"Buatkan koktail 1"
Yoongi melayani setiap pengunjung yang ingin memesan minuman, karena memang itu tugasnya.
Ia memberikan minuman itu lalu melepas celemek kerjanya, sebagai tanda ia sedang istirahat. Dia berjalan ke arah dapur dan tak sengaja bertemu Jin, Bos sekaligus sahabatnya.
"Jadi bagaimana? Kau nyaman?"
"Belum tau, mungkin besok atau hari lainnya" jawabnya
"Ya sudah, nikmati waktu istirahat mu"
Yoongi hanya mengangguk setelah itu ia mengambil kotak makan siangnya, dan memakannya di situ. Jin pun sudah pergi untuk urusan lain.
"Ah, akhirnya" ucapnya menghela nafas kasar.
Tring.. Tring.. Tring..
Tring.. Tring.. Tring..
Bel terus dibunyikan, dan itu membuat Yoongi geram. Ini masih waktunya ia beristirahat, tak bisakah menunggu sebentar. Sontak Yoongi langsung kembali ke tempatnya bekerja, dan menemui pelanggan itu yang ternyata seorang yeoja.
Tatapan tajam terus di layangankan yeoja itu, sewaktu Yoongi baru tiba dan sampai ia sudah berada di hadapannya. Yoongi juga tak ingin kalah, ia menatap yeoja itu tak kalah tajam. Sebelum akhirnya yeoja itu sendiri yang memutuskan kontak mata mereka yang bisa saja membuat suasana menjadi panas.
"Buatkan wine" ucapnya, tanpa basi - basi Yoongi langsung membuatkannya.
Drt.. Drt.. Drt..
"Yeoboseo?"
"Apa kau sudah menemukannya?"
"Belum, tenang saja aku akan segera menemukannya dan membunuhnya didepan mu jika itu perlu" jelasnya pada orang di sebrang.
"Ini pesanan mu" ucap Yoongi, tapi sang pelanggan masih sibuk dengan teleponnya.
"Iya - iya aku tahu, namanya Suga kan?"
Yoongi lantas kaget saat yeoja itu menyebutkan nama panggilannya. Ia menaruh curiga jika yeoja ini merupakan suruhan Felix. Yoongi menajamkan pendengarannya dan berpura - pura mengelap meja yang kotor.
"Baiklah" final Jihyo lalu menutup panggilan itu.
Iya benar itu Jihyo, Ia mengambil minuman yang telah ia pesan tadi, tapi sekilas ia menatap sang bartender yang wajahnya tidak asing. Terdapat bekas luka disekitar bibir dan pipi yang belum begitu kering. Sempat terpikir pada kejadian malam itu, dimana dirinya ditabrak oleh seorang namja yang memiliki luka di sekitar bibir dan pipinya. Sangat mirip dengan luka itu.
Ck! Lupakan - batinya.
Setelah ia meneguk habis minuman itu, ia segera membayarnya lalu pergi begitu saja. Tapi tunggu, sesuatu jatuh dari sakunya dan itu.... Itu foto Suga orang yang harus ia cari dan bunuh. Kemudian Jihyo pandangi dan ia teringat jika bartender tadi adalah dia. Refleks Jihyo berlari masuk lagi kedalam cafe, tapi sang bartender itu sudah tidak di tempatnya.
"Shit" umpat Jihyo.
.
.
.
"Benar bukan dugaan ku" monolog Yoongi sembari terus berlari sejauh mungkin.Ia berlari dengan pandangan sesekali melihat kebelakang, siapa tau yeoja itu masih mengejarnya. Setelah dirasa aman Yoongi menghentikan langkahnya untuk berlari lagi, ia masih mengatur nafasnya yang terlihat ngos - ngosan. Dengan tubuh menunduk dan kedua tangan bertumpu pada lututnya.
"Yoongi" panggil seseorang tiba - tiba dan berhasil membuatnya terkejut.
Ia mendongakan wajahnya, setelah melihat wajah orang itu ia bisa bernafas lega lagi. Meskipun agak kesal.
"Arkh, Hyung kau mengagetkan ku"
"Eh, Aku hanya memanggil mu, kenapa reaksi mu seperti ingin dibunuh?" tanya Jin bingung.
"Kau benar, ada yang ingin membunuh ku"
"Huh? Yang benar? Nugu?"
"Entah, aku rasa ia suruhan Felix. Tapi dia seorang yeoja" ucap Yoongi heran.
"Benarkah? Lalu bagaimana?"
"Nanti saja kita bahas, ayo pulang" ajak Yoongi yang langsung disetujui oleh Jin. Mereka berjalan meninggalkan tempat itu, lalu memasuki mobil Jin yang terparkir tidak jauh dari lokasi.
"Oh, rupanya dia sudah tahu. Baiklah rencana kali ini boleh gagal, tapi tunggu rencana besok" monolog Jihyo yang tak sengaja mendengar percakapan Yoongi dengan Jin dan jangan lupa smirknya itu.
***
"Noona? Benarkah ini kau?" Ucap Jinyoung, seolah - olah baru pertama kali melihat Jihyo.
"Hm" jawab Jihyo cuek.
"Wah, kemarilah biar ku foto"
"Yak! Jinyoung"
"Tak apa Noona, berpose yang bagus" ledeknya.
"Senyum dikit" aturnya.
Akhirnya Jihyo mau tak mau harus menuruti permintaan adiknya itu, agar ia juga bisa pergi secepatnya.
"Begini?" tanyanya yang memang kurang paham dalam hal berpose.
"Nah, seperti itu"
Cekrek..
"Daebak, lihatlah Noona foto mu. Sangat cantik"
"Sudah biasa" balas Jihyo arogan setelah di puji sang adik."Ck" Jinyoung hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kakaknya yang seperti itu. Tidak pernah berubah batinnya.
Setelah itu Jihyo langsung melenggang pergi tanpa memperdulikan Jinyoung lagi.
"Yak! Noona, mau kemana?" teriak Jinyoung yang diabaikan oleh Jihyo.
***
Typo bisa aja bertebaran...
Jangan lupa votmennya 😘
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulation Of Love
RandomCinta itu manipulasi, tapi bagaimana jika itu salah? Dan malah menjadi nyata? Dilarang plagiat! 😚 Semua cerita di dalam ff ini hanyalah fiksi, di harap pengertiannya. Terimakasih 🙏 10 Nov 2019