"Apa yang kau inginkan?!" pertanyaan itu keluar dari mulut Yoongi, padahal ia sudah tau niat yeoja itu adalah membunuhnya.
"Tentu saja membunuh mu" Mereka berdua terduduk di halte setelah pertarungan tadi.
"Tapi kenapa kau sangat takut aku mati?"
Flashback On
"Bersiaplah" Jihyo mengode pada Yoongi dan Yoongi tak melakukan pergerakan apapun seakan sudah pasrah pada wanita itu.
Jihyo pun menarik pelatuknya dan mengarahkannya tepat di jantung Yoongi, dia sudah siap bahkan sangat siap menembakkannya. Tapi yang membuatnya heran, mengapa pemuda itu tak bergerak melawannya? Perasaan Jihyo menjadi ragu - ragu untuk membunuhnya atau tidak, tak seru jika lawannya tak melawan. Pikirannya pun sudah uring - uringan untuk menembak atau tidak sampai tak sadar jika peluru itu sudah terlepas dari tempatnya.
Dorr...
Jihyo langsung tersadar dari pikirannya, dan melihat darah keluar dari dada pemuda itu, segera ia berlari menghampiri pemuda yang tergletak didepannya.
Pikirannya menolak untuk khawatir, tapi perasaannya benar - benar aneh. Seolah tak menginginkan pemuda ini mati begitu saja.
"Hei, tuan bangunlah. Kumohon!" Jihyo berusaha menyadarkan Yoongi yang hampir menutup kedua matanya.
"Tuan! Kumohon jangan mati!" Antara bingung ingin melakukan apa dan bingung ingin meninggalkannya atau tidak, harusnya dia senang bukan sudah menghabisi targetnya ini. Tapi mengapa Jihyo bukan seperti Jihyo biasanya yang senang sekali jika sudah membunuh targetnya.
"Tuan, kumohon bangunlah" tanpa sadar liquid bening menetes di pelupuk matanya. Perasaannya kacau sekarang, entahlah apa yang terjadi pada Jihyo. Mengapa ia menjadi sangat labil, sampai - sampai menyesal didepan targetnya sendiri.
"Tolong, siapa pun tol... "
Ucapan Jihyo terhenti ketika sebuah tangan mencekalnya. Sungguh terkejut saat mengetahui sang pelaku adalah Yoongi.
"Ka- kau, masih hi- hidup?" Gugup, itulah yang ia rasakan. Antara senang dan juga terkejut.
Yoongi hanya tersenyum puas melihat sang pembunuh ketakutan seperti itu. Ternyata berpura - pura itu menyenangkan juga.
"Masih ingin membunuhku Noona?"
Mereka bertemu karena ketidaksengajaan, ketidaksengajaan yang membuat Yoongi tau jika yeoja yang selama beberapa hari ini mengikutinya ternyata yang ingin membunuhnya.
Flashback Off
Jihyo diam, dia membenarkan ucapan Yoongi. Dia benar - benar tidak tau sekarang harus menjawab apa, di satu sisi ia ingin segera menghabisi namja yang ada di sampingnya ini,tapi disisi lain ia tidak ingin melihat namja ini mati begitu saja. Padahal mereka tak saling mengenal.
"Kenapa diam?" Yoongi bertanya dengan tenangnya tanpa memandang wanita yang ada disampingnya ini.
Helaan nafas berat membuatnya semakin tidak mengerti dengan dirinya sendiri, ia berdiri dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan Yoongi yang masih setia menatap jalanan.
Aku tau itu bukan keinginan mu - batin Yoongi dan beranjak pergi, mengikuti langkah wanita itu.
Jihyo Pov On
Ah, rasanya hati ku gundah gulana. Mengapa aku jadi pengecut begini. Kemana diri ku yang dulu!
Sudahlah mungkin aku terlalu lelah sampai tak berselera untuk membunuh. Mungkin besok atau lusa aku pasti akan membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulation Of Love
RandomCinta itu manipulasi, tapi bagaimana jika itu salah? Dan malah menjadi nyata? Dilarang plagiat! 😚 Semua cerita di dalam ff ini hanyalah fiksi, di harap pengertiannya. Terimakasih 🙏 10 Nov 2019