Aku_Bahumu

25 1 0
                                    

Hadirmu selembut kapas
Terhuyung rapuh pada tiap hela nafas
Aku mendekap tubuhmu, merundung pilu batinmu, merengkuh erat jiwamu
Hingga kita terhanyut ilusi laut yang biru

Perihal kaum adam yang telah merengkuh hatimu
Dengan wajah kecewa, kepalamu bersandar dibahuku
Sembari merintih air mata, kamu mulai bercerita
dan berkata;

"aku... Masih sayang sama dia,aku gabisa lupain dia.."
ucapmu padaku sambil terbata
Ku hapus tanpa ragu air yang mengalir dari mata

Tersirat keinginan jadi penawar atas luka hatimu
Agar kiranya tak lagi terurai air matamu
Betapa diriku berharap hadir senyum tawamu
Bukan sendu akibat khianat sang pejantan yang jadi cintamu

Dan kian kamu bersandar, kian jua buatku tersadar
Bahwa bukan hanya bahuku yang jadi tempat sandaranmu
Ada sesuatu yang mengganti sepi
Berawal dari bahu ini, kini segelintir rasa manis semerbak mewangi
Menghias hari demi hari

Duh, rupanya kaupun telah bersandar pada hati ini

Mengapa kala aku usaha keras obati nestapa,
Justru sanubariku kau hujam dengan bilah kecewa?
Padahal bahu ini baru saja menggiring hangat ke kalbu
Saat kau sandarkan jenuhmu.

Ah, biar saja..
mungkin memang Tuhan tidak pernah menulis kamu dan aku bersatu,
mungkin saja Ia hanya menulis bahwa aku adalah; bahumu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jalan pulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang