Chance ~

5 5 0
                                    

Author POV

Annyeong teman - temanqu, lama nggak update ff ini, memang dari bulan lalu nggak ada niat ngelanjut cuma tiba-tiba kali ini ada muncul ide ide yang terbesit di otakqu ini, jangan bosen nunggu aku y ges luv u ~

Jung Candy POV

Bodohnya aku, aku bangun terlalu siang kali ini karena kemarin aku hanya larut dengan tangisanku yang menjadi - jadi, aku bangun dan segera menuju ke kamar mandiku, aku memandangi diriku di depan cermin dengan mulut menganga, kenapa mataku sembab seperti ini ya Tuhan padahal sebentar lagi aku ingin ke cafe untuk menenangkan diri, sungguh ak malu untuk keluar rumah dengan keadaan wajah seperti ini, aku mendengus dan membuang nafas kasar, aku segera membersihkan diri dan bersiap - siap untuk ke cafe di dekat rumahku sini saja, aku sedang tidak ada niat pergi jauh - jauh dari rumahku, aku hanya memakai baju oversize berwarna hitam dan celana jeans tak lupa dengan sepatu sneakers warna putihku.

Aku melangkahkan diri berjalan sambil bersenandung kecil menikmati sebuah lagu yang tersalur ke telingaku menggunakan earphone berwarna putih ini, aku menikmati setiap dentuman musik yang menyapa gendang telingaku, tanpa kusadari aku telah berdiri di depan pintu cafe itu, aku segera membuka pintu dan masuk ke dalam cafe itu, suara yang tadi di penuhi suara pejalan kaki kini menjadi sangat tenang, aroma - aroma coffe yang menyeruak masuk ke dalam penciumanku membuatku segera ingin menikmati sepotong cookies dan chocolate coffe disini, ya memang itu adalah menu favorite ku yang sering aku pesan disini, aku duduk di ujung cafe ini dan pastinya aku selalu memilih tempat yang bersebelahan dengan jendela, jadi aku masih bisa melihat keadaan luar cafe ini, setelah memesan aku segera duduk dan menunggu pesananku datang.

"satu pesanan datang, selamat menikmati nona" ucap pelayan disini dengan sangat ramah, memang pelayan disini termasuk ramah dan sangat baik, juga tampan itu yang membuatku semakin betah lama-lama disini, melihat pelayan tampan yang berlalu lalang, sungguh sangat menyenangkan dibanding mengingat kejadian pahit kemarin yang membuatku muak jika mengingatnya.

"terima kasih" ucapku sembari tersenyum kepada pelayan itu.

Saat aku tengah menikmati cookies ku dan chocolate coffe ku tiba-tiba saja pintu cafe ini berbunyi, mendandakan ada seseorang yang baru saja datang tentunya untuk menikmati makanan dan minuman disini, aku mendongakan kepalaku, aku melihat sesosok pria tinggi, memakai hoodie berwarna hitam dan memakai masker, sungguh sangat misterius bagiku, aku melihat nya lekat mulai dari ia masuk ke cafe ini hingga duduk di seberang tempat yang aku pakai saat ini, aku sangat tidak asing dengan style nya, seperti idol - idol begitu, aku mengerinyitkan dahiku, tetapi malah jantungku berdegup kencang, semakin aku melihatnya lekat semakin jantungku bekerja diluar kendali,aku malah menjadi salah tingkah, ya aku mulai mengenali siapa pria itu, pria itu adalah Jeon Jungkook, ia adalah member BTS yang akhir - akhir ini sedang naik daun, namun kenapa ia kesini aku hanya bergumam kecil, mungkin aku akan menanyakan ini saja pada Taehyung.

Saat melihatnya aku menjadi ingin saja mendekatinya saat itu, namun aku tidak bisa walaupun aku melakukan nya mungkin ia akan terlihat jijik pada diriku yang tiba - tiba saja sok dekat dan sok kenal begitu, aku mengurungkan niatku untuk mendekatinya saat di cafe, aku hanya melihatnya dari kejauhan, juga saat melihatnya suaranya terngiang - ngiang di otakku, tertata rapi saat dulu aku sangat menggila padanya, tanpa kusadari aku mengukir senyumku, namun sepertinya ia melihat kearahku dan sadar jika dari tadi aku perhatikan dari sini, aku segera buang muka salah tingkah tidak jelas, aku benar - benar gugup melihat pangeran didepanku dengan balutan hoodie hitam, terlihat menggemaskan, ingin rasanya aku menjadi kekasihnya, aku tau ini hanyalah sebatas ILUSI BELAKA.

Ia yang merasa di perhatikan segera bangkit dari duduknya setelah membayar dikasir dan pergi meninggalkan tempat ini, aku yang semakin penasaran akan ia mulai memunculkan ide untuk menguntitnya dari belakang, ia berjalan dengan sangat santai hingga aku perlu perlahan - lahan supaya jejakku tidak terdengar olehnya, namun sial sangat sial tali sepatu sneakers ku lepas dari ikatan nya dan aku menginjaknya.

BRUKK !!

"AWWW!" ringisku sambil memegangi kakiku yang sepertinya tergilir.

OmO !

Otomatis jika aku berteriak seperti tadi pria yang sedang aku ikuti bakalan memergoki diriku, ternyata dugaanku benar ia menatapku dengan curiga, ia segera menolongku.

"Kau siapa ? apa kau menguntitku ? aku merasa sedari tadi kau memperhatikanku ? apa kau mengenalku ?" banyak pertanyaan yang ia berikan kepadaku, itu malah semakin membuatku kesal.

"bantu aku dulu baru aku akan menjawab semua pertanyaanmu itu" jawabku dengan suara parau karena menahan sakit pada kaki kananku.

"baiklah jika begitu, aku akan menuntunmu tapi sebaiknya kau memakai masker ini dulu" katanya sembari memberikan masker hitam untukku, aku hanya memakainya dengan tatapan tak paham.

aku segera bangkit dan dituntun oleh pria disampingku ini, aku tak peduli ini jungkook atau bukan yang penting bantulah aku batinku.

Ia merebahkan tubuhku di mobilnya, dan segera melaju membelah jalanan Kota Seoul yang sangat ramai ini, aku sedari tadi meringis kesakitan menahan kakiku ini, ia panik melihat keadaanku.

"apa kau baik baik saja ?" tanyanya.

"mungkin begitu" jawabku singkat.

"aku akan mengatarmu ke dokter sekarang" ucapnya.

"ah tidak usah itu terlalu merepotkan lebih baik kau mengantarku kerumahku saja" sahutku dengan pelan.

"baiklah jika itu maumu"

aku telah memberikan alamat rumahku padanya, ia langsung paham akan alamat rumahku dan sangat cepat menemukan nya.

"kau sangat pintar , bahkan kau langsung menemukan rumahku dalam waktu sekejap tanpa banyak bertanya padaku" ucapku bangga.

ia hanya menjawab singkat "tentu aku sudah lama cerdas seperti ini".

Ia segera membantu ku untuk turun dan membuka pintu rumahku, dan juga ia membantuku merebahkan tubuhku di sofa, aku sangat berhutang budi padanya, ia juga membantu ku mengurangi rasa sakitnya dengan memijat - mijat kakiku pelan, batinku kukira ia orang yang dingin dan tidak peduli ternyata dugaanku salah.

"terima kasih karena telah membantuku, mungkin tadi jika tidak ada kau aku tak tau bagaimana" jawabku sembari tersenyum kikuk tidak jelas karena salah tingkah.

"sama-sama tetapi lain kali kau harus lebih berhati-hati" jawabnya juga sembari tersenyum tipis.

"oh ya kau belum menjawab pertanyaanku ya ?" sahutnya membuatku tersontak, aku harus menjawabnya apa, pikirku bingung dan aku memilih untuk jujur.

"sebenarnya aku sedang ingin menguntitmu, aku penasaran dengan dirimu kenapa kau berbalut pakaian misterius seperti itu, aku semakin yakin jika kau orang penting seperti idol dan sebagainya, karena menurutku kau sangat familiar bagiku, kau sangat mirip dengan bias ku yaitu Jeon Jungkook" jelasku panjang lebar.

ia hanya terkekeh dan melepas maskernya, dan benar seperti dugaanku ia adalah orang yang selama ini kucari cari ia adalah Jeon Jungkook, idolaku sendiri, rasanya napasku tercekat detik ini juga, ingin pingsan rasanya melihat seorang pangeran didepanku saat ini, aku salah tingkah namun ia hanya tersenyum menebarkan pesona nya di depan mataku saat ini, aku lebih baik membuka berbicara terlebih dahulu.

"maaf jangan menatapku seperti itu, itu akan membuatku grogi setengah mati, sungguh kau itu tampan sekali, aku tidak kuat jika tadi aku tidak menahanya mungkin aku sudah pingsan disini" jawabku dengan kikuk.

ia malah tertawa didepanku kali ini, jelas ini membuatku kesal sekaligus bingung, yasudah lebih baik aku memaklumi orang tampan didepanku ini untuk tertawa bebas menertawaiku bagai orang bodoh ini.

TBC ~

DREAMY!Where stories live. Discover now