CHAPTER . 5

4.9K 151 4
                                    

dan kulihat ternyata anto anak pak Andi tersebut sambil memegang boneka beruang berwarna pink " Ardi ada " tanyanya dengan nada pelan dan wajahnya pucat

" Ardi udah tidur " jawabku berbohong

anak tersebut hanya diam saja dan pergi dari hadapanku berjalan pelan dan keluar
dari pagar rumah aku heran kenapa dia nanyain Ardi padahal ini uda malam dan mengapa dia membawa boneka

dan sejak kapan pagar rumah tersebut terbuka padahal aku sudah menguncinya tadi

segera aku mengunci pagar dan masuk ke rumah melihat jalan depan rumahku yang gelap membuat ku sedikit ngeri

hari sudah larut malam jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam aku pun  bergegas ke kamar di rumah kami hanya ada tiga kamar

kamar yang satunya di jadikan gudang dan yang satunya di atas adalah kamar Ardi dan yang satunya lagi di bawah adalah kamar ku sedangkan suamiku tidur bersamaku

aku ke kamar Ardi sebentar memastikan apa dia sudah tidur dan kulihat Ardi sudah tertidur pulas dengan boneka kesayangannya aku pun menyelimutinya
tak lupa aku mencium keningnya namun entah kenapa hawa di kamar ardi agak berbeda dari biasanya sedikit cukup dingin

aku pun bergegas masuk ke kamar dan aku
dapati suamiku yang sedang tertidur lebih dulu dariku

Aku pun bergegas berbaring di tempat tidur entah kenapa aku masih teringat tentang anto anak pak Andi tersebut dan
kenapa aku harus memikirkannya

aku berusaha menghapus pikiran tersebut
karena aku sudah sangat lelah hari ini perlahan kupejamkan mataku Beberapa menit kemudian aku tertidur dengan mimpi yang sangat buruk

malam ini aku bermimpi aneh aku berada di suatu tempat dan kemudian terdengar suara orang tertawa dari arah belakang ku dan segera ku tole dan ternyata kulihat suamiku sedang bermesraan dengan wanita lain

aku pun terkejut dengan segaligus marah
istri mana yang tahan melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain segera aku menghampiri mereka berdua belum sampai kaki kuh melankah mereka hilang tiba tiba dari pandangan ku aku kaget sekali

saat mataku masih terbelalak melihat keanehan tersebut

" mamah " aku pun menoleh ke belakang melihat seseorang yang memanggil nama ku dengan sebutan mamah

" hiks , hiks , hiks ,hiks ," rupanya Ardi lah yang memanggil ku sambil menangis tersedu sedu

" sayang kamu kenapa menangis " tanyaku sampir menghampiri ardi


Ardi tidak merespon pertanyaanku dia langsung berlari aku pun segera mengejarnya " Ardi kamu mau kemana "

Ardi berlari ke sebuah rumah yang tak asing lagi bagi ku rumah ini adalah rumah ku sendiri ia berlari naik tangga ke ruang atas aku segera mengejarnya sampai ia berhenti di depan pintu kamarnya ia menoleh ke arahku dengan berlinangan air mata

aku pun menghampirinya namun lanka kakiku terhenti melihat tangan hitam dengan kuku panjang  yang siap mencekam Ardi dari belakang

" mamah tolong Ardi " jeritan Ardi saat tangan hitam tersebut berhasil menangkap dirinya dan menghilang bersama Ardi menjadi asap aku pun menangis melihat hal tersebut

" ardi hiks ,hiks , hiks , hiks " sambil menangis diriku tidak bisa menerima orang yang kucintai anaku sendiri hilang di culik sosok hitam tersebut aku menangisi di depan kamar putraku

" bruag " tiba tiba terdengar suara berisik dari kamar Ardi aku pun membuka pintu kamar Ardi secara perlahan dan kulihat pemandangan yang mengerikan

ku lihat sepasang suami istri sedang bertengkar hebat dan disaksikan oleh anak mereka sendiri sang suami mengambil pisau yang ada di laci dan menusukkan ya di perut istrinya yang sedang hamil besar tersebut

istrinya tewas di tusuk suaminya darah mengalir deras dari perut istrinya tersebut
setelah menghabisi istrinya ia melampiaskan kemarahannya pada anaknya Dengan menamparnya berkali kali
dan memukuli kepalanya mengunakan vas bunga hingga pecah anak kecil tersebut tersungkur ke lantai dengan banyak darah dari wajahnya

ia diseret di dan dimasukkan ke dalam lemari dan dikunci  oleh ayahnya yang kejam

darah membasahi baju pemuda tersebut ia tersenyum lega melihat istrinya dan darah dagingnya sendiri mati di tangannya

" krekk " suara pintu yang sedikit terbuka menimbulkan suara nyaring pemuda tersebut melihat ke arah pintu ia mengetahui  kalau aku sedang mengawasinya segera ia menuju ke arahku sambil memegang pisau berlumuran darah yang telah ditusukkan di perut istrinya ia melanka demi langkah ke arahku ku dan

               ***************

MISTERI RUMAH TETANGGA ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang