata OB apartement ini, dia memberikan sebuah surat lalu berlalu dari hadapanju. Katanya dari papa, akupun langsung membukanya. Aneh, padahal ada hp. Kenapa harus surat sih?
Isi surat papa ...
Dea? Maafin papa yah, papa sengaja ngga kirim pesan lewat hp. Papa hanya ingin kamu mengertikan semua hal terjadi dan kamu harus pintar-pintar menyikapi semua hal yang terjadi hari ini dan kedepannya, kalau kamu butuh apa-apa bilang aja kepapa yah. Kalau masalah keuangan, tenang. Papa udah transfer ko, tiap bulan papa akan selalu kirimin buat Dea . Tetap jaga kesehatan, rajin makan, terutama sholat ya. Doain papa supaya semua pekerjaan papa cepat selesai dan bisa jagain Dea. Ohya, papa punya kejutan untukmu, jaga diri baik-baik ya, papa sayang sama Dea"
"Pa? Iya pa, Dea akan ngelakuin semua yang papa minta. Tapi Dea ngga butuh uang, Dea hanya butuh orang-orang yang Dea sayang Hadir disini buat ngejagain Dea seperti dulu lagi. Udah itu aja kok, terutama k'Rey. Ada kejutan? Apa yah? Jadi penasaran?"
Ucapku membatinBagaimana guys? Ceritanya? Penasaran kan? Ikuti cerita selanjutnya ya🤩 love U buat kalian semua ❣️yang sudah mau baca ceritaku, jangan lupa tinggalin jejak ya, bdw. Aku bocorin buat episode selanjutnya, Dea akan bertemu dengan seorang. Maaf ya, Malah jadi diundur terus tentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kak Rey
Подростковая литература"Andai tiada hari itu, mungkin saat ini aku tetaplah Dea yang dulu. Iya kan kak Rey?"ucapku dengan nada pelan aku mempunyai kakak bernama Muhammad Reynaldi dia adalah sosok yang selalu menjagaku dengan baik dan memberi perhatian yang besar dalam mel...