Cinta itu manipulasi, tapi bagaimana jika itu salah? Dan malah menjadi nyata?
Dilarang plagiat! 😚
Semua cerita di dalam ff ini hanyalah fiksi, di harap pengertiannya. Terimakasih 🙏
10 Nov 2019
Hari ini Jin Hyung menyuruh ku untuk tetap bekerja di cafenya. Meskipun aku sudah bilang ingin berhenti saja, tapi ia tetap membujuk ku, Dia bilang jika yeoja itu kembali jangan menunjukkan gerak - gerik yang mencurigakan. Dan alhasil aku hanya menurut saja.
Seperti biasa mengelap meja, menyajikan minuman, melayani pelanggan sudah aku lakukan. Dan jam menunjukkan pukul 12 siang waktu KST, itu berarti waktunya istirahat ku dimulai.
Saat hendak melepas celemek, seorang yeoja cantik dengan pipi chubby dan mata bulatnya datang lalu duduk di meja bar. Tepat didepan ku. Entah mengapa aku merasa tidak asing dengan wajahnya, tapi siapa?
"Ah, lupakan" gumam ku tanpa sadar.
"Mau pesan apa?" ucap ku sedikit cuek dan menampilkan wajah datar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menatap ku dengan tatapan yang sulit diartikan, tapi setelah itu ia menampilkan senyumannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emh, sebenarnya aku hanya ingin berteduh saja. Tapi bisakah aku pesan air putih?"
"Berteduh?" tanya ku sedikit bingung.
"Hm, di luar hujan" jelasnya lalu ku lirikan mata ku ke arah luar dan benar saja diluar sedang hujan dengan derasnya. Mengapa aku tidak dengar ya, batin ku.
"Baiklah, tunggu sebentar"
Yoongi Pov End.
Jihyo Pov On
Penuh kepalsuan itulah hidup ku. Mendapatkan sesuatu dengan cara yang licik? Sudah biasa. Bahkan menghadapi orang - orang selevel ku, aku pun bisa. Hanya hitungan hari dan itu akan segera terjadi kepada target ku kali ini. Suga!
"Ini pesanan mu" dia datang dan memberikan pesanan ku, Ck. Mudah sekali menipunya. Apa dia tak sadar bahwa orang yang sedang ia layani adalah musuhnya? Atau ia hanya berpura - pura?
"Gomawwo" Ucap ku yang hanya direspon oleh anggukan.
Mengamati gerak - geriknya cukup membosankan. Apa yang Felix takutkan kepada orang yang tidak bisa apa - apa ini? Menyapu saja tidak becus.
