Prologue

11.5K 1.3K 165
                                    

Gulitanya malam, tak dapat menandingiSeberapa gelapnya dunia Mahasastra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulitanya malam, tak dapat menandingi
Seberapa gelapnya dunia Mahasastra

Kekangan yang membelenggu kian menjadi candu
Hidup enggan mati jelas bukan pilihan
Belenggu rindu yang membuatnya berburu
Tanpa Zantisya ia terus menapak jalanan

Di mana, di mana, di mana?
Bagai mantra yang gagal dirapal
Tak jua Meru bertemu Kaia
Gulita lalu menghantarkan perihal

Gulita bukannya sedang baik hati
Jelasnya ia tak menyukai Mahasastra
Berani-beraninya dia menandingi
Kegelapan dirinya Sang Mahagulita?

Mahasastra tidak boleh lebih gelap darinya
Melebihi gelapnya Gulita? Langgaran hukum alam
Semesta dan Gulita akhirnya bekerjasama
"Pertemukan mereka, duhai Malam."

Wajahnya tak ia tunjukkan sedari tadi. Selama bercakap panjang hingga akhirnya kontrak sudah ditorehkan tanda tangan wanita itu, tak ada pergerakan atau sekadar benih ciri-ciri wanita itu mengenali dirinya yang wajahnya tertutup setengah. Hingga temannya akhirnya memutuskan untuk pergi bersama penulis yang tak sengaja ia temui di sana, ia membuka apa yang menutupi wajahnya, menunjukkan siapa dirinya pada wanita itu. "Long time no see, Kaia."

Terima kasih pada Semesta yang sudi bekerjasama dengan Gulita, memerintahkan Malam agar mempertemukan mereka yang sudah terpisah sejak lama. Salah siapa, kegelapan Mahasastra terlalu menjengkelkan.

 Salah siapa, kegelapan Mahasastra terlalu menjengkelkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What do you guys think? Next or no?

MaristeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang