HOLAA!
SEBELUM BACA AYO VOTE LAGI, SUPAYA AUTHOR MAKIN RAJIN LANJUT CERITANYAAA..
JANGAN LUPA KOMEN SETIAP TYPO, DAN JUGA REAKSI KALIAN SEWAKTU BACA YAH...
HAPPY READING...
* * *
* * *
"Auristella, apa menurutmu keputusan ini yang terbaik? "
Auristella mengangguk, "Aku sudah memutuskan tidak akan menikah Mama. Mama bilang pernikahan itu wajib bukan? Tapi kenapa...kenapa Mama ga menikah setelah memiliki aku? Kenapa Mama bisa bertahan hidup tanpa suami? Kenapa Mama bisa tetap membesar kan ku tanpa sosok suami? begitu juga aku Ma, Jika Mama bisa bertahan sendirian kenapa aku tidak? Ini pilihanku, tidak ada yang bisa mengaturku akan menikah atau tidak, ini adalah keputusan ku, "
Mata Evi berubah sayu, dia mengulurkan tangan mengelus pipi putrinya lembut, "Mama mengerti, bukan hanya aku yang merasakan trauma ini, tapi batinmu juga sepertinya mengerti. Tapi Stella, menikah bukan sesuatu yang buruk, cobalah mencari cinta sejatimu nak, ini tidak seburuk yang kau kira. Mama memang bisa hidup tanpa seorang suami tapi mama yakin jika hidup seseorang akan lebih lengkap jika memiliki pasangan hidup"
Stella tersenyum samar, "Menurutku tetap saja, mama pasti tau kan setiap orang pasti akan di tinggalkan, Hah, sudahlah tapi aku tegaskan lagi aku tidak akan menikah,"
"Sejujurnya aku takut Ma... Aku takut mendapat seorang suami yang tidak dapat menerimaku, dan jika pun ada yang dapat menerimaku, aku takut peristiwa pernikahan ku akan sama seperti pernikahan Mama Eva. Dan sudah ku putuskan tidak akan menikah dan menjadi wanita karir. Yah... Menghabiskan waktu tuaku bersama perusahan Jovanca"
"Kehidupan ini sudah di atur Stella, kita hanyalah artis dari drama yang sudah diatur oleh takdir. Tidak ada yang tau bagaimana nanti indahnya takdir pernikahan mu, jadi kau tidak berhak membayangkan pernikahanmu akan menjadi buruk"
Retina matanya kini kosong, senyum samar masih tetap terukir, "Yah, tapi Ma tidak ada juga yang tau bagaimana nantinya buruknya takdir pernikahanku"
"Kau tak akan tau jika kau belum mencobanya sayang "
Stella menatap Evi dengan seksama, "Pernikahan adalah hal sakral, dan tidak ada kata coba-coba di dalamnya. Itu yang selalu Mama katakan bukan? Apakah kini kata-kata itu akan menghianati kata-kata mu selanjutnya? "
"Sudahlah Ma, jangan membicarakan ini lagi denganku. Aku sudah membuat keputusan dan aku tidak akan melanggarnya"
"Jadi bagaimana dengan Syarat keturunan yang diberikan Kakekmu? Jika kau tidak memiliki keturunan maka kau juga tak akan bisa menjadi wanita karir seperti yang kau impikan bukan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY HEIR ✔ (END)
Roman d'amourMOHON MAAF SEBELUMNYA, CERITA BABY HEIR SUDAH PINDAH LAPAK SECARA ONLINE KE APLIKASI DREAME. CERITA SUDAH COMPLETE!!! Peringkat teratas : ~Rank #1 IN MATURE -11 MEI 2020 ~Rank #1 IN PRINSIP - 15 MEI 2020 ~Rank #1 IN PESONA - 15 MEI 2020 ~Rank #1 IN...