"Manusia memang seperti itu. Mampu berkata tentang orang lain tanpa tahu apa yang di hadapi dan dilewati oleh orang tersebut," ucap Maya.
"Ya entahlah May. Terkadang hati terasa teriris mendengarkannya," keluh Sena.
"Lo cuman punya dua tangan. Dan dua tangan lo nggak cukup untuk menutup semua mulut mereka. Cukup gunakan dua tangan itu, untuk menutup telinga lo, dan jangan dengarkan mereka," tegas Maya.
Kemudian Maya menarik Sena dari duduknya. Sena menghapus pelan air matanya yang tadi sempat tumpah membanjiri pipi mulusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan puisi
Poetrysekedar melatih imajinasi dengan membuat puisi puisi yang saya tulis di sini adalah karya saya sendiri semoga dengan membacanya dapat menambah wawasan serta menambah kecintaan kita terhadap puisi ~@ailierisa